Wonwoo baru saja akan pulang bersama dengan Jeonghan dan Jihoon sampai salah seorang teman satu kelasnya mengatakan kalau ada orang tuanya menunggu di parkiran sekolah, suatu hal yang sangat langka sekali ketika mengetahui orang tuanya menjemput Wonwoo di sekolah.
Setelah berpamitan dengan Jeonghan dan Jihoon terlebih dahulu, Wonwoo segera bergegas menuju parkiran dan benar saja, mobil sang ayah sudah bertengger manis disana. Wonwoo mengetuk kaca penumpang bagian depan, dan Minki mengisyaratkannya untuk masuk ke kursi penumpang bagian belakang.
Mobil Dongho mulai beranjak meninggalkan area sekolah, namun belum ada satu orang pun yang memulai pembicaraan, terlepas dari Wonwoo sendiri yang cukup bingung ketika ia melihat beberapa tas miliknya yang seharusnya berada di apartment milik Mingyu.
"Pa, ma, ini ada apa yaa? Kok barang-barangku ada disini?" Tanya Wonwoo yang akhirnya tidak bisa juga menahan rasa penasarannya.
"Mulai hari ini kamu tinggal di rumah lagi" jawab Minki.
"Tapi kenapa?"
"Pertunangan kamu sama Mingyu itu udah selesai, Mingyu udah batalin pertunangan kalian, kamu ini buat malu mama sama papa aja" ucap Minki dengan nada menahan emosi.
"T—tapi ma.."
"Cukup, kita bicarakan ini di rumah!" Potong Dongho dengan tegas sehingga Wonwoo tidak berani untuk membantahnya.
Tidak lama kemudian mobil Dongho sudah memasuki garasi kediaman keluarga Jeon, setelah meminta salah seorang pelayan untuk membawa seluruh barang-barang Wonwoo menuju kamar pribadinya di lantai dua, Minki menyuruh Wonwoo untuk berbicara dengannya dan juga Dongho di ruang kerja sang ayah.
Suasana menjadi lebih menegangkan ketika ketiganya sudah berkumpul namun belum ada satu orangpun yang membuka suara. Nampaknya Dongho masih berusaha mengatur emosinya agar tidak terlalu menyudutkan sang putra yang mana saat ini hanya tertunduk karena tidak mengerti dengan situasi yang ada.
"Jeon Wonwoo" panggil Dongho dengan nada rendahnya, ia sudah berusaha mengatur agar suaranya terdengar biasa saja, namun sepertinya ia tidak bisa.
"I-iya pa?"
"Perkenalkan siapa pria pilihanmu yang lain itu, papa tidak akan marah" ucap Dongho.
Wonwoo mengangkat pandangannya dan menatap tepat pada kedu manik sang ayah yang kini menatapnya dengan tatapan kecewa yang tercetak jelas.
"Maksud papa apa?" Tanya Wonwoo bingung.
"Wonwoo sayang, bukannya udah jelas apa yang papa bilang? Kenalin aja dia ke papa sama mama, biar kami berdua juga tau siapa dia" ucap Minki.
"Tapi—"
"Mingyu udah jelasin semuanya Won, kamu pikir dia batalin pertunangan ini tanpa sebab? Dia batalin pertunangan ini karena mau kamu bahagia sama pilihan kamu sendiri. Dia gak mau maksa kamu buat tetep sama dia, papa malu sama Nyonya Kim asal kamu tau"
Wonwoo mencerna penjelasan yang baru saja Dongho ucapkan, sepertinya ia mulai mengerti pokok permasalahan disini. Mingyu yang salah sangka karena ulahnya sendiri juga, dan berakhir dengan Mingyu membatalkan pertunangan ini sehingga membuat kedua orang tuanya termasuk Jungkook berpikir kalau Wonwoo mempunyai orang lain selain Mingyu.
Bagus sekali Jeon, kau dan dirimu sendiri telah membuat orang-orang yang kau cintai menjadi salah paham karena perbuatanmu.
"Pa, ma, percaya sama Wonu kalau ini cuma salah paham, biarin Wonu yang selesaiin masalah ini sama Mingyu, demi Tuhan ini cuma salah paham karena tindakan bodoh Wonu"
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTIH ABU-ABU
FanfictionBxb // Meanie // K.mg • J.ww Di tambah dengan konflik anak SEVENTEEN lainnya sebagai pelengkap :) Cerita ringan tentang percintaan anak SMA Note : Rasa Lokal