25. Kehadiran Arwah

35 16 0
                                    

Kami berhenti di pinggir jalan selama hampir satu jam.

Tak kusangka Gavin juga menunggu selama itu.

Aku terus menghela nafas kalau mengingat gimana sikapku tadi. Ya ampun... Gavin pasti mengira aku gila atau apalah itu.

"Mau sampai berapa kali menghela nafas?" tanya Gavin sambil menatapku dengan alis sebelah kanannya yang naik melengkung, mengekspresikan seperti telah muak mendengar helaan nafasku.

Heemmmm...

"udah bengongnya? udah nangisnya?

 "Udah" jawabku jutek.

"Udah bisa pulang kan? lap dulu tuh ingus lu. jorok banget"

"Ihhh.. bukan ingus ini. Ini air mata. Engga bisa bedain, pak?" jawabku kesel.

Engga tau apa, kalau perasaan lagi bingung plus kacau gini. Digangguin suara yang ga jelas, hari-hari gue engga tenang, terus punya bos yang super nyebelin. HUfftt!

kumohon hilanglah dalam hari-hari ku wahai suara tak jelas itu. Atau mungkin, ungkapkan saja secara langsung apa yang kau inginkan, jangan menggangguku seperti ini.

Husss.. ucapan adalah doa, beneran dijumpai baru tau rasa.

"mana mungkin" aku bicara dalam hati, Annora bisa mendengar itu. Karna dia hantu.

kalau tanya aku gimana hantu bisa denger suara hati manusia, emm.. aku juga engga tau sih, nyatanya sekarang dia selalu tau apa yang hati gue katakan. Jadi, gue engga bisa mengumpat dia sesukaku kalau lagi kesel-keselnya sama dia.

Dia...

hantu yang nyebelin. Hahaha

Ya, kalau penasaran banget tunggu aku jadi hantu dulu (kalau bisa jangan) baru bisa tau alasan dan sebabnya kenapa dia bisa tau isi hatiku.

"Loh, pak. Kok berhenti disini?" tanyaku pada Gavin yang sedang meminggirkan mobilnya.

"Terserah gue lah" jawabnya lalu keluar dari mobil

Tekk

Terdengar suara mobil yang terkunci.

loh loh, aku di kunci nih? what?!

Aku pun menggedor-gedor kaca mobil "Pakk!" teriakku sekencang mungkin dan berharap suaraku terdengar sampai luar. Namun, dia pergi begitu saja. Ya.. berarti suaraku engga sampai keluar sana.

Gue panik donk.. gimana engga panik, kalo lo dikunci dalam mobil, trus orangnya pergi begitu saja dan mobilnya sedang berhenti di pinggir jalan. Gimana ini? dia kemana? kok gue ditinggal?

"Annora... Annoraaa.. Annnoorrraaa" Panggilku

Apa?

Annora muncul setelah gue panggil.

Lohh, mana Gavin? lo kok dimobil aja?

"Mana gue tau, gue tuh.." omongan gue terpotong..

Ikut keluar juga donk, dasar pemalas. Udah nangis bawang tadi.

"Gue blm selesai ngomong loh. Gue tuh dikunci"

Lo, dikunci? kasian yah. Hati-hati loh.

"ihh, lo! nyebelin ya.."

Gue panggil Annora niatnya mau minta tolong bukain pintu mobil atau cari tau Gavin kemana. Eh, dianya malah ngeledek.

Hahahaha

"jangan ketawa! Suara ketawaan lo jelek."

Suaranya bukan jelek ya gais, merinding gue kalo dia ketawa. (jangan dibayangkan)

Blue Eyes [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang