20* Takut

11.8K 649 29
                                    

Happy Reading....

👏👏👏👏🌻🌼👏👏👏👏








Takut...
Itulah yang sejak tadi Aisyah rasakan, berbeda dengan keempat temannya yang terlihat enjoy.

Bukan tanpa alasan Aisyah takut, yang pertama karena baru pertama, kedua isinya rata-rata cowok semua, ketiga tidak pantes aja gitu seorang akhwat masuk warnet, walau banyak temennya yang sudah terbiasa, keempat bagaimana jika ada yang tau/lihat terus dilaporin, kelima kan dilarang sama bunda ke warnet.

"Nonton atau apa ni? " tanya Jinan yang memegang mousenya.

"Nonton aja yuk" ajak Okta.

"Nonton apa?? " tanya Eve.

"Yang seru" seru Zara.

"Gimana kalo horor" Okta memberikan ide.

"Kak, diem bae lu, mau nonton nggak? " tanya Zara yang melihat Aisyah yang biasanya cerewet tiba-tiba jadi diem gini, padahal dari tadi dia yang banyak ngoceh tapi setelah masuk warnet seketika Aisyah menjadi pendiem, dan kalo dilihat dari raut wajahnya tuh Aisyah kayak orang gelisah.

"Seterah lu orang aja dah" balas Aisyah.

"Ya udah horor deh, tapi yang seru"

"Sip lah, gimana kalo munafik aja? Antuna udah pada nonton belum? " ujar Jinan.

"Boleh tuh, mumpung lagi rame-rame jadi nggak begitu serem deh"

"Iya katanya serem bener loh"

"Nah siap-siap ya"

Mereka pun duduk saling berdempetan, dan film pun mulai diputar.

Allahu akbar...
Allahu akbar...

Suara adzan dzuhur berkumandang, namun mereka tetap menonton.

"Wey udah adzan tuh" seru Aisyah.

"Iya denger kok" sahut yang lain.

"Kita solat yuk" ajak Aisyah.

"Nanti, kan masjidnya lagi dipake buat jum'atan tuh" ucap Eve.

"Iya sih"

"Udah kita nonton aja dulu kak, kalo udah selesai baru deh kita solat" ucap Zara, membuat Aisyah mau tidak mau mengangguk dan meneruskan nontonnya.

"Aaaaaaaa" teriak kelima akhwat itu heboh, tatkala film itu menampilkan siwanita tengah keserupan.

Dan kini ketakutan yang Aisyah rasakan sedikit berkurang karena hanyut menonton film horor itu, dan mereka berlima sangat berisik, terlebih Aisyah yang sudah rileks, karena sejak tadi terus mengomentari film itu.

"Ih sumpah bener-bener nggak ketebak ya kalo ternyata bapak yang dikira kiyai itu yang ternyata dalang dari semuanya"

"Ho'oh, dan alhamdulillah akhirnya mati tu, hii serem"

Akhirnya film yang mereka tonton itu tamat, dan kini mereka keluar dari warnet itu.

Aisyah menghembuskan napasnya lega, karena akhirnya mereka keluar dari tempat itu.

Saat keluar dari warnet, Mata Aisyah membulat sempurna tatkala melihat ustadz Ali berada disebrang, keluar dari masjid, dan seketika ia dibuat panik.

'Bagaimana jika ustadz Ali melihatnya keluar dari warnet? Dan melaporkan pada ayah bunda? Waduh bisa gawat ini' pikir Aisyah kocar-kacir.

"Ayo kita solat" ajak Eve.

"Yok"

"Eh, kenapa kita nggak langsung pulang aja, solat dipondok " ujar Aisyah.

"Yee katanya kita mau main ke madjid Agung dulu" seru Okta.

"Nah yasudah kita solat disana aja" seru Aisyah.

Zara menatap Aisyah curiga, perasaan didalam dia yang ngajakin solat terus tapi kenapa sekarang dia yang.. Zara mengikuti mata Aisyah yang melirik cemas ke sebrang dan gotcha, Zara manggut-manggut ngerti.

"Kenapa nggak disitu aja kan ada masjid tuh, lagian cowoknya udah pada bubar tuh" ucap Zara.

"Nggaklah nggak enak, udah yuk kita cari angkot" ajak Aisyah dan akhirnya mereka pun setuju, mereka menyebrangi jalan yang artinya kini mereka berada di depan masjid, dan sejak tadi Aisyah menundukkan kepalanya dan ia berharap ustadz Ali tidak melihat mereka.

Kini mereka tengah menunggu angkot, namun sejak tadi angkot tidak lewat.

"Ish lama bener sih ni angkot"

"Udah yuk kita solat disini aja"

"Ya udah yuk"

"Jangan "

"Kenapa?? "

"Bentar lagi pasti muncul"

"Udahlah kita solat disini aja yuk"

"Yuk ah, kalo kak Ais nggak mau ya udah nggak papa biar kita aja" ucap Eve dan mereka masuk ke halaman masjid, dengan terpaksa Aisyah mengikuti mereka dan harapan Aisyah masih sama, semoga saja Ali tidak melihatnya, namun harapannya tidak terkabul karena kini ustadz Ali yang akan pergi menyapa mereka.

Aisyah membuang mukanya, sampai tidak sadar kalo ia ditinggal teman-temannya.

"Aisyah, kamu tidak solat" pertanyaan itu sukses membuat Aisyah menatap kearah suara itu dan Aisyah terkejut saat tidak mendapati salah seorang pun dari temannya yang berada disampingnya.

"Kemana mereka? " tanya Aisyah.

"Makanya jangan buang muka sambil melamun, akibatnya ditinggalin kan" ucap Ali membuat Aisyah meringis.

"Ngelamunin apa sih? " tanya Ali membuat Aisyah gelagapan.

Ali menggelengkan kepalanya, "mereka masuk masjid" ucap Ali dan Aisyah ber'oh saja.

"Ya sudah sana masuk, solat yang bener jangan sambil melamun, saya pergi dulu, Assalamualaikum" salam Ali melajukan motornya.

"Wa'alaikumsalam, hati-hati" teriak Aisyah refleks dan segera membekap mulutnya.

Sedang Ali yang mendengar itu tersenyum lebar sambil mengendarai motornya.

Zara yang melihat dari dalam masjid tertawa pelan, melihatnya.




👏👏👏👏🌼🌻👏👏👏👏

Gimana?? Double up nih..
Semoga suka...


Komennya yang membangun semangat penulis dong, jangan yang bikin lazy 😪.

Tbc...
29-11-2018
13:40

My Teacher My Husband (Ta'aruf#2) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang