13

3K 382 17
                                    

Hidup Wonwoo tidak lagi sama setelah ia sudah selama satu minggu terakhir tinggal di rumah ibu kandung Mingyu, pria yang ia benci atau mungkin akhir-akhir ini perasaan benci itu sudah hilang, entahlah, Wonwoo juga tidak begitu mengerti dengan perasaannya sendiri.

Seakan sudah terbiasa, Wonwoo semakin dekat dan membuka dirinya dengan Jungkook dalam segala hal, namun masih ada cukup kecanggungan yang terasa jika ia hanya berdua dengan Mingyu.

Seperti saat ini keduanya sedang berada di dalam mobil Mingyu, mereka tengah berada dalam perjalanan menuju sekolah.

"Gyu?"

"Hmm?"

"Sebenernya gue males sih nanya ini, dan gue bodo amat juga. Tapi gue harus nanya"

"Yaudah nanya aja, cantik" ucap Mingyu sembari masih fokus pada kemudinya.

"Lo gak punya pacar apa? Kalau pacar lo tau lo selalu sama gue nanti dia marah"

Mingyu terkekeh geli ketika mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh Wonwoo. Fyi, Mingyu mungkin memang heart breaker-nya siswa dan siswi di sekolah, namun Mingyu tidak pernah memiliki hubungan serius dengan satu pun di antara mereka semua yang pernah menjadi korbannya. Mingyu tidak pernah memberikan ungkapan perasaan seperti pernyataan untuk berkencan secara resmi, mereka hanya akan bersama sampai Mingyu bosan lalu setelahnya Mingyu akan menendang jauh mereka dari kehidupannya, oh ya dan satu hal, Mingyu tidak suka tipe dramatis seperti Tyuzu dan gengnya yang mendramatisir keadaan dimana seakan-akan mereka pernah memiliki hubungan khusus dan Tyuzu masih selalu menganggunya.

"Kenapa lo ketawa sih Gyu?" Tanya Wonwoo heran.

"Lucu ya lo, ngapain lo tanya siapa pacar gue kalau lo udah tau jawabannya? Pacar gue ya elo lah"

"Gak lucu bangsat"

Mobil Mingyu berhenti mendadak di tepi jalan, untung saja saat ini jalanan cukup sepi sehingga mobil Mingyu yang berhenti mendadak tidak menimbulkan masalah atau kecelakaan apapun.

"Ngapain lo ngerem mendadak sih bambang? Lo mau bikin gue mati kejedot dashboard ya?" Bentak Wonwoo sembari mencoba mengatur napasnya, ia cukup terkejut dengan rem mendadak yang di lakukan Mingyu.

Tanpa menjawab apapun, Mingyu menatap Wonwoo tajam, membuat nyali Wonwoo menciut seketika, ternyata Mingyu yang sedang marah bisa sangat berubah jauh di banding Mingyu yang biasanya.

Mingyu membuka seatbelt miliknya dan memajukan tubuhnya mendekat ke arah Wonwoo, ia mencakup kedua pipi pucat milik Wonwoo dengan tangan kirinya. Mata Mingyu menatap dalam pada kedua mata Wonwoo, berkali-kali Mingyu di buat jatuh cinta dengan mata sipit seperti rubah milik Wonwoo, sayangnya sang empunya tidak mengetahui perasaan yang Mingyu miliki.

Tanpa mengatakan apapun, Mingyu menempelkan bibirnya dengan bibir Wonwoo, awalnya hanya menempel, lalu berubah menjadi kecupan-kecupan kecil, sampai akhirnya Mingyu dengan tidak sabarnya melumat habis bibir si pria manis di hadapannya.

Wonwoo tentu kewalahan menghadapi Mingyu, jujur saja ini adalah ciuman pertamanya, dan Wonwoo tidak pernah tahu bagaimana cara dan rasanya berciuman, ternyata sensasinya seperti ini. Ada begitu banyak kupu-kupu berterbangan dalam perut Wonwoo, rasanya menggelitik.

Wonwoo merasa pasokan udara dalam paru-parunya menipis, ia menepuk bahu Mingyu mengisyaratkan kalau ia butuh bernapas. Mingyu yang mengerti langsung menyudahi ciuman panasnya yang menciptakan juntaian benang saliva yang entah milik siapa.

Mingyu membersihkan bibirnya dan bibir Wonwoo dengan sapu tangan yang selalu ia bawa di sakunya, setelahnya ia kembali ke posisinya dan memakai seatbelt, namun belum menjalankan kembali mobilnya.

PUTIH ABU-ABU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang