9. Trauma

51 31 1
                                    

"Berusahalah untuk tidak selamanya terjebak dalam masa lalu yang kelam. Ingatlah momen bahagianya untuk menutupi sesuatu yang buruk."

***

"Ahhh!" Jeritku dengan reflek langsung jongkok dan menutup mataku.

"Berr?!!"

HEEHHH.. HEEHH..

Dada ku jadi terasa sesak, pikiranku kacau. Semua.. Semuanya jadi gelap. Aku tak sanggup berdiri. Kakiku dan tanganku gemetar.

Eviana.. Kamu tak apa?
Kamu kenapa..

"Ahh!"

HEHH HEHH HEHH

Aku berusaha menghirup udara sebanyak banyaknya. Sesak.. Sesak sekali, hingga rasanya ingin ku cabut keluar semua organku.

"Aahhh! Tidakk! Sakittt! I-ini sesak.."

Aku memukul mukul dadaku berkali kali, sambil berteriak.

Mungkin teriakkanku sudah terdengar oleh para tetangga. Ini pertama kalinya aku ngalamin seperti ini.

"Anaa! Lo kenapa Na? Ada apa?"

Aku bisa merasakan kegelisahan Berly, dia memegang erat tanganku. Sangat erat, sampai aku bisa merasakan lekukan tulangnya.

"Ana!! Calm down!"

Berly berdiri dan melihat kearah mobil dan dia baru menyadari sesuatu yang membuat Ana begini.

"Steve!" Teriak Berly kencang.

Steve menaikan kedua alisnya yang menandakan bahwa 'Ada apa?'

"lepas tuh topi. Aduhh.."

"Kenapa?" jawab Steve dengan menaikkan kedua bahunya bersamaan.

"lepas ajah deh."

Steve melepas topinya itu dan Berly berusaha tuk menenangkan Ana.

"Na, sudah.. Tak ada apa-apa"

"Steve, ada minum?"

Steve mengangguk kan kepalanya yang menandakan kalau ada minum. Dia memberikan minum itu kepada Berly.

Berly membawa Ana duduk di teras rumahnya.

"Nih minum.."

Nafasku masih terengah-engah, aku berusaha meredakan panikku. Pandanganku masih saja kabur, ku ambil minum itu dan meminumnya.

Yaa.. Aku mulai merasa tenang.
Setidaknya sedikit merasa tenang.

Eviana.. Kamu tak apa?

"yaa.."

Eviana.. Di rumah ajah.
Jangan ke kuliah lagi.
Istirahat.

"ga bisa, ada PR yang harus ku kumpulkan"

Titip Berly..

"Ssttt.."

Aku menjawab pertanyaanya sambil menutup mataku. Pikiranku yang masih sedikit kacau ini, tidak lagi sempat berpikir siapa yang bicara dengan ku tadi. Aku hanya menjawabnya.

Blue Eyes [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang