S N B
[Sacha aNd the Bangtan]
°
Hari ini, di kota Seoul, hari terakhir Bangtan menyelesaikan konser tur dunia selama setengah tahun. Hari yang dinantikan para member untuk memberikan penampilan yang terbaik disepanjang konser mereka sebelumnya. Hari dimana semuanya akan menjadi paling akhir dari perjalanan karir Bangtan selama ini.
Mereka memutuskan untuk hiatus. Ada sebuah kewajiban yang ditunggu oleh mereka sebagai warga negara Korea Selatan yang baik. Wajib Militer. Meski untuk tahun ini hanya Jin saja yang pergi namun member yang lain akan tetap berkarya sesuai apa yang selama ini mereka inginkan. Seperti Taehyung yang ingin mencoba kembali beradu akting dalam sebuah drama. Yoongi, Hoseok dan Namjoon yang ingin fokus memproduksi musik. Jimin dan Jungkook mungkin tetap akan melanjutkan karir sebagai penyanyi.
Kembali pada keadaan dibalik panggung para staff make up bahkan sampai security benar-benar sibuk tatkala satu-persatu member turun dari panggung dengan tergesa-gesa. Tidak ada waktu untuk berlama-lama selama video VCR diputar dalam hitungan menit, member harus sudah berada dipanggung lagi. Pokoknya tidak boleh ada waktu menganggur, semua sudah dipersiapkan secara sistematis dan efesien agar penonton tidak menunggu lama.
"Ji Ah-noona sepertinya eyeliner-ku sudah menipis," beritahu Jimin ditengah deru nafas dan keringat yang bercucuran.
Ji Ah yang bertanggungjawab atas semua perlengkapan Jimin dengan sigap langsung mengambil eyeliner dan memakaikannya pada Jimin. "Liat ke bawah sebentar."
Sementara posisi Jimin dan Ji Ah sudah berada jarak begitu dekat. Tanpa mereka sadari ada sepasang bola mata yang tengah menatap mereka begitu lekat. Jimin tidak tahu kalau Sacha sudah terbangun dari tidurnya setelah perjalanan panjang dari Amerika. Gadis itu baru saja mendarat dan pergi ke krematorium lalu langsung ke tempat konser tanpa kenal lelah.
Sacha ingin menemui Jimin dan memberinya kejutan. Tapi yang ada dia malah ketiduran dan ketika bangun menemukan pemandangan yang membuat Sacha merasa jengkel. Memang sih, dia sudah biasa melihat para staff wanita mendandani Jimin sampai sentuh-sentuh wajah pemuda itu bahkan membantunya mengenakan baju. Tapi entah kenapa lama-kelamaan Sacha kesal melihatnya dan ditambah kini Jimin yang tidak keberatan ketika Ji Ah hendak memakaikan lip balm, Sacha sontak berdiri merebut benda itu dari tangan Ji Ah.
"Eoni biar aku saja." Sacha berucap singkat yang mana Ji Ah sempat kaget sebentar namun membiarkan Sacha membantunya.
Jimin pun melihat Sacha yang sudah terbangun malah tersenyum manis. "Sudah bangun?"
"Kelihatannya?" Balas Sacha sedikit ketus namun tetap fokus pada tangannya yang memoles bibir Jimin dengan lip balm. "Buka sedikit bibirmu," titah Sacha membuatnya diam-diam menelan ludah karena mendadak tidak fokus ketika Jimin mengulum bibirnya untuk meratakan.
Sementara Sacha mengerjap sekali untuk mengendalikan diri dan langsung menemukan Ji Ah sedang memperbaiki bedak Jimin yang luntur. Kontan saja Sacha kembali merebut spons yang dipegang Ji Ah dan berucap, "Aku yang akan mengurusnya."
"Eoh...?" Ji Ah sempat bingung namun mengerti dengan apa yang Sacha lakukan. Maka mengambil kesimpulan mungkin Sacha ingin membantunya lagi. "Kau hanya perlu membenarkan pada titik-titik yang luntur saja. Sementara aku akan menyiapkan kostum Jimin—"
"—Aku juga akan menyiapkannya."
"Apa?"
"Eoni urus saja member yang lain, biar Jimin aku yang urus."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacha and The Bangtan
Fanfiction"Jika bukan karena dia putri Sejin-hyung, aku tidak mau terus dijajah oleh gadis menyebalkan seperti Sacha. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib band kami ke depannya. Liat saja nanti."-Namjoon. "Menjadikan si Pembuat Onar itu sebagai manajer...