7. BAPERAN

66 34 2
                                    

Dengan langkah penuh kekesalan aku menuju tempatnya dia berdiri.

'seenaknya saja, sementang dia anak konglomerat, menindas orang pribumi. Lagian aku tadi kan gak sengaja.'

Ku tentengkan kedua tanganku di pinggang. Memasang raut muka kesal padanya. Hati ini tak menerimanya.

"kau!" ucapku sambil menunjuknya dengan jari telunjuk ke arah mukanya.

"what's up?"

"ga ush sok inggris deh.."

"blng ajh kalo ga ngerti"

'Wahh.. Sepele kali dia.'

"aku ngerti kok."

Entah kenapa, rasanya dia mulai mendekat. Sekarang jaraknya cuma beberapa centi saja. Bahkan bisa di ukur dengan tanganku.

Mungkin perasaanku saja..

"mau apa kau?!" tanyaku cetus

"mau protes atas kesalahan yang kau buat. Konsekuensinya kau harus membersihkan baju dan mobilku yang telah kau nodahi."

"hah?! Ga salah tuh? Kan lo sendiri yang gesrek, siapa suruh tadi melaju cepat kali. Lagian orang kayak lo kan punya banyak pelayan."

"yang buat kotor kan lo. Kenapa harus pelayanku yang membersihkannya."

"itu kan tugas mereka. Lo gaji mereka untuk hal bersih-bersih kan.. "

"jadi..."

Dia membungkukkan badannya sedikit kebawah dan memajukan wajahnya yang hampir mendekati wajahku , lalu matanya menatapku.

Kami bertatapan!
Dari mata ke mata..

"apa kau protes?" bilangnya dengan nada yang halus.

Ok fix!

Jantungku ingin meloncat keluar..

Astaga!

'jangan baper Ana! Ini trik pasaran dari para lelaki.'

Aku bergeser dan dengan alasan ingin melihat keadaan mobilnya itu.

"wah.. Ini mana kotor, nanti lo siram pakek air juga bersih jadinya."

"lu siramin.. Kan lu yang buat!"

Entah kenapa rasa kesal tadi itu lenyap begitu saja, saat dia menatapku tadi.

Yaa.. Ku akui deh, aku orangnya memang baperan. Tapi ga parah parah amat. Masih ada batas bapernya.

"Woi! kok malah bengong.. Ayok cepat masuk."

"masuk kemana?"

"mobil lah.. Bolod"

"ngapain?"

Seketika hati ini berkata dan pikiranku melayang.

'kesambet apa lah dia, tiba tiba suruh aku masuk ke mobilnya.. Ga jadi marah nih.'

"WOI! Bengong ajalah.. Masuk.."

Kaki ku melangkah sendiri masuk ke mobil tanpa bertanya.

Aku duduk di depan di samping Gavin, dimana dia yang menyetir mobilnya.

"Ee-ee I.. Tuu.."

"Apa?"

"lo mau bawa aku kemana?"

"ke rumahku"

"hah!? Ngapain?"

"cuci mobil sama bajuku."

Blue Eyes [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang