[Halo,, ini dengan Adit?]
[Iya pak, ada apa ya?]
[Aditt.. tolong bapak nak. Entah harus kemana bapak meminta tolong...]
[Ada apa, pak?]
Dengan terburu-buru Adit mengambil jaket abu kesukaannya dan mengambil kunci mobilnya kemudian pergi keluar lalu menyalakan mobil merah kesayangannya yang baru saja dicuci bersih olehnya tadi sore. Adit berkali-kali berusaha menelpon Ana, berharap Ana mengangkat panggilan darinya, walau ia menelpon Ana sambil mengomel pelan.
Setelah mendapati kabar dari Ayah Ana bahwa Ana dari tadi sore tidak bisa dihubungi sampai saat ini, Adit bergegas pergi menyusul Ana ke kota kelahirannya. Ia menyesali semua tindakannya untuk mengijinkan Ana pergi ke kota itu.
Sepanjang jalan mengomel terus bahwa seharusnya tak dia biarkan Ana pergi, seharusnya dia melarang Ana untuk pergi kesana untuk kedua kalinya.
Adit menancap gasnya sekencang mungkin di jalanan yang sepi tak berpenghuni. Sebelum mencapai kota kelahiran Ana, Adit harus melewati hutan-hutan. Konon katanya dijalanan ini sangat angker dan bahkan sudah banyak pengendara yang mengalami kejadian mistis disini. Tapi untungnya Adit tidak bisa melihat hal-hal gaib dan dia juga tidak pernah diganggu, jadi Adit merasa bahwa hal-hal gaib itu adalah omongkosong.
Dua jam yang lalu sebelum Ana melakukan komunikasi air
[Ya?? Ada apa?] jawab Gavin saat mengangkat telpon yang berdering
[Mau minta tolong pak.. Kalo jam 11 malam aku belum pulang, tolong datang jemput aku. Kumohon] ucap Ana, lalu menutup telponnya.
"Ck! Apa-apaan dia.. Sembarangan menyuruh bos nya pergi kesana tuk menjemputnya. Dia kira, dia siapa sih?"
Adit pun sampai di penginapan, yang Adit tau Ana nginap di penginapan Mpok Ayu. Dia engga tahu bahwa Ana tidak tinggal disana. Adit menghentikan mobilnya didepan pagar penginapan itu, kemudian turun dari mobil dan membuka pagar yang berkarat itu perlahan.
Lingkungan penginapan Mpok Ayu tampak sepi dan hanya terdapat cahaya remang yang tidak cukup menyinari penginapan luas itu. Sebelum masuk terlalu jauh, ada yang memanggil Adit dari balik luar pagar penginapan itu.
"Hey, anak muda..."
Adit menoleh pelan melihat suara siapa itu dan ia mendapati ibu-ibu berbadan gemuk yang berdiri disana. Sesegera mungkin Adit berjalan mendekati ibu-ibu itu, Adit mengira dia adalah Mpok Ayu.
"ehhmm.. Mpokk Ayu ya?" tanya Adit pelan dengan nada untuk memastikan.
"Bukan.." jawab ibu-ibu itu, lalu kemudian menyambung kata-katanya yang hendak dipotong Adit namun tidak jadi "Cari Mpok Ayu ya? Mau nginap?"
"Ahh.. tidak bu. Saya mau jumpa seseorang.."
"Ohh.. mungkin yang ingin kamu jumpai tidak ada disini, nak. Penginapan ini sudah tutup 3 minggu yang lalu. Mpok Ayu yang kamu tanya, beliau sudah meninggal dunia" jelas ibu-ibu itu.
Adit terkaku heran dan ia bingung harus mencari Ana kemana kalau tidak ada di penginapan ini.
Sebelum ibu-ibu itu beranjak pergi, ia memberitahu Adit bahwa ada penginapan lain dekat daerahh sini. Setelah menanyakan alamatnya, Adit pun bergegas pergi ke alamat penginapan tersebut.
Sesampainya disana Adit mengetuk pintu kayu yang kokoh itu.
Tok.. Tok.. Tok..
"Ya.. Ada apa pak?" tanya pemilik penginapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Eyes [COMPLETE]
Horror✅Please klik Vote untuk dukung cerita ini ✅ "Tuhan yang berkehendak, kita yang jalanin" Jadi, aku itu bisa melihat.. melihat hal yang tak bisa kalian lihat. kalian tau itu apa? Semua itu terjadi saat aku berada di tingkat SMP kelas 3, saat aku berum...