Cahaya matahari masuk melalui jendela yang tidak ditutup rapat oleh golden membuat ku terbangun, silaunya sinar matahari pagi cukup ampuh menjadi alarm bagiku.
Saat bangun, kudapati Gavin yang duduk tertidur disamping kasur dan kepalaku yang diletak-in kain basah. Hemm, apa aku demam semalam? Ngomong-ngomong soal semalam, ingatan yang muncul sekilas di benakku, apa itu kejadian yang nyata? Apa itu benar-benar masa laluku? atau itu hanya khayalanku karna aku selalu berpikir buruk tentang masa lalu ku. Banyak sekali pertanyaan yang mulai muncul setelah ingatan itu.
Duhh, mataku sembab.
Hemm, Sepertinya ada aura yang tidak enak disini. Gadis yang selalu mengikuti Gavin melotot-ti aku dari tadi. Ada apa dengannya? apa aku melakukan kesalahan? Apa dia cemburu? Hantu bisa cemburu juga ya.
Ku ingat-ingat lagi kejadian semalam.
"Hah?!" ucapku dengan reflek terbangun duduk di kasur dan hal itu membuat Gavin terbangun.
"Sudah bangun ya.." ucapnya
"Hmm.." sahutku singkat.
Semalam Gavin memelukku, berarti mungkin semalam Gavin yang meletakkan kain basah itu dikepalaku. Dia menjagaku semalaman? Terus si hantu gadis itu cemburu.. Huh.. Make sense.
"Apa demam mu sudah reda?" tanya Gavinn sambil memegang dahiku. Mata gue langsung melotot dan gue baperrr jadinya. Duh jantung ku.. ku elus-elus dadaku untuk mencegah loncatnya jantungku dari tempatnya. Hahaha.
"Ahhh, sudah reda kok." ucapnya.
"Em, itu pak.."
"jangan salah paham, aku begini biar project dengan album BeFamous tidak ada halangan, kalau kamu sakit nanti urusannya jadi berantakan, perusahaan juga yang harus tanggung kan."
"Iyaa, pak."
"Anggap saja ini sebagai kesejahteraan karyawan."
"Baik, pak."
Aura gadis itu semakin menggelap setelah melihat Gavin berperilaku seperti itu. Ada apa sih dengan dia, apa hubungannya dengan Gavin. Buat gue penasaran saja.
"Kenapa begong? Cepat ganti baju, hari ini kita mulai dari proses pemotret-an." ucap Gavin.
"Ng.. iya pak.."
Lalu aku pun bersiap-siap untuk berangkat kelokasi tujuan. "Aku saja yang nyetir mobilnya, kalo gue biarin loe yang nyetir nanti lo kurang fokus, terus nabrak sesuatu. Mobilnya jadi lecet. Perusahaan lagi yang tanggung." ujar Gavin.
Segala sesuatu selalu dikaitkan dengan perusahaan. Kesel gue. Dikit-dikit perusahaan yang tanggung. Blablablablabla.
"Halo, pa. Ini aku udah sampai."
[baru sampai?]
"Ah.. engga pa. Udah sampai dari semalam sih, baru sempet ngabarin sekarang. Maaf ya."
[iya.. Ingat sarapan ya.]
"Oke.. Semangat kerjanya. Ana tutup ya"
tutt..
Gavin memberiku beberapa dokumen kegiatan untuk album Befamous "Nih.. Hal yang akan kita lakukan disini selama tiga hari."
"terus, disini.. tertulis empat hari tiga malam.."
"Hari ke-empat adalah hari finishing. Jadi, dihari ke-empat agent album Befamous akan melakukan seleksi/penilaian terhadap hasil yang perusahaan kita buat. Mereka akan memutuskan apakah harus mengulanginya atau tidak." jelas Gavin sambil menyetir mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Eyes [COMPLETE]
Horror✅Please klik Vote untuk dukung cerita ini ✅ "Tuhan yang berkehendak, kita yang jalanin" Jadi, aku itu bisa melihat.. melihat hal yang tak bisa kalian lihat. kalian tau itu apa? Semua itu terjadi saat aku berada di tingkat SMP kelas 3, saat aku berum...