15* Terjebak

14.9K 661 22
                                    

Happy Reading...

💐🌹🌼🌷🌻🌸🌺💐






Karena Ali merasakan bahwa Aisyah sudah kehabisan napas ia pun menyudahi ciumannya, dan terlihat jelas bahwa Aisyah menghirup udara dengan sangat rakus.

Ali menghapus sisa air liur dibibir Aisyah, membuat siempunya salah tingkah dengan wajahnya yang merona, dengan cepat Aisyah membuang mukanya, ia menggigit bibirnya gemas saat bayangan kejadian beberapa saat tadi menghampirinya.

Sedang Ali mengulum senyum melihat tingkah Aisyah yang sangat menggemaskan dimatanya.

"Bagaimana Ana pulangnya, kalo hujan tak kunjung reda" gumam Aisyah pelan yang masih terdengar oleh Ali.

"Ya sudah sih tetap disini bersama saya" bisik Ali tepat dikuingnya membuat bulu-bulu Aisyah merinding disko, dan wajah yang kembali merona.

"Tidak, Ana tidak mau, gimana kalo nanti tercyduk, mau ditaruh mana muka Ana tadz" histeris Aisyah membuat Ali geleng-geleng kepala.

"Nah jika kamu pulang, yang ada kamu kehujanan, dan nanti kamu diintrogasi sama teman-temanmu, dan ini mati lampu juga, suasana gelap, lihat"

"Terus bagaimana dong, Ana udah ngantuk, pengen tidur, ini semua gara-gara ustadz sih, sekarang kita terjebakkan" protes Aisyah dengan cemberut kesal.

"Kamu udah ngantuk? "

"Hummm"

"Ayo ikut saya" Ali menarik lengan Aisyah untuk mengikutinya.

"Dimana kelas kamu?? " tanya Ali membuat Aisyah mengerutkan keningnya namun tetap menjawab.

"Disana"

Kini keduanya telah berdiri dibelakang kelas Aisyah, dan Ali membuka jendela kelas itu dan menyuruh Aisyah untuk masuk, dengan nurut Aisyah masuk kedalam kelas itu yang diikuti Ali.

"Ngapain kita disini? Bagaimana jika ada yang lihat? "

"Sudah, tenang saja, pasti semua orang sudah pada tidur, dan tidak mungkin ada yang berkeliaran terlebih suasana yang mendukung mereka untuk tetap terlelap dikasur" jawab Ali membuat Aisyah terdiam, membenarkan ucapan Ali.

"Ayo bantu aku menyusun kursi-kursi ini" suruh Ali.

"Ha'ah?!, untuk apa??"

"Sudah lakukan saja, seperti ini ya"

Sambil menebak-nebak sendiri Aisyah pun mengerjakan perintah Ali, merapatkan kursi satu dengan kursi yang lain.

"Sudah cukup" ucap Ali, saat Aisyah menarik kursi kembali.

"Terus, kursi ini untuk apa?? "

"Naiklah"

"Apa?? "

"Sudah naik saja"

Aisyah pun menurut.

"Berbaringlah"

"Ha'ah?! " cengo Aisyah syok.

"Sudah cepat sini, tadi katanya ngantuk, sudah tidur disini dulu aja, nanti sebelum subuh aku bangunkan atau saat hujan sudah reda dan nyala lampu" ujar Ali, Aisyah pun menurut, ia membaringkan tubuhnya di kursi yang ia susun bersama tadi, ia bener-bener sudah tidak kuat lagi menahan kantuknya, ia pun tertidur, Ali tersenyum melihatnya ia pun meletakkan kepalanya Aisyah keatas pahanya. Dan keduanya pun tertidur.

Pukul 03:00 dini hari akhirnya lampu kembali menyala, Ali yang menyadari itu, membuka matanya dan tersenyum mendapati Aisyah yang tidur dengan sangat pulas, awalnya Ali ingin membiarkan Aisyah tetap terlelap tapi setelah berpikir dan menimbang akhirnya dengan sangat terpaksa ia membangunkan Aisyah dengan sedikit sulit, namun akhirnya Aisyah terbangun juga dan kaget mendapati dirinya tertidur didalam kelas dengan seorang pria.

Ali tersenyum dan membenarkan letak jilbab Aisyah yang acak-acakan, ia pun menyuruh Aisyah untuk segera kembali keasrama sebelum ada yang memergoki mereka.

Aisyah pun pamit pada Ali, Ali mengantarnya sampai depan pintu kelas, dan mengawasi Aisyah hingga masuk kedalam asramanya.

Sedang Aisyah kebingungan saat mendapati pintu asramanya terkunci dan dalam kebingungannya ia melihat jendela asramanya masih dalam keadaan terbuka, ia pun masuk lewat jendela itu, dan beruntung kebetulan Aisyah dapat ranjang atas dan tepat disamping jendela itu, Aisyah mendesah lega tatkala ia berhasil masuk dan mendapati semua temannya masih terlelap, ia pun melepas jilbab dan gamisnya, dan menutup jendela namun saat akan menutup gerakannya terhenti saat mendapati ustadz Ali masih menatapnya dan kembali wajah Aisyah bersemu merah dan dengan cepat ia menutup jendelanya.

Sedang Ali mengulum senyum melihat kelakuan istrinya, setelah mematiskan Aisyah masuk dengan selamat dan menutup jendelanya, ia pun pergi kerumah bujang, tempat tinggalnya.

Sejak kembali ketempatnya masing-masing, baik Ali maupun Aisyah mencoba melanjutkan tidurnya kembali namun kunjungan terlelap, malah pikiran mereka melayang pada kejadian malam ini, dan membuat wajah mereka merona dan kopi asem (mesem-mesem) sendiri.


💐🌹🌼🌷🌻🌸🌺💐

Tbc...
05-11-2018
09:26




My Teacher My Husband (Ta'aruf#2) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang