sesosok yang hilang

3.3K 196 2
                                    

" ra.. "
Seketika rara terdiam
Satu detik...
Dua detik...
Tiga detik...
Empat detik...
Lima detik...
Dan...

" ka... ka... kak.. kak rasya? " rara langsung beranjak dari tempat tidurnya " ini beneran kak rasya kan, ini kakak rara kan? "

" iya ra, ini kk,,kamu gak percaya banget sih "

Rara langsung menghamburkan pelukanya pada kk tercintanya itu. Merasakan kekuatan yang telah lama hilang, merasakan kenyamanan yang pernah hilang " kk jangan gini lagi, rara gak suka. Kk gak usah bikin rara sedih "

" iya ra, kk juga gak pernah minta kaya gini. Kk juga gak pernah mau kaya gini. Mungkin ini ujian buat kk, mungkin ini teguran buat kk "

" kk tau kan rara sayang sama kak rasya. Rara belum siap kehilangan kk, pokonya kk gak boleh gitu "

Dan saat rara dan rasya sedang asyik bercengkrama satu sama lain, tiba-tiba muncul suster dari balik pintu

" permisi.. " ucap suster itu

" iya " jawab rara. Dan saat rara menoleh ke sumber suara, ia sangat terkejut " loh, ini kan mbak yang..? Mbak kenapa mbak bohong sama rara, kenapa mbak bilang kalo kak rasya udah gak ada. Kenapa Mbak? Kenapa mbak bohongi saya? "

" maaf mbak, saya bukan bermaksud Membohongi mbak, tapi mas ini sudah lama meninggalkan ruangan itu. Dan yang baru saja meninggalkan rungan itu bukan mas ini, tapi orang lain "

" jadi,, jadi kak rasya udah lama sembuhnya "

" iya mbak, kalo mas ini sudah pindah ruangan sejak dua hari yang lalu "

Seketika rara memasang muka cemburutnya " ihh kak rasya jahat banget sih. Kenapa gak ada ngabarin rara, kenapa? " rara memukul-mukul dada rasya

" aduhh, sakit ra. Kamu tega ya mukuli kk "

" Ehh maaf, maaf, abisnya sih kk rese banget gak ada ngabarin rara. Emang rara gak penting ya dimata kk. Rara tau kok kalo rara cuma nyusahin kk, rara tau kok kalo rara ini... "

" apaan sih ra, kk gak bermaksud buat ngelupain rara. Kk cuma mau rara fokus ujian dulu "

" tapi apa kk tau justru rara gak fokus ujian hanya karna rara terbayang sama kk. Hanya karna rara.. rara selalu terbayang gimana keadaan kk. Kk yang terbaring lemah di rumah sakit. Rara terbayang kak " rara meluapkan semua isi hatinya sambil sesenggukan karena tak mampu lagi menahan tangis

" iya, iya.. maafin kk ya, mungkin cara kk salah. Udah dong jangan nagis gini. Gak Malu apa diliatin orang tuh, ihh uda ahh udah gede masi aja nangis, nanti dikirain kk ngapa-ngapain kamu lagi "

" rara cuma sedih aja kak, mungkin rara yang belum bisa belajar dewasa. Mungkin rara yang... rara belom bisa jadi apa yang kk mau, papa mau. Rara belom bisa " justru kali ini tangis rara makin pecah, rara semakin menjadi dalam setiap perkataanya

Seketika rasya langsung memeluk adik tercintanya itu " uda ra, kk gak suka liat kamu sedih kaya gini. Udah dong kamu jangan nangis, katanya mau belajar dewasa tapi masih cengeng gini, kamu udah mau kuliah lo ra "

" udah dong kalian ini, kapan selesainya kalo gini mulu. Udah-udah sekarang kita siap-siap pulang ya. Emang kalian berdua masi betah disini? "

" enggak. " jawab rara dan rasya kompak " rara gak suka rumah sakit ma, rumah sakit selalu bikin rara sedih..pokonya rara gak suka. "

" rasya juga gak suka ma, kalo karna rumah sakit bisa ngebuat orang-orang yang rasya sayang sedih.. rasya gak suka mereka sedih "

" iya-iya mama juga gak suka, sekarang kita beres-beres terus pulang. Mama udah rindu kasur nih " sambil melirik licik kearah rasya

HALALKAN ATAU IKHLASKAN (TERBIT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang