7* Hak

18.2K 681 9
                                    

Happy Reading...

🙈🍌🙈🍌🙈🍌🙈🍌🙈🍌🙈🍌








Kedua mata Aisyah bergerak gelisah, ia pun bangkit dari senderannya di tembok, menggeleng-gelengkan kepalanya dan sesekali meringis, mau membuat Ali yang tengah bersembunyi mengerutkan keningnya, 'ada apa dengan istrinya?! Sejak tadi geleng-geleng dan meringis, sebenarnya apa yang ia lihat diponselnya' batin Ali bertanya-tanya.

Aisyah turun dari ranjangnya, dan mondar-mandir disamping ranjang dengan otaknya yang terus diajak berpikir.

Bagaimana ini?! Bagaimana jika nanti dia minta haknya? Aku, aku kasih atau tidak ya, tapi bagaimana cara bilangnya?! Hmm apa 'maaf mas aku lagi halangan' ahh tidak-tidak tadikan aku sholat, hmm bagaimana jika 'mas nanti aja ya anunya setelah lulus, kalo sekarang aku kan masih sekolah, nti kalo hamil bagaimana?! Semua orang akan tau?' eh tapi jika pas lulus dia nagih, gue harus gimana?! Ahh nggak kebayang sakitnya saat 'itu' gue disobek, tapi kalo nanti dia maksa sekarang bagaimana?! Trus seperti diwattpad, gara-gara nggak dikasih nti yang ada gue diperkosa lagi sama dia, dan itu lebih sakit katanya, aduh terus gue harus gimana nih?! Ahhh batin Aisyah gelisah.

Aisyah belum siap jika Ali minta haknya, terlebih dari cerita yang ia baca saat pertama kali melakukannya akan terasa sakit namun setelahnya nikmat dan setelah selesai sakit lagi dan aaaaa, Aisyah menggeleng-gelengkan kepalanya dan meringis tatkala membayangkan rasa sakit jika, ahh Aisyah terus menggeleng mengusir pikiran tentang suami yang minta haknya.

Aisyah yang sejak tadi mondar-mandir akhirnya berhenti dan bibirnya menyeringai kecil, membuat Ali yang sejak tadi memperhatikannya menanti apa yang akan Aisyah lakukan.

Aisyah dengan perlahan membuka pintunya dan keluar, menghampiri kedua kakaknya yang sibuk dengan ponsel masing-masing.

"Kak" panggil Aisyah, kompak keduanya mengalihkan pandangannya dari ponsel ke Aisyah.

"Apa?? " tanya Ibrahim.

"Mm lihat ustadz Ali nggak?? " tanya Aisyah.

"Lah bukannya udah masuk kamar ya" ucap Yusuf.

"Nggak ada tuh" geleng Aisyah.

"Ciyeee yang udah punya suami, suaminya nggak ada dikamar dicariin" goda Ibrahim namun diacuhkan oleh Aisyah.

"Mmm kalo begitu nanti kalo ketemu ustadz Ali ajak tidur bareng kalian ya disini, bilang dikamar ada Qonita oke" ucap Aisyah.

"Nggak boleh bohong Ais, Qonita tidur sama umi dikamar abi" ucap Yusuf.

"Nggak ah, gua nggak mau, bohong itu kan dosa ya nggak Suf" ucap Ibrahim yang diangguki setuju oleh Yusuf membuat Aisyah kesal.

"Ihh nggak seru ah, ya kak ya please" mohon Aisyah, kedua kakaknya saling pandang dan mengangguk.

"Baiklah untuk kali ini kami rela bohong demi adek terbawel" ucap Yusuf membuat Aisyah tersenyum lebar dan kembali kekamarnya setelah mengucapkan terima kasih.

Aisyah mengunci pintunya dan naik keatas ranjang, ia ambil ponselnya yang tergeletak diranjang dan melihat jam, ternyata sudah jam 21:30, Aisyah pun mematikan datanya lalu ia letakkan ponselnya dimeja, ia kembali turun dan mematikan lampu.

Dengan tersenyum Aisyah naik keranjang kembali dan menyibak selimut dan masuk kedalamnya hingga menyisakan kepalanya, Aisyah mencari posisi yang nyaman, ia tidur menyamping, meletakkan salah satu kakinya pada guling yang ada dalam selimut itu dan kedua tangannya yang memeluk guling itu, tapi...

Kok seperti ada yang janggal ya?! Batin Aisyah gelisah.





🙈🍌🙈🍌🙈🍌🙈🍌🙈🍌🙈🍌

Tbc...
05-10-2018
20:07

My Teacher My Husband (Ta'aruf#2) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang