3. Midnight

100 39 12
                                    

Oiya.. Kalian tau itu siapa? Yang dari tadi ngotot pengen ikut ke rumah Adit. Dia adalah...

***

Jadi yang dari tadi ngotot pengen ke rumah Adit adalah teman ku yang lain. Dia Annora, teman yang hanya aku bisa melihatnya.

Awal ketemu Annora itu pas di rumah sakit, umurnya masih muda kira kira sekitar 14 tahun.

Kenapa Annora bisa meninggal? Hemm.. Dia pun tak mengingatnya. Aku menemukan dia di lorong kamar pasien sedang jongkok dan menangis. Saat ku ajak bicara dia diam saja tapi lama lama dia semakin cerewet dan rewel.

Setelah seminggu bersamanya aku baru nyadar kalau Annora itu bukan manusia. Yaa.. Bisa kalian bayangin bukan, aku sangat sangat shock, aku melihat tubuh aslinya langsung dengan mata ku.

Awalnya aku berniat untuk mengindarinya, tapi karna kasihan. Dia mulai mengikutiku dari rumah sakit sampai pulang ke rumah ku.

Salahnya aku saat melihat tubuh aslinya, aku gak langsung menunjukkannya. Kalau langsung ku tunjukkan bagaimana ya.

Dari saat aku menemukannya sampai hari ke-7 dia baru menyadari bahwa dia tak hidup lagi, dia sudah mati. Dia histeris, teriak, dan menangis.

Yang membuat aku aneh pada Annora, dia takut pada speciesnya sendiri. Hantu takut hantu.

Annora itu salah satu jenis hantu yang lumayan friendly, ga nakutin, malahan dia yang di takutin.

Annora berulang kali menyuruhku untuk mencari tahu dibalik kematiannya. Seingatnya dia kerumah sakit itu ga da penyakit parah. Hanya deman tinggi.

Yaa.. Kita tak kan tau kapan kita akan mati dan berapa lama kita akan hidup. Ada tuh yang mati pas tidur.

"Dit, udah nih."

"okeh"

"singkat banget sih. Ngomong kok hemat hemat. Noh uang yang lu hematin."

"Ahh berisik. Ngomong ajah tuh sama Annora. "

Adit tau akan keberadaan Annora.

Seperti yang ku katakan, aku ketemu Adit saat aku di rumah sakit. Waktu itu Adit perhatian banget, sekarang? Kayak beruang kutub, ganas dan dingin.

Saat di rumah sakit dia menghiburku, aku yang baru menyadari akan perubahan dari mataku ini tak sanggup mengontrolnya. Di rumah sakit banyak sekali makhluk yang tak terlihat dan seram.

Kadang sangking aku tak tahan, aku menangis kencang. Sampai akhirnya aku ketemu Adit. Hari hari ku selama di rumah sakit jadi sedikit bercahaya.

Adit sudah sadar sejak dia ketemu aku.

Katanya ada untungnya kalau aku bisa melihat 'mereka'. Supaya pas mau beli rumah, mereka bisa tau rumah itu angker atau gak. Serasa jadi paranormal dibuatnya.

Adit suruh Ana ngomong sama aku.
Aku boleh ngomongkan?

"gak"

Ishh, dari pada di kacangin hayo.

"Biar"

Blue Eyes [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang