28

2K 278 23
                                    

Jeonghan menarik Wonwoo menjauhi area perpustakaan sekolah, dengan meminta bantuan dari Jihoon dengan mengisyaratkan akan menjelaskan semuanya kepada sang sahabat setelahnya, akhirnya Jeonghan dan Jihoon berhasil menyeret Wonwoo keluar dari perpustakaan sekolah dan kini mereka bersembunyi di ruang seni lukis, satu-satunya ruangan di sekolah yang jauh dari ruangan lain karena terletak di lantai lima hampir menuju atap, di lantai lima hanya ada ruang aula besar untuk berkumpul dan ruang seni lukis yang memang di khususkan tersendiri.

Jeonghan tidak bisa memikirkan ruangan lain di sekolahnya selain ruang seni lukis yang mana dalam pikiran Jeonghan, Mingyu tidak akan menemukan Wonwoo. Sesuai yang di katakan oleh Seokmin melalui telepon singkatnya beberapa menit lalu, setelah menerima laporan kalau Mingyu tengah mengacak-acak seisi kantin untuk menemukan Wonwoo, ketiganya dengan sedikit terburu-buru dan mengendap-endap langsung mengunci diri di dalam ruang seni lukis yang untuknya sedang tidak ada ada jadwal untuk di gunakan hari ini.

"Kita kenapa harus kesini sih? Gue masih perlu baca buku di perpus, tanggung tau bacanya" rengek Wonwoo yang masih kebingungan karena tiba-tiba saja ia di seret oleh kedua sahabatnya.

"Ssstt! Jangan keras-keras ngomongnya! Ntar ada yang denger dari luar mampus kita" bisik Jeonghan memperingati Wonwoo.

"Sejujurnya gue juga bingung kenapa kita harus sembunyi disini, sekarang lo jelasin deh Han, ada apa?" Tanya Jihoon dengan suara yang sangat pelan.

"Intinya, tadi Seokmin nelpon gue, dan bilang kita harus bawa Wonwoo pergi ke ruangan manapun yang gak akan Mingyu tau" jawab Jeonghan.

"Emangnya Mingyu kenapa? Kenapa dia gak boleh tau gue dimana?" Tanya Wonwoo masih kebingungan, namun kali ini ia mengikuti arahan Jeonghan untuk berbicara dengan berbisik.

"Pokoknya yang gue tangkep dari omongan si kuda tadi, dia kayak lagi panik gitu. Seolah-olah Mingyu kayak berbahaya banget buat lo, gimana Won? Coba inget, lo ada buat salah gak sama dia?" Tanya Jeonghan.

Wonwoo terdiam, otaknya memutar kejadian di pagi hari sampai saat ini, pertengkaran mereka hanya karena pemikiran bodoh Wonwoo karena belum di kenalkan oleh ayah Mingyu secara resmi, dan berakhir dengan mereka saling berdiam diri, berlanjut dengan kesalahpahaman Mingyu yang membuatnya memukul Junhui hingga memar-memar.

"Jun!" Pekik Wonwoo yang buru-buru langsung di bekap oleh Jeonghan.

"Aduh Won! Kok lo malah inget Jun sih? Ini soal Mingyu, Kim Mingyu!" Sentak Jeonghan dengan berbisik.

"Kita harus cari Junhui dan bawa dia menjauh dari Mingyu, sekarang!" Pekik Wonwoo.

Tanpa menghiraukan Jeonghan dan Jihoon yang memanggil namanya dan mencoba mencegah langkah Wonwoo, ia sudah berlari keluar dari ruang seni lukis, menuruni tangga dengan cepat menuju lantai dua, dimana kelas sebelas berada.

Wonwoo memasuki kelas sebelas ipa tiga dengan terburu-buru, ia bahkan hampir menabrak Soonyoung yang akan keluar dari kelasnya, membuat Soonyoung langsung menyingkir dengan sendirinya dari hadapan Wonwoo dan membiarkan Wonwoo melanjutkan langkah terburu-burunya menuju tempat duduk Junhui di barisan paling belakang.

"JUN!" panggil Wonwoo sedikit berteriak.

"Kenapa Won?"

"Ayo beresin barang lo, kita kabur sekarang" ucap Wonwoo dengan panik.

"Emangnya ada apaan lagi?"

"Please lah lakuin aja dulu, gue jelasinnya nanti"

Karena merasa bingung, Junhui pun segera merapihkan barang-barangnya lalu menyandangkan tas nya di punggung. Ia mengikuti langkah kaki Wonwoo yang terburu-buru, bahkan Wonwoo sendiri melupakan tas nya yang masih ada di kelas.

PUTIH ABU-ABU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang