3

3.8K 486 13
                                    

"Bang Mingyu demen sama kak Wonwoo?" Tanya Dino dengan polosnya.

Mingyu menatap Dino dengan berbinar, namun Dino hanya menatap bingung pada Mingyu.

"Namanya Wonwoo?" Tanya Mingyu memastikan.

"Iya bang, yang nampar bang Seungcheol itu namanya kak Wonwoo, kalau yang satu lagi namanya kak Jihoon" jawab Dino dengan polosnya.

"Bentar deh, kok lo kenal sih Chan?" Tanya Woojin penasaran.

"Kenal lah bang, kak Wonwoo itu tetangga sebelah rumah, nah karena kak Jihoon sama kak Jeonghan sering main ke rumah kak Wonwoo ya jadi kenal"

"Kenalnya gimana? Lo kan beda rumah, cuma tetanggaan?" Tanya Mingyu masih penasaran.

"Yaelah bang, Chan kan kalau hari libur suka main ke rumah kak Wonwoo, dia baik sih, pinter masak, telaten, pokoknya idaman banget, sayang aja nih Chan cuma adik kelas, coba seumuran atau kakak kelas, udah Chan gebet tuh" celoteh Dino panjang lebar pada abang-abangannya semua itu.

"Chaaaannnn! Gue mau main ke rumah lo tiap hari pokoknya" ucap Mingyu tiba-tiba.

"Lah si semprul jatuh cinta kayaknya" cibir Daniel dan di balas dengan tawa terbahak-bahak dari yang lainnya.









🍎🍎🍎









"Han, lo gapapa kan?" Tanya Wonwoo hati-hati.

Saat ini mereka lagi di kantin, sehabis kejadian tadi Jeonghan ternyata pergi ke kantin dan menyendiri di salah satu meja yang berada di pojokan.

"Gapapa kok, gue lega sih, walau sedihnya banyak" jawab Jeonghan dengan menampilkan senyum indahnya.

Bodoh sih memang kalau sampai melepaskan pria cantik mendekati sempurna seperti Jeonghan, kayaknya otaknya Seungcheol butuh reparasi deh.

"Tapi ya Han lo mesti tau nih, tadi Wonwoo udah balesin dendam lo kok ke si brengsek, tadi Wonwoo dengan beraninya nampar dia kenceng banget, gue yakin sih abis ini tuh pipi bengkak biar dia rasain aja sekalian" ucap Jihoon menjelaskan kejadian selepas kepergian Jeonghan dari perpustakaan, Jihoon menjelaskan dengan semangat dan bahagia karena bisa menyiksa pria bodoh bernama Seungcheol itu.

"Kenapa deh lo sampai nampar dia?" Tanya Jeonghan ke Wonwoo.

"Dia ngerendahin lo banget Han, lo tau gak dia bilang apa? Dia bilang dia gak perduli walau lo putus sama dia juga, ya gue emosi lah, bagus gak gue tonjok tuh muka" jawab Wonwoo berapi-api.

"Tapi nih ya Han, lebih mengejutkannya lagi, tadi kan si dodol mau nampar balik Wonwoo, eh ada Mingyu dengan gagahnya nahan Seungcheol, duh gue kalau jadi Wonwoo udah seneng banget deh di tolongin Mingyu" ucap Jihoon lagi.

Sementara Wonwoo hanya memutar kedua bola matanya malas, ia tidak merasa di selamatkan oleh siswa bernama Mingyu itu, kalau Seungcheol bahkan sampai membalas tamparannya, sudah dapat di pastikan Seungcheol akan habis di tangan Wonwoo, walau kurus ramping begini, Wonwoo itu atlet Taekwondo dari kecil, sekarang ia sudah memegang sabuk hitam, siap-siap saja Seungcheol patah tulang kalau berani macam-macam dengan Wonwoo.

"Udah deh gak usah bahas mereka, mending yang lain" sela Wonwoo sebelum Jihoon mulai membahas hal tentang Cassanova.

"Hay cantiknya Jun"

Ketiga uke cantik itu langsung menatap Jun yang kini tengah duduk di sebelah Wonwoo dengan tidak tahu dirinya, bahkan Jun tengah merangkul Wonwoo mesra sekarang.

PUTIH ABU-ABU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang