5* Pernikahan

16.9K 782 8
                                    

Happy Reading...

💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

Hari yang ditunggu pun tiba dimana Ali dan Aisyah akan berubah statusnya menjadi suami istri.

Pernikahan mereka dibuat sesederhana mungkin karena kebetulan Aisyah tidak suka yang berlebihan, mereka ijab qabul di KUA cari gratis wkwk, kalo dirumahkan bisa 600ribu kata ibu-ibu tetangga Aisyah, kan lumayan tuh uangnya bisa mereka gunain buat apa gitu.

Yang menjadi saksi keluarga inti Aisyah dan Ali serta beberapa orang KUA dan dua ustadz pondok.

Dan dirumah mereka mengadakan selametan sederhana saja dan yang diundang hanya tetangga-tetangga yang berada disekitar rumah plus yang dikenal.

Sejak tadi Aisyah abis digodain sama kedua kakaknya yang kebetulan masih jomblo dan adik, sepupu yang kebetulan satu pondok, juga teman-teman satu lingkungan dengannya.

Dan pernikahan mereka ini dirahasiakan dari pondok hanya beberapa ustadz saja yang tau juga kedua sepupu, satu teman, adik Aisyah dan adik Ali (yang kebetulan satu pondok) saja yang tau.


💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐


"Wah sicerewet udah nikah aja, pasti kalo dijailin tereaknya nggak bunda ayah lagi, tapi mamasss" ucap Ibrahim dengan nada yang dibuat selebai mungkin, membuat yang lain tertawa namun berbeda dengan Aisyah yang menjerit malu, kesal sekaligus salah tingkah.

"Mamassss" teriak Aisyah refleks membuat timbul godaan-godaan baru.

"Aaaa cieee" goda teman-teman Aisyah, membuat Aisyah menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, malu.

"Ihuyy baru aja dibilang, udah manggil mamasnya aja" goda Yusuf, membuat Aisyah semakin menyembunyikan wajahnya.

"Mana mamasnya?!"

"Yah mamasnya nggak denger dek"

"Gih panggil lagi, sapa tau kali ini denger"

"Aaaaaa" teriak Aisyah malu, menendang orang disekitarnya.

"Dih sekarang ganti manggilnya jadi A a a"

"Aaah nyebelin ih" Aisyah gelosoran, sambil merengek manja.

"Dek sana panggil mas Ali, istrinya minta dibelai gitu" ujar Ibrahim menyuruh Qonita.

"Beneran nih" beo Qonita memastikan.

"Ia" angguk Ibrahim.

"Awas sampe lo manggil Qon" ancam Aisyah.

"Cepet Qon, mau gue beliin kuota nggak" iming-iming Yusuf.

"Jangan Qon" larang Aisyah.

"Mau nggak Qon, cepet ini, beneran, gua kasih sekarang nih"

"Jangan Qon, sampe lu manggil, gue bully lu di pondok" ancam Aisyah, Qonita yang sudah berdiri dipintu penghubung antara ruang tamu dan ruang tengah pun seketika menghentikan langkahnya.

"Silahkan dibully, gue juga bisa, gue bakal buka rahasia lu" ucapan Qonita membuat Aisyah sketmat.

"Hahahaha " tawa yang lain melihat Aisyah yang mati kutu.

"Cepet Qon" kompor yang lain.

"Qoonn"

"Tadz dicariin ka Ais tuh" ujar Qonita diambang pintu, kebetulan Ali sedang mengobrol dengan ayah dan uanya.

"Sana nak Ali " suruh ayah membuat Ali bangkit dari duduknya dan masuk keruang keluarga dimana ruangan itu yang paling heboh dari tadi.

Aisyah menggeram kesal saat melihat Ali masuk, ia bangkit dari duduknya dan berjalan kearah kamarnya yang berada disamping ruang tamu dan otomatis ia melewati Ali yang berdiri dengan wajah bingung.

Dan godaan pun muncul..

"Wah Ais, masih sore ini udah masuk kamar aja, udah kebelet ya" goda Ibrahim membuat Aisyah ingin masuk kedalam kamar, menghentikan langkahnya dan berbalik kemudian menerjang Ibrahim yang sejak tadi menggodanya membuat tawa mereka yang melihat pecah, bahkan Ali pun ikut tertawa membuat Aisyah kembali masuk kedalam kamar dan menguncinya.





Pakaian pernikahan mereka sederhana saja dan terkesan biasa tapi yang terpenting niatnya.

💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

Tbc...
02-10-2018
20:25

My Teacher My Husband (Ta'aruf#2) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang