26

2.2K 286 31
                                    

Throwback 
5 years ago (2014)






"Selamat pagi Tuan Besar Kim, sarapan telah tersedia di ruang makan, Nyonya Besar dan Tuan Muda telah menunggu anda disana"

"Terima kasih, kau bisa lanjutkan tugasmu yang lain"

"Baik Tuan Besar"

Taehyung melangkahkan kakinya menuju ruang makan, disana sudah ada sang istri, Jeon Jungkook, dan juga putra semata wayang mereka, Kim Mingyu kecil yang berusia dua belas tahun, ini tahun terakhirnya di sekolah dasar.

"Selamat pagi papa" sapa Mingyu riang, dan di balas kecupan di pipi oleh Taehyung, begitu juga dengan sang istri yang langsung memeluk dan memberikan kecupan di pipinya.

Keluarga Kim makan dalam tenang, gambaran keluarga bahagia sangat tercetak jelas, bahkan keluarga Kim di nobatkan sebagai keluarga yang paling harmonis di antara para petinggi perusahaan. Tidak pernah ada berita miring mengenai keluarga Kim, baik Taehyung maupun Jungkook sama-sama menjaga kepercayaan satu sama lain.

"Hari ini aku ada perjalanan bisnis ke New York, apa kau dan Mingyu mau ikut?"

Jungkook menggelengkan kepalanya tanda menolak, Mingyu tengah menghadapi ujian akhir sekolah, ia tidak ingin anaknya tertinggal, maka dengan berat hati ia tidak turut serta dalam perjalanan bisnis Taehyung kali ini.

"Baiklah kalau begitu nanti akan aku bawakan oleh-oleh yang banyak saja untuk kalian berdua. Mingyu.."

"Ya papa?"

"Selama papa pergi, kau harus menjaga mama oke? Jangan sampai mama kelelahan dan patuhi perintahnya, jangan membuatnya bersedih. Kalau kau jadi anak baik selama papa pergi, akan papa berikan hadiah yang kau mau" ucap Taehyung.

"Siap Tuan Kim!" Seru Mingyu dengan riang, membuat Taehyung kembali terkekeh gemas pada putranya.

Setelah selesai sarapan dan berpamitan, Taehyung pun pergi dari rumah untuk memulai perjalanan bisnis selama satu minggu, dan darisanalah keretakan rumah tangga Kim bermulai.






Ini hari ketiga Taehyung berada di New York, dan ia sama sekali belum mengirimkan satu pesan pun pada Jungkook. Padahal hari pertamanya disana, Taehyung sampai setiap dua jam sekali melakukan video call dengannya dan Mingyu.

Memasuki hari kedua, intensitas video call berganti dengan menelepon via sosial media, dan itupun sangat jarang sekali dengan alasan kalau Taehyung sangat sibuk dengan pekerjaannya, dan Jungkook memaklumi itu.

Namun hari ini, Taehyung sama sekali belum mengabarinya, padahal sejak awal mereka menikah, tak pernah sedikitpun Taehyung melupakan keluarganya, bahkan dalam keadaan terdesak oleh tuntutan pekerjaan pun, Taehyung masih sempat mengabarinya, sangat jauh berbeda dengan saat ini, namun lagi-lagi Jungkook dengan segala pemikiran positifnya menepis segala kemungkinan buruk.

"Mamaaa!" Seru Mingyu dari arah tangga, dengan cepat Jungkook segera menghampiri putranya.

"Ada apa sayang?"

"Paman Aron bilang kalau papa baru saja menelepon dan memperpanjang perjalanan bisnis di New York" adu Mingyu sembar menunjuk ke arah Aron yang tengah berdiri dalam gelisah di anak tangga teratas.

"Mingyu masuk kamar dulu ya? Mama mau bicara sama paman Aron" ucap Jungkook yang tentunya langsung di turuti oleh Mingyu.

Jungkook menghampiri Aron yang masih berdiri kaku di hadapannya, ia sedikit membungkuk untuk memberikan hormat pada Nyonya Besarnya itu.

"Apa benar yang di katakan oleh putraku?" Tanya Jungkook dengan lembut.

"Ny—"

"Katakan saja, aku tidak akan marah padamu"

PUTIH ABU-ABU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang