Dan dengan tanpa fikir panjang, mama Gavin membunuh Messie dengan cara mencekiknya hingga ia tak bisa bernafas.
Sungguh tak di sangka
Secara diam-diam, mama Gavin mengangkut Messie ke lantai tiga rumah Vin lalu membuang jasadnya dari lantai tiga hingga terjun ke lantai satu, kemudian ia berteriak "Ahhhhhhh!" Teriakannya membuat orang-orang panik lalu menuju ruang tengah.
Jasad Messie tergeletak di lantai dengan darah yang terus bercucuran keluar melalui kepalanya.
Mama Gavin membuat seolah-olah ia jatuh dari lantai atas, namun usahanya tidak sesuai rencana. Orang-orang pada mencurigai bahwa Messie tidak mungkin loncat dari lantai tiga.
Karna Mama Gavin panik ia langsung menuduh bahwa suaminya lah yang mendorong Messie jatuh dari lantai tiga, Mama Gavin juga bilang bahwa ia melihat Messie sedang memberontak saat suaminya menggenggam tangan Messie dan ia juga bilang bahwa ia melihat suaminya mendorong Messie dengan paksa hingga ia terjatuh.
Tapi nyatanya adalah Papa dan Mama Gavin sedang bertengkar karna suaminya melihat Mama Gavin menjatuhkan Messie dari lantai tiga.
Papa Gavin mengelak beberapa kali, tapi argumennya tak di tanggapi karna akting istrinya yang membuat orang-orang disana percaya akan perkataannya.
Wanita yang licik.
Kasus ini pun di bawa ke pengadilan.
"Apa yang kau lakukan!!!" bentak Papa Gavin ke istrinya.
Mama Gavin hanya diam dan tak bersuara.
Karna status Papa Gavin adalah tahanan, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Semua usahanya untuk menghindari tuduhan itu, sia-sia.
Sebelum pergi dari kantor polisi, Mama Gavin bilang "jadilah tameng untukku. Karna dirimu tidak memiliki peran apa-apa di dunia bisnis oleh karna itu jadilah orang yang bertanggung jawab atas tindakanku." bisiknya pelan. Lalu meninggalkan suaminya itu.
Kemudian hasil gugatannya pun keluar, suaminya dipenjarakan dengan tuduhan telah membunuh Messie.
Keluarga Vin masih berkabung atas kepergian Messie, hal ini membuat ayahnya Vin tidak konsen akan pekerjaanya maupun melakukan sesuatu. Makan pun tak sanggup.
Dalam hal ini ayahnya Ana memanfaatkan keadaannya dengan berusaha untuk membuat beberapa kasus tentang perusahaan mereka lalu melaporkan hal itu kepada ayahnya Vin. Hal itu membuat ayahnya Vin tambah depresi.
"Tampaknya kamu sedang banyak pikiran, To." ucap Ruben ke Darto.
"Iya, masalah kehilangan anakku belum selesai, skarang perusahaan sedang mengalami masalah. Apa yang telah aku perbuat dimasa lalu." jelas Darto akan kegelisahannya.
"Aku ada kenalan salah satu temen yang bisa menangani masalah perusahaan kita, besok aku tanya kabarnya." kata ayahku, Ruben.
"Baiklah, Ben. Maaf membuatmu tambah sibuk, seharusnya kita pikul bersama masalah perusahaan ini. Tapi aku malah..."
"Sudahlah, tidak apa-apa. Bagaimana kalau kita pergi minum beberapa botol untuk menghilangkan rasa penat di otak?"
Ayahnya Vin mengiyakan ajakan ayahku.
Mereka pun singgah di salah satu toko yang buka selama 24 jam dimana tempat itu menyediakan minuman keras serta berbagai makanan cepat saji. Disini tampaknya ayah terus menuangkan minuman untuk ayahnya Vin. Sedangkan ia tidak meminum minuman itu sedikit pun.
Setelah ayahnya Vin tampaknya sudah mabuk, ayah memberikan beberapa kertas dan menyuruhnya tanda tangan.
Setelah itu membiarkannya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Eyes [COMPLETE]
Horror✅Please klik Vote untuk dukung cerita ini ✅ "Tuhan yang berkehendak, kita yang jalanin" Jadi, aku itu bisa melihat.. melihat hal yang tak bisa kalian lihat. kalian tau itu apa? Semua itu terjadi saat aku berada di tingkat SMP kelas 3, saat aku berum...