Pagi ini Wonwoo berjalan dengan penuh semangat, ia membawa satu kotak makan lagi yang akan di berikannya pada Mingyu. Jika kemarin pria bongsor itu menolaknya, maka Wonwoo akan pastikan sendiri kalau hari ini Mingyu akan menerima makanan buatannya.
Wonwoo melangkahkan kaki jenjangnya menuju lapangan basket indoor setelah ia bertanya pada Seokmin tentang keberadaan Mingyu. Beberapa langkah sebelum memasuki lapangan langkah kaki Wonwoo berhenti dan ia mengintip sedikit dari balik daun pintu, ah rupanya hanya ada Mingyu, Vernon, Seokmin, dan Wooseok disana, entah kemana sisa anggota mereka yang lainnya.
Sebelum memasuki lapangan indoor, Wonwoo menghembuskan napasnya berkali-kali, ia harus terlihat santai dan tidak boleh gugup. Ia harus membuat Mingyu menerima makanan buatannya kali ini, tidak boleh ada kata penolakan. Maka setelah memantapkan hati, dengan langkah ringan Wonwoo memasuki lapangan indoor dan menghampiri Mingyu yang tengah mengistirahatkan diri di tribun.
"Gyu.."
Mingyu menengok sekilas ke arah Wonwoo, hanya beberapa detik sebelum ia kembali mengalihkan pandangannya ke arah lapangan, memperhatikan ketiga kawannya sibuk bermain seolah memberikan ruang pada Mingyu dan Wonwoo.
"Gyu.." panggil Wonwoo lagi karena ia merasa Mingyu tidak menanggapinya.
"Hmm?"
Kalau bukan karena sedang bertengkar saat ini, Wonwoo pasti sudah ambyar di tempat karena mendapat deheman rendah dari Mingyu, lemah sekali memang Jeon Wonwoo kita ini.
"I-ini aku buatin makanan buat kamu" ucap Wonwoo sembari menyodorkan kotak makan miliknya pada Mingyu.
Mingyu menengok ke arah Wonwoo dan memperhatikan kotak makan itu, tanpa berkata apapun ia hanya mengambilnya dari tangan Wonwoo lalu memanggil nama ketiga sahabatnya.
"Ada apaan anjir ganggu main aja" sebal Wooseok selaku yang tertua disana.
"Ada makanan gratis bang, nih makan aja, gue kenyang"
Mingyu menyodorkan kotak makan milik Wonwoo kepada Wooseok yang tentunya langsung di lahap dengan senang hati oleh pria bermarga Jung itu. Sementara Seokmin dan Vernon lebih memilih untuk bungkam karena suasana terasa tidak begitu nyaman saat ini. Sebagai orang baru yang juga turut mengetahui hubungan Seokmin-Mingyu dengan Jeonghan-Wonwoo, Vernon hanya bisa mengamati dalam diam. Tentunya ia juga tidak ingin mencampuri hubungan asmara sahabatnya sendiri, terlepas ia dulu juga pernah menyukai Wonwoo saat pertama di kelas sepuluh tahun lalu.
"See? Lo liat kan? Makanan lo lebih berguna buat orang lain, jadi lebih baik lo kasih ke orang lain aja" bisik Mingyu dengan begitu tajamnya di telinga Wonwoo.
Jika ucapan Mingyu adalah sebuah belati, maka saat ini telinga dan juga hati Wonwoo sudah terluka parah karena tergores oleh kata-kata menyakitkan itu. Namun entah karena apa, Wonwoo masih tidak ingin menyerah. Ini semua belum ada apa-apanya.
"Gak apa-apa kalo kamu gak mau makan masakan aku sekarang, tapi suatu saat pasti ya" jawab Wonwoo dengan memberikan senyum manisnya di akhir kalimat, meskipun sebenarnya hatinya perih dan bibirnya kelu, namun ia memaksakan tetap terlihat ceria dan bersemangat di hadapan Mingyu.
Seperti kebiasaan yang sudah-sudah, Mingyu tidak akan pernah menanggapi ucapan Wonwoo, ia lebih memilih untuk mengambil tas beserta kemeja seragamnya dan pergi begitu saja dari area lapangan, sementara Wooseok masih menikmati makanannya dengan Seokmin dan Vernon yang ikut terkejut ketika Mingyu berlalu begitu saja tanpa pamit.
Wonwoo menatap punggung Mingyu yang semakin menjauh, setelah sosok Mingyu tidak terlihat, tubuh Wonwoo menjadi lemas seketika, bahunya turun pertanda ia tidak semangat, ia menghela napasnya kasar. Mungkin usahanya belum maksimal, tidak apa, Wonwoo pasti bisa mengembalikan Mingyu menjadi seperti sebelumnya. Wonwoo pun berpamitan pada ketiga sahabat Mingyu dan setelahnya segera berlalu dari area lapangan indoor, ia harus masuk kelas kalau tidak ingin di buat absen oleh guru killer yang akan mengajar pertama di kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTIH ABU-ABU
FanfictionBxb // Meanie // K.mg • J.ww Di tambah dengan konflik anak SEVENTEEN lainnya sebagai pelengkap :) Cerita ringan tentang percintaan anak SMA Note : Rasa Lokal