[11-On Public]
s n b.
Rasanya Sacha ingin memaki Namjoon jika saja tidak sadar bahwa dia lebih tua darinya. Usai berdiskusi dengan petugas dari pihak lost and found, yang sebenarnya mereka bersikeras meminta Namjoon untuk segera pergi ke kantor kedutaan setempat. Tepat saat Namjoon pula sudah pasrah dan menyerahkan semuanya pada keadaan dan hendak melangkah pergi—bahkan sudah berpamitan kepada semua rombongan.
Salah satu staf akhirnya menemukan passport Namjoon dan mengakhiri ketegangan yang terjadi. Semua orang yang ada dalam kabin pesawat sontak menghela napas panjang, merasa lega karena tidak jadi mengusir Namjoon lagi ke tanah air dan membiarkan Bangtan debut tanpa seorang pemimpin.
"Aku hampir mati karena kesal," ucap Jin entah kepada siapa. Dia sangat amat merasa bersyukur kalau passport itu ditemukan.
Jungkook pun yang terlihat paling tegang di sini ketika mendengar Namjoon harus pergi ke kedutaan, meluapkan rasa sebal yang sedari tadi ditahan ketika tahu passport itu ditemukan. "Untung saja, aku hampir akan mengumpatinya," gumamnya menyalahkan keteledoran Namjoon.
"Apa katamu?" Sacha mendengar gumaman Jungkook lalu setelahnya mendecih. Wah rupanya Jungkook benar-benar sudah besar. "Namjoon katanya Jungkook ingin mengumpatimu, Kim Freaking Namjoon."
"Hei!" Jungkook berteriak pada Sacha.
Jimin pun terlihat lega sekali, dia melepas topinya lalu menyugar rambutnya ke belakang. "Hyung, lain kali simpan passport milikmu di tempat yang aman."
Sacha ikut mengangguk. "Kalau bisa simpan di mana celana dalammu berada. Barangkali kau juga tidak lupa memakai celana dalam."
"Hei, sudahlah. Situasinya sudah beres sekarang," ujar Manajer Hyunsoo menengahi lalu beralih menatap Namjoon berada. "Namjoonie jangan terulang lain."
Namjoon kontan mengangguk sambil memeluk passport-nya erat-erat. "Jangan khawatir," katanya beralih pada staf wanita yang sudah menyelamatkan hidupnya. "Terimakasih Noona, kau menyelamatkanku."
"Untung saja passport itu tergeletak tak jauh dari tempat dudukku," ucap staf wanita itu yang merupakan staff bagian dari fashion stylist.
"Lagipula kenapa bisa passport itu ada didekat pintu toilet?" tanya Sacha sambil mulai berjalan melewati pintu terminal keluar. "Namjoon, kau membawa passport ke toilet?"
Namjoon yang sedang berjalan didepan Sacha menengok ke belakang. "Aku tidak tahu."
"Kau benar-benar ceroboh seperti dulu." Sacha sedikit memaki. "Tak heran jika dulu aku menendang aset berhargamu saking kesalnya atas kecerobohan yang kau lakukan pada piringan hitam band favoritku!"
"Untung saja kali ini kasusnya berbeda," balas Hoseok berjalan berdampingan dengan Jin yang sedang terkekeh. "Jadi asetmu tetap aman, Namjoonie."
Sacha berdecak. "Tetap saja aku dibuat kesal olehnya tadi sehingga ingin menendangnya lagi namun kutahan."
"Kau benar-benar penyihir cabul," gumam Jimin.
"Apa katamu?"
"Hyung, tunggu aku!" Jimin mencoba menghindari Sacha dengan berlari kecil menuju Yoongi yang sedang berjalan didepan bersama Manajer Hyunsoo.
Sacha hanya membiarkan Jimin lepas begitu saja sebab mereka sudah hampir berjalan ke areal bandara di mana sudah banyak orang menunggu kedatangan Bangtan. Disertai para pengawal yang sudah siap siaga berdiri disisi kanan dan kiri rombongan agar tidak ada yang kejadiaan buruk terjadi. Beserta Sacha yang sudah ditarik oleh Manajer Jigamae agar berjalan lebih dulu didepan bersama Manajer Hyunsoo. Sacha sempat melototi Manajer Jigamae karena sudah seenaknya menarik tangan Sacha namun yang dipelototi hanya mengalihkan wajah dan berdiri di samping Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacha and The Bangtan
Fanfiction"Jika bukan karena dia putri Sejin-hyung, aku tidak mau terus dijajah oleh gadis menyebalkan seperti Sacha. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib band kami ke depannya. Liat saja nanti."-Namjoon. "Menjadikan si Pembuat Onar itu sebagai manajer...