rumit

3.3K 171 2
                                    

Kita bisa merencanakan sesuatu yang kita sukai. Kita juga bisa mengerti rencana allah. Tapi... rencana allah siapa yang tau.
Kita hanya bisa mengikuti alur cerita, mengikuti skenario yang telah allah tuliskan untuk kita.
Walaupun di al-qur'an sudah dituliskan, allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum mereka yang mengubahnya sendiri.

...

"ee Fat, kayanya aku mau ke toilet dulu. Kamu duluan aja ya, sekalian cari tempat, soalnya biasanya kajian ustadz solmed itu pasti rame, ntar gak kebagian lagi."

"Iya deh, tapi kamu jangan lama-lama ya. Nanti gak boleh masuk kan bahaya, tau sendiri kan suasananya gimana."

"Iya, iya. Bawel deh, cepetan aja kenapa sih."

Ditempat itu akhirnya mereka berpisah, tidak bisa saling tunggu. Karena mereka juga harus gerak cepat, soalnya alhamdulillah sekali kajian seperti ini tidak pernah sepi. Apalagi pematerinya itu ustadz solmed yang selalu membawa asisten yang luar biasa tampanya. Jadi terkadang kedatangan anak-anak muda ke kajian ini masih banyak di pertanyakan.

Setelah berjuang melawan keramaian yang hadir di kajian itu, akhirnya fatimah menemukan tempat duduk yang pas untuk dia dan almeera

Aula sudah hampir dipenuhi oleh orang-orang yang datang kajian. Tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda almera datang.

"Duhh, kemana ya almeera.
Udah lama kok gak sampe-sampe " fatimah mulai gelisah karena almeera tak kunjung juga datang

Fatimah baru saja ingin berdiri dari duduknya sebelum akhirnya almeera datang menghampirinya

"Assalamualaikum fat, kamu mau kemana."

"Waalaikum salam al, kamu kemana aja sih. Lama banget, hampir aja aku nyusulin kamu."

Iya deh maaf, tadi ada sedikit accident"

"kejadian apa."

"Udah, nanti aja deh ceritanya. Udah mulai ni."

Percakapan mereka berhenti sampai disitu, karena acara pun sudah dimulai.

Tema yang sangat Bagus, tema yang sangat cocok untuk kaum remaja masa kini. Temanya yaitu HIJRAH

"Alhamdulillah selesai juga ya, walaupun didalam tadi sumpek. tapi aku puas banget, materinya Juga Bagus lagi."

"Iya Fat, Alhamdulillah ya."

Mereka bercerita sambil berjalan keluar aula, tanpa disadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka sedari tadi

...

"Zid, kamu tadi kemana aja sih. Katanya beli makanan tapi lama banget. Aku nungguin kamu sampe kita hampir aja gak dapet kursi."

"Ya sorry al, abis mau gimana lagi. Aku beli makananya sih gak lama, tapi kan kamu tau sendiri kalo tamunya tadi rame banget, gimana aku bisa cepet coba."

"Iya sih, tapi kan seharusnya kita harus antisipasi juga dong. Kan kita udah tau kalo acara beginian gak pernah sepi, masi aja nyepelein kaya tadi."

"Yaudah si al, jangan ngomel-ngomel gitu. Kaya emak-emak rempong aja kamu. Lagian udah selesai kan, u da deh jangan dibahas lagi."

HALALKAN ATAU IKHLASKAN (TERBIT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang