"Aku membenci mereka. Mereka semua. Mereka yang kerjanya mengurusi urusan orang lain."
***
#PartofGavinBlade
PRANGG BRUKK BRAKK PRANNGG
"Bisa tidak hentikan ini semua! Kau menghancurkan usaha ku!"SRAAKKK PPRANGG
"Lelaki bodoh! Apa yang kau bisa? Ha? Jawab aku!"
Keadaan yang selalu ku alami setiap malam selama enam tahun terakhir.
Berawal saat aku kelas 3 SMA. Di mulai dari sebuah gosip yang menyebar tentang ayahku, yang menyebabkan usaha ibu hampir bangkrut.
Gosip yang tak kunjung berakhir..
Yaa.. Inilah cerita keluargaku yang sebenarnya terjadi. Tidak seperti yang mereka bayangkan, betapa aku ingin keluar dalam kehidupan ini.
Satu hal yang kusesali selama enam tahun terakhir ini adalah "kenapa aku harus dilahirkan jika pada akhirnya harus menghadapi ini semua."
Mereka yang hanya menonton dari sisi positif selalu saja berkata..
"Wahh.. Keluarga mereka harmonis ya, udah kaya. Orang tuanya baik. Anaknya tampan. Perfect banget."
"Perhatian banget sama anaknya."
"Enak ya jadi mereka."
Aku membenci omongan itu, ingin rasanya menyumpel mulut mereka dengan cabai yang telah di tumbuk halus.
"Kerja mu hanya menyebabkan gosip tercipta! Apa kau tau betapa capeknya aku menyelesaikan masalah yang kau perbuat?!"
Omelan ibuku yang sering ku dengar sejak aku SMA.
Ibuku memulai usahanya sejak dia masih gadis, memperoleh keberhasilannya saat dia berusia 20an tahun.
Ya.. Dia merupakan salah satu pembisnis termuda di kotaku. Dia di kagumi semua orang.
"Berhentilah minum terus! Jawab aku! Apa ku bunuh saja kau sekarang!"
PPRAANKKK!
Suara pecahan gelas yang dilempar ibu ke arah dinding yang meninggalkan aroma bir di lantai dan di dinding.
Keluargaku yang mulai hancur itu membuat aku frustasi. Prestasiku menurun dan aku juga terlibat tawuran.
Yaa.. Frustasi ku membuat pikiran ini gak bisa berpikir jernih. Aku hanya ingin mengeluarkan beban dan amarahku. Alhasil, aku terlibat tawuran.
Pihak sekolah memanggil orang tua siswa yang terlibat tawuran, termaksud ibuku juga.
Ibu sangat murka setelah mengetahui aku terlibat tawuran. Dia memarahiku, meneriakiku dan memukulku.
Itu pertama kalinya aku melihat ibu begitu dan pertama kalinya aku di perlakukan begitu.
"Kau taunya minum setelah menimbulkan masalah!! "
Ibu membentak ayah dan memarahinya terus menerus.
Di saat seperti ini, aku hanya bisa diam. Kalau gak sanggup lagi berada di rumah itu, aku biasanya pergi dari rumah. Dan tengah malam baru pulang, atau bahkan dua, tiga hari baru pulang.
Ku ambil kunci motorku dan jaket biru ku menuju pintu.
"Ha! Kau mau kemana lagi Gavin? Menyebabkan masalah lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Eyes [COMPLETE]
Terror✅Please klik Vote untuk dukung cerita ini ✅ "Tuhan yang berkehendak, kita yang jalanin" Jadi, aku itu bisa melihat.. melihat hal yang tak bisa kalian lihat. kalian tau itu apa? Semua itu terjadi saat aku berada di tingkat SMP kelas 3, saat aku berum...