[18—Mic Drop]
s n b.
Biasanya bila hari libur tiba atau jadwal syuting diselingi liburan, apartemen Bangtan akan ramai saat jam makan malam tiba. Para member akan bekerja sama di dapur memasak dimulai Jin yang memegang kendali mengatur segalanya dan member lain menuruti perintah.Jin tidak kerepotan sendiri sebab ada Yoongi dan Hoseok yang juga bertanggung jawab membantunya memasak menu lain. Semua bekerjasama hingga memenuhi ruang dapur, sisanya Taehyung dan Namjoon yang tak bisa berbuat apa-apa selain mengganggu bertugas mencuci piring, selama menunggu mereka sibuk menonton TV.
Tapi kehadiran Sacha di apartemen tentu saja membawa perubahan besar. Meski gadis itu memiliki banyak pekerjaan yang belum terealisasikan, ia sekarang malah berdiri diambang pintu sambil memperhatikan kesibukan didalam dapur. Rasanya bosan terus-menerus berkutat dengan berkas-berkas atau layar laptop sehingga membuatnya butuh hiburan.
"Apa ada hal yang bisa kukerjakan?" ucap Sacha tiba-tiba dan sukses membuat member langsung menolehkan kepala ke arah Sacha berdiri. Mereka semua menatap Sacha seolah kepala gadis itu terbelah dua. Menyadari hal tersebut Sacha kembali bersuara, "Aku hanya bosan dan siapa tahu, aku bisa membantu."
"Tidak boleh!" Semua member yang ada di dapur serempak menolak dengan tegas.
Sacha mendengus malas. "Biarkan aku ikut memasak, lagipula itu hal yang mudah bagiku."
"Apa yang pernah kau masak?" tanya Jin ingin memastikan sesuatu.
"Telur mata sapi dan aku hampir membuat dapur ayah kebakaran." Sacha bergidik seolah itu hal yang tak perlu dipermasalahkan.
"Lebih baik kau bergabung saja dengan mereka di ruang tengah," putus Hoseok final.
Sementata Jin mengangguk setuju, tentu saja Taehyung dan Namjoon secepat kilat menolak kehadiran Sacha. Hal itu membuat Sacha jengkel. "Tapi aku bersumpah tidak akan membuat dapur ini kebakaran!"
Jin sambil memegang pisau berbalik hanya untuk menatap Sacha. "Aku tidak bisa menjamin semuanya akan baik-baik saja bila kau tetap ingin membantu."
"Aku tidak butuh izinmu."
Sacha tanpa mempedulikan tatapan penuh peringatan dari Jin tetap berjalan masuk ke dalam dapur, mendekati Yoongi yang sedang membuat kaldu untuk sup. "Apa kau tidak mengerti bahasa manusia?"
Sacha menggeleng sembari mengambil pisau dan beberapa sayuran. "Tidak, apa itu bahasa manusia?"
Tak terlalu pedulikan jawaban yang apa yang Yoongi berikan, Sacha sudah melenggang pergi dan sekarang menghampiri Jimin di pantry yang sedang memotong sosis menjadi bagian kecil. Belum sempat Sacha mendaratkan bokongnya pada kursi, suara Jin sudah memekik memberitahu agar Sacha menghampirinya.
"Sacha, jika kau ingin tetap membantu. Kemarilah!"
Jimin sempat melihat Sacha mendengus lalu memutar bola mata sambil meletakkan pisau dalam sekali hentak sebelum pergi menghampiri Jin yang sudah berdiri didepan kompor. Jin sadar bahwa Sacha sudah ada disampingnya pun menunjuk panci yang berisi mie yang sedang direbus.
"Ini, lebih baik kau awasi mienya. Bila dirasa sudah melembek kau tiriskan menggunakan alat saringan itu." Jin menunjuk benda saringan yang terbuat dari besi.
"Baiklah," ucap Sacha pasrah. Bagaimana pun ia bisa melakukan sesuatu disini.
Jin pun kembali sibuk dengan urusannya. Sacha mengambil spatula yang ada didekatnya sebelum mengaduk mie dengan gerakan memutar. Lalu sesekali diam sejenak hanya untuk melihat airnya yang mulai mendidih. Ini pertama kalinya dalam hidup Sacha membuat mie menggunakan kompor, biasanya hanya membuat mie ramen instan hanya tinggal memasukkan air panas ke dalam kemasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacha and The Bangtan
Fanfiction"Jika bukan karena dia putri Sejin-hyung, aku tidak mau terus dijajah oleh gadis menyebalkan seperti Sacha. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib band kami ke depannya. Liat saja nanti."-Namjoon. "Menjadikan si Pembuat Onar itu sebagai manajer...