18. Terlalu Baper

31 20 2
                                    

"nggak Capek?" tanya seorang pemuda tampan yang menyosorkan minuman kepadaku.

"enggk, makasih ya." ucapku menolak minuman itu.

"yaela, gak ku taruk racun kok. Takut diracuni?"

"enggk..." ucapku sambil senyum.

"Sendirian ajah hari ini? lagi berantam sama pacar ya?" tanyanya.

"Ha? Pacar? siapa?"

"laki-laki semalam yang bersamamu pergi foto-foto."

"Dia bosku"

"Ohh.. kalau gitu, kutinggalkan minum ini disini deh. Aku mau ke penginapan." lalu dia meletakkan minuman itu di salah satu kursi semen.

Saat pemuda itu hendak pergi meninggalkanku. Aku mencegahnya.

"tunggu.."

lalu pemuda itu berbalik menghadapku.

"Lo yang tinggal dilantai 3 dipenginapan Mpok Ayu?" tanyaku karna aku penasaran, aku hanya menebaknya, mana tau tebakanku benar. Feeling ku gak akan salah kali ini.

Pemuda itu tersenyum dan berkata "Tidak salah lagi.."

"Jadi, benar?"

"Iya benar." Ucap pemuda itu.

Lalu, kulanjutkan kegiatanku dan tak kutanggapi lagi pemuda itu. kami bahkan tidak berkenalan tadi. Ternyata pemuda yang tinggal di lantai tiga itu orangnya baik dan tampan, dia tidak tampak mencurigakan.

Selama ini aku kira yang tinggal di lantai tiga itu seorang pembunuh atau penjahat. Aku menjadi korban sinema televisi.


"Ada daun kering dikepalamu" ucap pemuda itu sambil mengusap kepalaku pelan. Sontak, aku langsung memukul tangannya.

"Modus ya?"

"Eh, enggak enggak. itu ada dedaunan yang nyangkut dirambutmu, jadi ku singkirkan."

"Kan bisa bilang padaku.."

"Ahh.. iya. aku kebiasaan melakukan hal itu." ucap pemuda itu sambil menggaruk kepalanya.

"bukannya udah dari tadi balek kepenginapan?"

"Engkk, dari tadi aku disini liatin kamu.."

Aku terdiam dan sempat berpikir kenapa dia dari tadi ga balek kepenginapan dan liatin aku. Aneh deh.

"Oiya.. kita belum kenalan loh" ucapnya sambil menyalurkan tangannya untuk bersalaman. Aku membalasnya, kusalami dia sambil tersenyum.

"Namaku Vin"

"Aku Ana"

"salam kenal ya.. aku mau balek nih. Kali ini gak bakalan liatin kamu lagi. Beneran balek"

Aku menganggukkan kepaku dan senyum "Iya.. Salam kenal"

"Semangat.." ucap Vin dengan senyuman manisnya dan gerakan tangannya yang sangat mengekspresikan kata semangat itu.

Satu kata yang muncul dibenakku saat dia begitu adalah "keren" dia tampak keren, manis, lucu.. em, dan yah.. cowok kedua yang friendly pas pertama kali jumpa.

Hal yang masih membuatku heran yaitu : dia memberiku minum tanpa tau siapa aku. Aneh bukan? Tapi yasudahlah, aku enggak minum minuman yang dia kasih dan enggak ku buang juga sih. Aku kasih minuman itu ketanaman. Hehehe, tanaman kan makhluk hidup, berarti aku enggak membuangnya donk. Kalau kuberikan ke orang lain berarti aku dosa. soalnya aku sendiri saja enggak mau minum tapi malah kasih ke orang.

Blue Eyes [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang