Karna rasa penasaranku. Aku memberanikan diri membuka pintu itu.
Mrs. Mellany mengajariku kalau "mereka" itu enggak ada, semua yang kulihat selama ini adalah halusinasiku. Tentang Annora, Mrs. Mellany juga bilang, itu halusinasiku. Halusinasiku yang muncul karna aku dulu enggak punya teman sama sekali. Makanya.. Annora muncul.
Aku berdiri didepan pintu sangat lama sambil memegang gagang pintu itu.
Huh... Hah..
aku menghela napas.Belum sempat ku buka, seseorang mengetuk pintunya lagi sangat keras sehingga membuat aku dan Annora meloncat terkejut.
TOK! TOK!
Ana..
Jangann!Ya.. Si hantu kecil penakut ini terus berkata jangan. Tapi aku sangat penasaran, mana tau ada hal darurat yang terjadi.
Kubuka pintunya..
"Nakk.. Nakkk.. Tolong.." ucap Mpok Ayu dengan wajah pucatnya yang meminta tolong.
"Ada apa, mpok?" tanyaku pelan.
"Tolong keponakan mpok, nak..."
"keponakan mpok kenapa?"
Mpok Ayu langsung menarikku dan pergi kelantai atas.
Ana!!
Jangan ikutttt!!!Kali ini firasatku enggk bakalan salah, ini bukan halusinasiku atau setan. Tapi ini nyata. Aku tetap ikut Mpok Ayu kelantai atas.
Setelah di atas..
Aku melihat ada anak kecil memakai gaun putih.Rasanya seperti pernah melihat anak ini, tapi.. Aku lupa entah lihat dia dimana.
Anak kecil ini memegang garpu dan terus menusuk lantai serta menggaruk lantainya dengan garpu itu.
"nak Ana.. Ini Tasya, keponakan mpok. Dia dititip orangtuanya tinggal sini untuk 2 hari saja. Baru tadi diantar."
"jadi.. Apa yang harus Ana bantu?"
"Tasya ini suka berhalusinasi sendiri, kadang juga ngomong sendiri. Nah, ini pertama kalinya mpok melihat yang seperti ini, tasya engga mau ikut mpok kebawah. Dia dari tadi terus mau naik kelantai ini. Ini kan sudah mau larut, boleh nggak nak Ana bantu mpok bujuk dia ke kamarnya?"
"Ohh.. Boleh.."
Aku mendekat ke Tasya.
Saat melihatnya dari dekat, aku baru sadar, kalau anak ini yang ngetuk pintuku dan bilang jangan tinggal sini lama-lama.
"Tasya.. Gadis cantik. Yukk kebawah.. Kakak ada lolipop."
Tasya yang tadinya sibuk menusuk-nusuk lantai itu dengan garpu, langsung melihatku. Matanya tajam.
Aku lumayan terkejut melihat tatapan matanya.
"Kenapa nak?" tanya mpok, mungkin dia melihat aku terkejut.
"ahh.. Enggk mpok" jawabku sambil tersenyum.
Pikirku.. Apa Tasya sedang menusuk sesuatu? Tapi, kalau memang menusuk sesuatu yang enggk bisa dilihat.. Bukkannya aku bisa melihatnya.
Em.. Mungkin dia memang sedang berhalusinasi.
Tasya berhenti menusuk, dia berbalik dan menatapku.
"Aku sedang tidak berhalusinasi. Kakak yang tidak bisa melihatnya karna ada sesuatu yang menutupnya." ucap Tasya.
"Ah.. Tasya, kamu ngomong apa. Sini ikut tante kebawah. Udah malam nih." kata Mpok Ayu untuk mencairkan suasana tegang tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Eyes [COMPLETE]
Korku✅Please klik Vote untuk dukung cerita ini ✅ "Tuhan yang berkehendak, kita yang jalanin" Jadi, aku itu bisa melihat.. melihat hal yang tak bisa kalian lihat. kalian tau itu apa? Semua itu terjadi saat aku berada di tingkat SMP kelas 3, saat aku berum...