3* Ali

15.9K 834 11
                                    

Happy Reading...

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸










"Nak, duduklah" ucap ayah yang diangguki oleh Aisyah dan Aisyah mengambil tempat samping bundanya.

"Bun ayo ikut ayah" ucap ayah membuat Aisyah menatap bunda dan menggelengkan kepalanya lirih, namun dibalas senyuman menenangkan seolah senyum itu mengatakan 'tenanglah sayang, jangan gugup, bunda percaya' Aisyah memejamkan matanya dan menghela napas untuk mengurangi kegugupannya, saat ia membuka matanya perlahan kedua orang tuanya sudah tidak ada disana dan saat ia melirik kearah ustadz Ali, pria itu melempar senyum padanya membuat Aisyah salah tingkah.

"Mmm tadz jangan senyum dong" ucap Aisyah membuat Ali mengerutkan keningnya.

"Kenapa?? " tanya Ali.

"Nggak kuat" cicit Aisyah pelan, saat ia sadar segera ia membekap mulutnya, membuang mukanya, meringis malu.

Ali yang mengerti maksudnya tersenyum geli, dan kedua orangtuanya yang tengah nguping mengulum senyum, sedang Qonita yang ikutan nguping membekap mulutnya agar tawanya tidak pecah.

"Aisyah" panggil Ali, refleks Aisyah menatapnya.

"Ya tadz"

"Nama panjang saya Muhammad Ali Ramadhan, usia 25 tahun, pekerjaan saya, kamu sudah taukan?! " ucap Ali memperkenalkan dirinya, dan Aisyah mengangguk saat Ali mengatakan pekerjaannya tanda ia tau, yap karena Ali adalah guru dipondoknya dan guru dipondok biasa dipanggil ustadz (laki2) dan ustadzah (pr).

"Saya anak kedua dari lima bersaudara, saya asli orang sunda, keluarga saya tinggal di Bandung" lanjut Ali, Aisyah hanya menganggukkan kepalanya.

"Kedatangan saya kesini ingin menyampaikan niat baik, jika kamu berkenan saya ingin menyuntingmu menjadi keksih halalku, istriku, ibu dari anak-anakku kelak" ucapan Ali membuat Aisyah mesem-mesem sendiri dan kedua pipinya sudah merona sejak Ali berbicara.

"Apa ada yang mau kamu tanyakan?? " tanya Ali membuat Aisyah mengerutkan keningnya seolah berpikir, namun kemudian ia menggelengkan kepalanya.

"Jika ada tanyakan saja, jangan sungkan" ucap Ali yang dibalas gelengan oleh Aisyah.

"Baiklah, kalo begitu saya saja yang bertanya apa boleh?? " Aisyah mengangguk.

"Kriteria suami seperti apa yang kamu harapkan atau inginkan??" tanya Ali.

"Emm yang pasti sih seiman, sholeh, yang enak dipandang, bertanggung jawab, penyabar, penyayang, yang menerimaku apa adanya, yang menuntunku kejalan yang lurus, jalan yang diridhoi oleh Allah, kalo ustadz?"

Ali mengangguk-anggukkan kepalanya tanda paham, "kalo saya sendiri sih tidak jauh beda dengan kamu, mungkin ada tambahan ya seperti nurut pada suami ya jika itu tidak melenceng, yang ada disetiap suka dan duka, yang bisa mengurus suami dan anak-anak" Aisyah menganggukkan kepalanya.

"Bisa masak, tau tugasnya seorang istri" lanjut Ali membuat Aisyah meneguk ludahnya saat Ali mengatakan yang bisa masak?

Masak?? Aisyah menggelengkan kepalanya membuat Ali mengerutkan keningnya.

"Kenapa?? "

"Masak"

"Jika kamu belum bisa kan, bisa belajar " entah mengapa ucapan Ali membuat Aisyah menundukkan kepalanya dengan kedua pipi yang merona dan hatinya pun menghangat.

"Tadz"

"Ya"

"Kemarin ayah bilang, kalo Aku bersedia, ustadz akan tetap menyokolahkan aku? " tanya Aisyah yang diangguki Ali.

"Jika kamu masih ingin melanjutkan sekolah" jawab Ali, Aisyah mengangguk tanda mengerti.

"Sebaiknya kita sama-sama solat istikharah dulu untuk memantapkan hati, jika kamu sudah mendapat jawaban duluan bilanglah pada Ayah, begitu pun saya" ucap Ali yang lagi-lagi diangguki oleh Aisyah.

"Baiklah kalau begitu bisa tolong panggilkan ayah?? " Aisyah mengangguk saat ia akan bangun kedua orangtua nya lebih dulu keluar dan menghampiri mereka.

"Sudah? " tanya ayah basa-basi yang diangguki keduanya.

"Ayah, bunda kalo begitu saya pamit dulu ya" ucap Ali.

"Eh, buru-buru sekali, itu minum dan kuenya belum disentuh, ayo dicicip dulu, baru bunda izinkan jika tidak ya bunda akan menahan kamu" ucap bunda membuat Ali tersenyum dan menuruti ucapan bunda.



🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Jangan protes kurang panjang lah atau semacamnya karena sengaja aku bikin hanya 500+ kata tiap partnya.

Tbc...
30-09-2018
15:00

My Teacher My Husband (Ta'aruf#2) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang