23. Kepingan Ingatan

30 16 1
                                    

Apa artinya mencintai hingga mati namun akhirnya tersakiti? Apa artinya berjuang deminya namun pada akhirnya harus kehilangan? Apa artinya menyayangi namun pada akhirnya tidak diakui? Pada akhirnya itu semua sia-sia kulakukan.

Mengapa harus ada rasa cinta?

Mengapa harus ada kasih sayang?

Sebenarnya dunialah yang terlalu kejam?
atau Manusia yang terlalu egois?

Aku berusaha menutup hatiku dan tidak menceritakan keluh kesahku pada siapapun. Manusia itu engga bisa dipercaya. Munafik! itulah sifat manusia pada umumnya, hanya saja apakah sifat itu sedang berkembang atau sudah maju. Contohnya, kalau kamu berdusta bukannya itu sudah tergolong munafik? Gue rasa iya! Ini contoh yang ringan.

semua orang slalu punya masalah hidupnya sendiri, baik itu ringan atau berat. Tergantung bagaimana caranya kita menghadapinya dan menyelesaikannya. Gue.. Gavin, sampai sekarang belum menyelesaikan masalahku. Hemm, engga mau dibahas deh.

Rasa sayang dan Kasih sayang? Cinta?
Ahhh, sudah lama tak ku rasakan hal itu padaku.

Keluarga?
Mereka tidak peduli

Teman?
hahaha, kapan terakhir aku memiliki teman dekat.
em, sudah lama sekali.

Takut mencintai seseorang? Tidak. Aku hanya takut akan terluka lagi untuk kesekian kalinya, Sulit bagiku menyembuhkan luka itu, namun.. Entah kenapa dia hadir membuatku merasakan cinta lagi. Apa aku sanggup untuk terluka lagi? atau.. mungkin dia yang bisa menyembuhkan lukaku? Berharap saja iya.

*****

Kami pergi menemukan penginapan lain. Setelah selesai memberesi barang bawaan kami, aku mengikuti Ana pergi keluar untuk mencari makan malam.

Hehh.. hahh... Ana menghela nafas panjang.

"Pak, tau engga dimana kampung halamanmu?" tanya Ana padaku seakan suasana hatinya sedang buruk, ter-gambar jelas di wajahnya.

"Yaa.. taulah" jawabku cuek.

"Hem, kalau begitu, ingat engga masa kecilmu?" tanyanya lagi.

"Ingatlah.."

"Bapak percaya engga kalau ingatan seseorang bisa hilang?"

"yang seperti di acara tipi itu?"

"Iyaa.."

"Percaya ajah sih.."

Tidak jauh dari penginapan Ana berhenti di sebuah rumah kosong, cukup lama sambil menatapi rumah itu.

"Anaa??" panggilku

Tiba-tiba Ana menangis terseduh-seduh setelah lama berdiri disana.


Evianna POV

Masih memakai seragam sekolah, melewati beberapa rumah kecil, terlihat penginapan sederhana dengan luaran-nya dihiasi beberapa lonceng dan dream catcher, serta jalanan yang diramaikan dengan anak-anak kecil yang sedang bermain. Tak jauh dari penginapan, aku memasuki sebuah rumah kecil yang luarnya ditanami beberapa bunga yang lagi bermekaran, tampak sangat cantik.

Saat masuk kedalam rumah, rasanya nyaman dan hangat. Terdengar pertengkaran kecil dari arah kamar depan. Aku berjalan mendekati kamar itu, membuka pelan pintunya sedikit dan menguping pembicaraan antara dua orang. Tak sengaja air menetes dari mataku. Lalu, dengan penuh emosi aku membuka pintu itu lebar-lebar "Apa, ma? Apa yang kalian katakan tadi?!" ucapku sambil melap air mataku yang terlanjur menetes walau sudah ku tahan "Pa?? Ma?? apa itu benar?" tanyaku pada mereka yang ku sebut mama dan papa.

Blue Eyes [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang