[15 — Lost]
s n b.
"Hyung, aku mohon. Kau tidak perlu melakukan ini." Hoseok menatap Yoongi memohon. Ada rasa ketakutan yang tak bisa dijelaskan dari sorot matanya yang mulai berair. Tubuhnya tak bisa bergerak, semua kaku ketika Yoongi menyodorkan sebuah pistol pada keningnya.
"Kau tahu, aku tidak punya pilihan, Hobi."
Meraunglah histeris seorang Jung Hoseok ketika menatap lekat mata Yoongi yang begitu dingin dibawah nol derajat. Saat itu pula efek suara pistol berbunyi dengan aneh ketika Yoongi berhasil menembak kepala Hoseok dan membuat dirinya jatuh ke lantai.
"CUT!" Jungkook, sang sutradara yang merangkap menjadi kameramen jadi-jadian berteriak heboh. "Itu sempurna, Hyung. Akting kalian sangat bagus!"
Yoongi melempar pistol mainan itu sebal. Disaat mereka sibuk bersiap-siap untuk tampil di acara red carpet. Jungkook masih sempat-sempatnya menyeret Yoongi kedalam permainan konyolnya bersama Taehyung dan Hoseok. Ditambah dirinya harus menjadi seorang psikopat karena menurut Jungkook wajah Yoongi akan cocok dan membuat filmnya menjadi bagus.
"Kau senang, Jungkookie?"
Jungkook mengangguk senang, matanya tak bisa pindah dari layar kamera. Yoongi pun memutuskan untuk lekas berganti baju, sementara Hoseok kembali berdiri dan melihat hasil aktingnya yang di rekam Jungkook.
"Kau punya ide ini darimana?" tanya Hoseok merangkul Jungkook.
"Taehyung hyung," jawabnya tertawa ketika melihat akting Hoseok yang menangis histeris. "Katanya, dia bosan melihat video yang aku buat di youtube. Jadi Taehyung hyung memberi ide padaku untuk membuat film pendek."
"Taehyungie?" tanya Hoseok sedikit tidak percaya. "Bagaimana dia dapat ide ini?"
Jungkook mengidikkan bahu, dia pun tidak bisa mencerna apa yang Taehyung katakan padanya soal sumber idenya. "Dia hanya bermimpi Yoongi-hyung berubah menjadi psikopat saat tahu dia tak sengaja menjatuhkan sikat gigi Yoongi-hyung ke dalam toilet."
"Baby shark dudududu, baby shark dudududu, baby shark."
Taehyung menyanyikan lagu Baby Shark yang sedang ia gandrungi akhir-akhir ini usai dirias lalu mendatangi Jungkook seorang diri sebab Hoseok sudah di panggil oleh staf untuk berganti baju. Tak lupa Jin yang mengekor dibelakang.
"Jungkookie, bagaimana proyek kita?"
Jin merenggut sebal, ini saatnya untuk memprotes sebab dia merasa tak terima oleh keputusan Jungkook dan Taehyung yang tidak meloloskannya saat seleksi untuk posisi tokoh utama sehingga Hoseok yang terpilih.
"Seharusnya aku yang menjadi tokoh utama disini!"
"Aish ... Hyung 'kan sudah dapat peran yang cocok." Taehyung beralasan.
"Peran apa maksudmu?" tanya Jin tak puas diri. "Aku hanya menjadi tokoh pendukung yang sekedar lewat didepan kamera."
Jungkook menepuk pundak Jin. "Astaga, harusnya Hyung syukuri saja."
"Tidak bisa!" gertak Jin membuat Jungkook melepas tanganya dari pundak Jin. "Bagaimana bisa kalian menyia-nyiakan wajah tampanku?"
"Ayo Jungkook, kita tinggalkan Hyung ini," ajak Taehyung sambil menarik Jungkook ke sebuah sofa dekat pintu. Mereka berdua tidak mempedulikan Jin yang sudah mengomel seperti nenek-nenek. Cerewet dan berisik.
"Jungkookie, pasti akan lebih keren bila memakai bahasa Inggris. Terlihat seperti film Hollywood," ucap Taehyung saat melihat hasil rekaman Jungkook.
"Keren apanya, kau bahkan tak bisa berbahasa Inggris!" Tiba-tiba Sacha muncul dari balik pintu. Gadis itu habis keluar sebentar untuk mengecek apakah mobil yang menjemput Bangtan ke tempat acara sudah sampai atau belum hingga tak sengaja dia mendengar perbincangan Taehyung dengan Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacha and The Bangtan
Fanfiction"Jika bukan karena dia putri Sejin-hyung, aku tidak mau terus dijajah oleh gadis menyebalkan seperti Sacha. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib band kami ke depannya. Liat saja nanti."-Namjoon. "Menjadikan si Pembuat Onar itu sebagai manajer...