sembilu yang berlalu

3.5K 187 1
                                    

Ketika sebuah masalah menghampirimu seakan-akan dunia ini tak adil menimpakan semuanya padamu. Seketika dunia itu terasa kelabu, kau terus meronta dan kau terus menuntut padanya kenapa kau diuji sebegitu beratnya, sedangkan masih banyak orang yang selalu hidup bahagia. Masih banyak orang yang bahkan tak tau apa itu cobaan. Apa itu penderitaan, apa itu...?  Namun ketahuilah kalian, bahkan orang yang seperti itu justru tak tau artinya bersyukur. Tak tau artinya bahagia yang sesungguhnya.

Ada beberapa pribahasa yang mengatakan, bahwa tak bisa orang itu merasakan nikmatnya bahagia, bersyukur untuk bahagia sebelum ia mengalami kesusahan. Tak ada orang,yang mengerti nikmatnya kesuksesan sebelum ia mengenal pahitnya kegagalan. Dan begitu juga seterusnya. Semua itu seperti pribahasanya, dan begitulah manusia. Tak pernah bisa bersyukur atas apa yang telah ia dapatkan sebelum sesuatu itu hilang. Tak pernah tau bila sesuatu itu penting sebelum sesuatu itu hilang. Jadi,,, begitulah filosofinya

" hai,,, pagi semuanya "
Rara menyambut paginya kali ini,dengan senyum semangat pagi, senyum ceria, senyum bahagia, yang ia berharap setiap kali ia bangun pagi dan menyambut Mentari pagi setiap paginya, senyum inilah yang akan ia tunjukan pada dunia. Senyum ini yang akan ia pamerkan kepada dunia bahwa ia bahagia dan senyum ini yang akan menjadi harapan, bahwa saya sudah bahagia. Dan jangan ambil bahagia itu

" pagi juga cucu oma,
Kayanya bahagia banget pagi ini ra"

" bahagia dong oma, rara bahagia banget pagi ini "

" kenapa si ra, cerita dong sama oma. Apa yang bikin kamu bahagia? "

" gatau deh oma, intinya rara bahagia aja. Bahagia itu sederhana ya oma. Dan rara udah ngerasain itu, rara bahagiaaa banget "

" sini-sini peluk oma, " omapun mengulurkan kedua tangannya

" sayanggg oma "

" sayang juga rara "

Kedua cucu dan nenek ini saling berpelukan

Dan seketika datanglah rasya

" ehh apaan ni saling berpelukan gini. Mau juga dong ikutan, 😃
Seketika rasya pun ikut juga berpelukan

" abang apaan sih datang-datang main peluk aja, pasti belum mandi ya. Bau nih " rara langsung melepas pelukannya

" ihh rara apaan sih, orang lagi bahagia gini ganggu aja "

" biarin, siapa suruh juga ikutan. Mana bau lagi belom mandi "

" au ahh males, males sama kamu "

" siapa juga yang mau sama kak rasya, males juga "

Tanpa disangka semua orang sudah berkumpul di meja makan, dan mendengarkan percakapan mereka sedari tadi

" udah, udah. Kalian ini ya, kalo lagi kaya gini aja bertengkar mulu. Tapi kalo satunya gak ada saling cari "
Sang mama ya dari tadi hanya menjadi pendengar setia pun akhirnya ikut angkat bicara

Mereka berdua hanya bisa terdiam. Memang benar apa yang dikatakan mamanya itu, kalau sedang seperti ini mereka selalu saja bertengkar. Tapi kalau salah satunya tidak ada, barulah Mereka saling mencari saling rindu dan saling khawatir satu sama lain. Itulah artinya, semua itu akan terasa kalau sudah hilang atau sudah tidak ada. Baru terasa berharga ketika telah pergi, setelah itu barulah saling mencari

" yaudah ini kok jadi curhat terus gini, kapan kita makanya, opa udah laper ni "

" iya iya, yuk kita makan. Curhatnya dilanjutin nanti aja "

Dan akhirnya. Mereka saling makan dalam diam, yang terdengar hanya suara sendok yang berada. Namun sesekali masih saja ada pertandingan antara sang abang dan sang adik. Maklum lah, itu termasuk salah satu bukti kebersamaan mereka. Bukti kasih sayang mereka

" yaudah ma, pa, opa, oma, rara naik dulu ya. Rara mau belajar lagi, rara harus dapet nilai yang memuaskan saat ujian nanti "

" iya sayang, tapi jangan melulu belajar juga dong. Kamu harus ada waktu untuk refreshing, kalo kamu terus belajar, nanti ada belenggu yang bikin kamu jadi tambah pusing "

" maksud oma? "

" gak ada, gak jadi aja deh.
Yaudah sekarang kamu belajar gih. Nanti kalo bosen turun aja kebawah, oma main dibawah "

" iya oma, iya.
Yaudah rara naik dulu ya.
Da semua "

" ingat pesan oma ya ra "

" siap oma "

Suasana berjalan dengan semestinya, rara pergi ke kamarnya untuk belajar. Papanya pun pergi ke kantor karna itu hari jum'at. Jangan tanya kenapa rara tidak sekolah, karna dia memang diberi waktu libur sampai hari sabtu dan ditambah lagi dengan hari minggu. Untuk persiapan UN pada hari senin dan seterusnya.

Oma, rasya, opa, maupun sang mama memilih pergi ke taman belakang hanya untuk sekedar mengobrol. Karna memang sudah lama mereka tidak berkumpul seperti ini. Dan ketika ada waktu untuk berkumpul, mereka bisa menceritakan banyak hal. Dari yang terpenting sampai yang tidak, semuanya mereka kupas habis sampai tak bersisa.

Namun ada satu pembahasan baru yang mereka bahas kali ini...
Yaitu tentang masa depan rara.
Eitsss tunggu dulu, lebih tepatnya bukan masa depan. Tapi jodoh untuk rara

" jadi gimana Rani, apa kamu dan akbar sudah memutuskan untuk menjodohkan rara "

" belum ma, apa rasanya gak terkesan terlalu memaksa rara ya, kasian dia. Apa gak sebaiknya dia memilih sendiri siapa pendamping hidupnya?"

" bukanya begitu, oma hanya khawatir, rara itu seorang wanita. Pasti kamu paham la apa yang oma takutkan "

" iya ma, tapi Rani takut nanti jadinya malah bikin rara tertekan "

" apa salahnya kalo kita mencarikan jodoh untuk dia, oma yakin kok rara itu orangnya gak bakal nolak "

" iya ma, rani tau. Tapi Rani Juga pernah merasa seperti itu, terkadang dia hanya mengikuti saja walau lubuk hatinya itu terluka "

" Rani, hal itu biasa. Namanya juga belum saling kenal. Buktinya saja kamu, kamu bisa juga kan sampai sekarang.? Dan itu berkat siapa? Berkat mama yang menjodohkan kamu. Mama cuma takut rara itu bernasib sama seperti wanita-wanita diluar sana. Wanita-wanita yang,,,  yahh itulah dia "

" kalau memang begitu, apakah mama punya orang yang ingin dijodohkan dengan rara?"

" awalnya oma punya, dan bahkan oma bisa merasa kalau mereka ini bisa saling mencintai karenanya. Namun mungkin takdir tak berpihak untuk mempertemukan mereka, dan alhasil doa mereka tidak saling terbalaskan "

" maksud oma?"

" selama ini oma tau kalau rara menyukai fadhil, dari kecil merela bersama. Fadhil yang sudah oma anggap sebagai cucu oma sendiri, dia bisa menjaga rara dengan baik. Sampai pada akhirnya mereka berpisah saat kalian semua pindah dari Bandung. Dan disitu oma bisa melihat raut kesedihan dari fadhil.
Namun,, oma tak pernah berfikir panjang. Karna oma rasa itu hal biasa terjadi pada anak kecil. Namun ternyata semua itu tak berubah hingga pertemuan pertama mereka ketika dewasa, dan oma bisa melihat, oma bisa merasakan apa arti dari tatapan mereka satu sama lain.
Disitu. Mereka sudah sama-sama dewasa dan sama-sama malu, tapi oma bahagia melihatnya. Hingga akhirnya kabar bahagia namun mungkin menyakiti salah satu pihak atau bahkan keduanya "

" jadi maksud mama? "

" iya ma " kali ini fadhil ikut bicara
" rara memang tak pernah cerita dengan siapapun kecuali dalam doa maupun dalam sujudnya. Tapi rasya juga ngerti bahwa sebenarnya rara itu sedang rapuh. Terutama pada malam dimana saat rara pergi kerumah fatimah untuk menemani fatimah bertemu orang yang dijodohkan dengan fatimah. Dan disitulah awal perubahan sikap rara, awal diamnyq rara, awal dari segala hal tentang rara yang kita kenal itu berubah "

" jadi... jadi selama ini? "

...

Assalamualaikum
Hai update lagi ya
Yang kangen alfa insyaallah part depan alfanya muncul
Yang kangen sabar dulu ya
Jangan lupa vote
Cek typo

Makasihh...

HALALKAN ATAU IKHLASKAN (TERBIT)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang