"Jadi hari ini kita belajar tentang Dasar-Dasar kamera. Hal pertama yang harus dipertimbangkan apabila mengambil foto dengan kamera digital yaitu efek aperture pada gambar." Jelas Mrs. Elene sambil melihat jam tangan warna putih glamour itu.
"Aperture adalah bukaan diafragma pada lensa kamera. Biasanya nilai aperture ini ditandai dengan f/angka." sambungnya lagi.
"Hal kedua yang harus di perhatikan yaitu pencahayaan, ini adalah salah satu faktor utama yang bisa membuat gambar yang bagus atau jelek." jelasnya sambil melihat jam tangan miliknya. "Nah, pelajaran hari ini sampai disini."
Kelas pun dalam sekejap langsung kosong tak berjejak.
"Na.. Lo kenapa? Dari tadi bengong terus.." tanya Berly.
"Woi Na.. Ada masalah??" tanya nya lagi yang ga ku jawab dari tadi.
"kenapa sih? Lo kebiasaan deh.."
Aku menghela napas cukup dalam.
"ada masalah??" tanyanya lagi.
Aku hanya mengangguk-anggukkan kepala ku yang menandakan "iya"
Setelah lama aku diam dan mendengar beribu pertanyaan Berly dari tadi, akhirnya aku cerita ke Berly.
"lohh! Jadi?? Habis dia bilang gitu lo diam ajah??"
"Iyaa.."
"Aduhh Na.. Na.."
Hatiku sakit, bukan sakit karna patah hati atau apa. Tapi ini sakitnya perih, dituduh.. Dimarahin..
Dan.. Yaaa!
"Tau lahhh!" ucapku kesal lalu masuk dalam mobil, tidak lupa aku membuka kaca mobil "Hati-hati, Berr"
Berly membalas omonganku dengan melambaikan tangan mungilnya itu.
"kenapa non? Wajahnya kuyut gitu."
"Bang Ucok.. Kenapa orang-orang memarahi seseorang tanpa bertanya dulu, tanpa menganalisis dulu sebabnya dan tanpa mencari tahu kebenaran? Kenapa mereka yang membuat kesalahan selalu melempar kesalahannya ke orang lain?" ucapku dengan tangis yang kutahan.
"kenapa sih?! Kenapa kesalahannya hanya dilemparkan pada satu orang saja? Kenapa yang lemah selalu ga pernah menang? Kenapa selalu disalahkan?" dan kali ini aku menangis.
"Non, itu Karna mereka terbiasa mendengarnya tanpa melihatnya sendiri, lalu mereka menciptakan kesimpulan dari otak kecil mereka dan menyebarkannya dari mulut besar mereka." ucap Bang Ucok.
Aku hanya diam dan nangis tersedu-sedu. Tidak bisa berhenti.
***
"duhh.. Mataku lembab. Bengkak deh nih. Matalah nih, kenapa mudah sekali mengeluarkan airnya."
Hari ini aku mulai bekerja seperti biasanya, aku udah mulai bisa merelakan kejadian semalam. Toh sudah terjadi, menangis dan kesal sudah ga berguna lagi.
"eh.. Kalian tau ga, album "BeFamous" hari itu marah besar, mereka hampir ga mau kerja sama lagi sama kita. Nyonya Haerin membujuk mereka. Sekarang katanya ada project baru dari album itu." ucap salah satu rekan kerjaku.
"iya... Dan kalian tau kapan project itu harus selesai?"
"kapan kapan??"
"2 bulan!"
"ha?! Aduhh, jangan deh.. Berat kali. Apalagi mereka maunya banyak. Harus ini la itu lah. Banyak macam. Kesel!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Eyes [COMPLETE]
Horror✅Please klik Vote untuk dukung cerita ini ✅ "Tuhan yang berkehendak, kita yang jalanin" Jadi, aku itu bisa melihat.. melihat hal yang tak bisa kalian lihat. kalian tau itu apa? Semua itu terjadi saat aku berada di tingkat SMP kelas 3, saat aku berum...