Cahaya matahari pagi yang menembus masuk melalui celah tirai membuat kesadaran Wonwoo perlahan terusik, pria cantik nan manis itu perlahan membuka kedua matanya. Awalnya ia masih biasa saja, namun begitu ia sadar sepenuhnya, kedua bola matanya terbelalak begitu ia menyadari kalau ini bukan kamarnya.
Wonwoo menolehkan kepalanya ke samping, ada Mingyu yang masih terlelap di sebelahnya sembari memeluk erat sebuah bantal guling, jantung Wonwoo berdegup kencang "Gue gak ngapa-ngapain kan sama si kedelai hitam" batinnya.
Teringat akan sesuatu, Wonwoo melihat ke arah tubuhnya, baju seragamnya sudah berganti hanya dengan sebuah kaus over sized dan ia tidak menggunakan bawahan lain selain celana dalamnya, padahal seingat Wonwoo, ia masih menggunakan seragamnya ketika datang ke apartment Mingyu.
"Gyu! Bangun Gyu!"
"Eh item! Bangun gak lo!" Pekik Wonwoo, namun nihil, Mingyu masih belum sadarkan diri juga.
"GYU BANGUN BANGSAT!! LO APAIN GUE HAHH?!!" Pekikan Wonwoo kali ini di sertai dengan sebuah tendangan maut pada tubuh besar Mingyu, dan dengan tidak classy, Mingyu terjatuh ke lantai dengan bunyi debuman yang cukup keras.
"ANJIR SAKIT BANGSAT, SIAPA YANG DORONG GUEEE??!!"
Wonwoo melotot ke arah Mingyu sebelum akhirnya ia menjambak rambut cokelat terang milik Mingyu sampai sang empunya rambut berteriak kesakitan.
"Wonn- adaaaw- Won sakit Won sumpah- awww- adaaaww"
"Jelasin ke gue kenapa gue bisa tidur sama lo dan kenapa gue cuma pakai kaus lo doang?!"
"I-iya- AWWWW- Iya gue ceritain tap- Aadaawww- tapi lepasin dulu sumpah sakit"
Dengan setengah hati Wonwoo melepas jambakannya pada rambut Mingyu, tangan terlipat di depan dada menunggu Mingyu menjelaskan semuanya.
"Cepetan!" Sentak Wonwoo mulai tidak sabar.
"Kita gak ngapa-ngapain kok! Kemarin kan lo mabok, terus gue minta tolong Jeonghan buat gantiin baju lo, sementara gue main ps sama Seokmin di ruang tv, malemnya mereka pulang, terus yaudah gue tidur disini, lagian ini kamar gue" jelas Mingyu sembari sesekali mengelus kepalanya yang terasa berdenyut nyeri akibat jambakan dahsyat Wonwoo.
"Bener kan lo gak ngapa-ngapain gue?!" Tanya Wonwoo dengan pandangan tajam nan mematikan yang ia berikan pada Mingyu.
"Bener kok, tanya Jeonghan aja kalau gak percaya" Mingyu menaikan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.
"Yaudah gue mau mandi, mau sekolah" ketus Wonwoo, ia berjalan menuju tas sekolahnya dan mengambil baju seragam beserta dalamannya dan sosoknya hilang di balik kamar mandi yang ada di dalam kamar Mingyu, sementara si empunya kamar masih mengelus kepalanya.
Mingyu mengambil ponselnya yang berada di atas nakas, ada 10 panggilan tak terjawab dari Jungkook, Mingyu buru-buru menghubungi ibu kandungnya itu begitu ia menyadari kalau Jungkook menghubunginya tepat pukul satu tengah malam.
"Halo mama!"
"Pagi sayang, udah bangun? Cepet mandi abis itu jangan lupa sarapan ya? Masak aja, sekalian masakin calon menantu mama"
"Ma, kenapa mama telpon Mingyu semalem?" Tanya Mingyu langsung ke intinya, ia tahu kalau Jungkook sedang mengalihkan pembicaraan.
"....."
"Papa pasti ngusik mama lagi iya kan?"
"Gyu, semalam ada orang suruhan papa datang lagi kesini, mereka gedor-gedor pintu rumah brutal banget, untung aja ada bapak-bapak komplek yang lagi ronda, jadi mereka di usir paksa, mama gak tau harus gimana kalau semalam gak ada yang ronda"
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTIH ABU-ABU
FanfictionBxb // Meanie // K.mg • J.ww Di tambah dengan konflik anak SEVENTEEN lainnya sebagai pelengkap :) Cerita ringan tentang percintaan anak SMA Note : Rasa Lokal