[36-Strange]
s n b.
Dengusan itu lolos begitu saja ketika Sacha tak sengaja melihat pintu studio Namjoon. Teringat sesuatu yang mana akan menambah pekerjaan Sacha semakin banyak. Maka terpaksa dia melangkah kaki mendekat, mengetuk sekali sebelum memutar knop pintu tanpa menunggu izin dari si pemilik.
"Oppa, kau belum memberi laporan mengenai perkembangan kelasmu!" kata Sacha menyembul kepalanya pada celah yang diibukanya sedikit.
Kelas Bahasa Inggris yang sudah berjalan hingga saat ini, sukses. Sesuai rencana Sacha. Setiap dua minggu sekali Sacha akan menagih laporan mengenai perkembangan member Bangtan. Namun tentu saja tidak begitu baik hasilnya. Sebab kadang kelas tersebut jarang di lakukan akibat faktor jadwal Bangtan yang padat dan hampir tidak memiliki waktu luang. Terlebih selesai konser, mereka sibuk memanfaatkan waktu menciptakan lagu untuk album berikutnya.
Namun yang paling jengkel bila Bangtan memiliki waktu luang, mereka begitu banyak membuat alasan untuk tidak memasuki kelas seusai perintah Sacha. Terkadang Sacha di tegur oleh Manajer Hyunsoo atau bahkan Paman PD karena terlalu menuntut. Padahal Sacha hanya sedang berbuat baik, selalu saja disalahkan.
"Aku minta maaf," Namjoon berbalik badan sambil memasang wajah menyesal. "Belum sempat aku buat, kau tahu 'kan akhir-akhir aku sibuk."
Sacha memutar bola matanya, sudah lebih dari seminggu. Astaga. "Kapan kau bisa menyerahkannya padaku?"
Namjoon mengigit bibir bawahnya mencoba memperkirakan. "Besok lusa?" ucapnya terdengar ragu.
"Nadamu terdengar tidak meyakinkan," balas Sacha "Secepatnya, aku tidak mau tahu. Kau tahu 'kan aku tidak suka jika ada orang yang menghambat pekerjaanku?"
"Baiklah, besok aku serahkan padamu. Puas?"
Sacha tersenyum tipis. "Aku tunggu."
Usai mampir ke studio Namjoon, Sacha kembali melangkah melewati lorong kantor agensi. Seharusnya dia tidak disini. Tidak ada jadwal rapat dengan tim manajer ataupun pertemuan dengan Paman PD. Serta member Bangtan pun masih dalam masa liburan.
Lagipula bosan juga berdiam diri di dalam rumah. Tadinya ingin mengajak Taehyung pergi membeli CD lagi-yang entah kenapa dia jadi merasa dekat dengan Taehyung-tapi mendapat pesan dari Hyun Cha bahwa dia telah menyiapkan surat pernyataan diri. Sacha lekas menemui Hyun Cha. Oleh karena itu Sacha datang ke kantor, ingin bertemu Paman PD tapi nampaknya bukan waktu yang tepat. Sacha mendapat kabar kalau Paman PD memiliki jadwal pertemuan dengan para investor.
Jadi sekarang yang Sacha lakukan hanya bisa menghela napas lelah sambil menatap pintu ruangan Paman PD. Padahal Sacha tidak bisa menunda lagi. Sesuatu yang sangat penting ini benar-benar harus segera di selesaikan.
Lalu bak mendapat lampu terang diatas kepalanya. Sontak saja gelagat Sacha berubah menjadi seperti pencuri. Kedua iris matanya menatap tajam dan waspada ke sekitar lorong. Menengok ke kiri dan ke kanan memastikan keadaan aman dan memperkirakan tak akan ada orang yang lewat untuk beberapa menit ke depan sebelum melangkah mendekat dan memutar knop pintu sangat-amat perlahan.
Sacha tahu ini tidak sopan. Menyelinap masuk ke ruangan pribadi seseorang. Terlebih pemilik ruangan ini adalah direkturnya sendiri. Jika Sacha sangat memikirkan posisi yang tak diharapkan itu-manajer utama-dia tidak akan seberani ini.
Ketika berhasil masuk Sacha di hadapkan pada sebuah ruangan yang luas dengan atmosfer yang terasa tidak asing. Sacha ingat baik bagaimana dia bersembunyi di bawah meja kerja Paman PD ketika Sejin marah besar. Atau pertama kali datang kemari setelah 5 tahun berlalu dan langsung dibebankan tanggungjawab yang dimana tidak Sacha bayangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacha and The Bangtan
Fanfiction"Jika bukan karena dia putri Sejin-hyung, aku tidak mau terus dijajah oleh gadis menyebalkan seperti Sacha. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana nasib band kami ke depannya. Liat saja nanti."-Namjoon. "Menjadikan si Pembuat Onar itu sebagai manajer...