Chapter1

79K 2.7K 169
                                    

Sequel 'me and my bad husband'
Dianjurkan untuk membaca 'MAMBBH' terlebih dulu.
____________________________________________

Tidak terasa vio sudah selesai home schooling,sesuai rencana,dirinya dan vibra melanjutkan kuliah tentunya ditempat yang sama,

selain kuliah vibra juga harus bekerja diperusahaan milik alm.ayahnya
Meskipun harus membagi waktu antara kuliah dan kerja vibra sama sekali tidak kelabakan karna ada vio yang selalu membantu.

Seperti pagi ini, vio sibuk mengurus si kecebong kembar,dan beres-beres rumah.sejak tadi vio bolak-balik entah mencari apa,vibra saja sampai bunek ngeliatnya.

"Sayang...mau dibantuin?" Tanya vibra yang duduk disofa takjauh dari tempat vio.

"Ah nggak...nggak.kamu sarapan aja aku udah masak kok,ini juga tinggal el pakek baju."

"Mamam nyenyen...cucu" rengek al yang terlihat sudah rapih.

"Bentar ya al,"

"Sayang kamu sarapan sana ke kantorkan,ada kelas pagi juga kan.nanti bekalnya aku siapin,"

"Aku siapin sendiri nanti.sini el sama papa," jawab vibra sambil menggendong el.

Vio cepat-cepat menggendong al yang sudah menangis sejak tadi,"al kelaperan ya..."

"Pa...pa..." oceh el tangan mungilnya sambil menepuk pipi vibra.

"el kok giginya baru satu yang numbuh,adek kamu aja udah empat lho"

"Biarin dong pa,biarpun giginya satu tapi tetep ganteng,"sambung vio dengan suara dibuat².

"Udah kamu sana sarapan!" Ucap vio lembut.

****

Setelah selesai menyusui al dan el,vio kembali berkutat didapur untuk menyiapkan bekal vibra.mumpung al&el tidur.
Vio menyempol rambutnya keatas mempertontonkan leher putih mulusnya.saat dirinya mengambil beberapa lauk dan sayur ia merasakan sebuah tangan kekar melingkar diperutnya,siapa lagi kalau bukan vibra si suami tengil yang selalu mengganggunya setiap hari.yang semakin membuatnya risih ketika vibra meletakakan dagu kebahu kanannya.tidak hanya itu vibra juga menciumi leher istrinya yang terexpose jelas.

"Apaan sih syuhh...syuuhhh risih vibra..." bukanya menyingkir vibra malah memepererat pelukanya diiringi kecupan-kecupan basah disetiap inci leher vio.

Vio menginjak kaki vibra kasar memuat empunya tersentak dan reflek melepas pelukanya,"sakitt yang"

"Siapa suruh modus,masih pagi nggak usah nyium-nyium" ujar vio.

"Bibirnya nggak usah manyun-manyun nanti dicipok kambing lho,"

"Bodo amat,"

Cup.

"Dasar kambing!"

Cup.

"Ihh vibra!"

Cup.

"Makasih,lucunya Kalau lagi cemberut jadi pengen nelanjangin,"

EUPHORIA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang