11* Burung

14.5K 580 0
                                    

Happy Reading...

🍀🍀🍀🍀🌷🍀🍀🍀🍀









Seperti malam biasanya sehabis makan malam (ba'da isya) waktunya belajar malam dan belajarnya itu dikelas/masjid/tempat mana aja yang nyaman asal tidak diasrama, dan belajar malam akan berakhir pukul 21:30, dan pukul 22:00 harus sudah pada tidur.

'Tetttt, tettt, tetttt' bunyi bel ditekan tandanya para santriwati harus segera pergi kekelas masing-masing, tak lama dari bel berbunyi bagian keamanan berkeliling dan menggedor setiap pintu asrama sambil mengucapkan "ayo ukh, waktunya belajar-belajar" dan biasanya mengakhiri sesi belajar malam dengan apel, dimana seluruh santri berbaris dan para ketua kelas akan maju dan melapor pada ketua IMT siapa saja yang tidak hadir, dan akan diberi hukuman bagi yang tidak hadir.

Di asrama Aisyah 2...

"Ayo Qon, Zar kekelas" ajak Aisyah yang sudah siap.

"Ih males loh Ana (saya) " rengek Zara.

"Elu mau dihukum? Ayo Qon" ucap Aisyah.

"Kak Ais ijinan Ana ya bilang sakit" ucap Zara.

"Ogah, ijin aja sana sendiri, ayo Qon" Aisyah menarik lengan Qonita.

"Ish sabar dulu napa kak, Ana bingung mau belajar apa? " ujar Qonita memilih-milih bukunya.

"Udah sih bawa buku yang penting aja, mufrodat" balas Aisyah memberi saran.

"Yaudah yok, Zar anti beneran nggak kekelas? " tanya Qonita pada Zara yang masih santai.

"Izinin ya" ucap Zara.

"Iya nanti Ana bilangin kalo anti malas" putus Aisyah.

"Ih kak Ais nyebelin deh" sungut Zara cemberut.

"Yuk Qon, dah Zar" Aisyah dan Qonita pun melangkah menuju pintu asrama.

"Ih kak Ais, Qon kok Ana ditinggal sih, tungguin dong" protes Zara yang segera mengambil gamisnya yang menggantung dan memakainya.

Sedang Aisyah dan Qonita hanya menengok dan memutar mata malas dan melanjutkan langkahnya.

🍀
🍀
🍀
🍀
🌷
🍀
🍀
🍀
🍀

Setelah mencatat, menghapal dan menyetorkan mufrodat yang dikasih ukti bagian bahasa malam ini, Aisyah dan kawan-kawan yang lainnya keluar kelas, ada yang pergi ke masjid untuk belajar atau tidur dan ada pula yang nongkrong didepan kelas dan mengobrol.

Aisyah, Qonita dan Zara pun memutuskan untuk ngikut nongkrong sama teman yang lainnya.

Tiba-tiba saat asyik mengobrol ada seorang ustadz yang bernama Abdul Muiz dan biasa disapa ustadz Muiz itu berjalan dibawah pohon dengan senter ditangannya dan menyenteri pucuk-pucuk pohon.

Aisyah dan temannya pun menatapnya dan bertanya-tanya.
"Ngapain tadz" tanya Okta pada ustadz Muiz.

"Nyari burung"

"Ooh emang keliatan?? " tanya Eve.

"Kan pake senter" jawab ustadz Muiz.

"Oh iya-iya " cengir Eve yang disuraki teman-temannya.

"Huuuu"

'Hap' "dapat" ucap ustadz Muiz yang berhasil menangkap burung.

"Boleh liat nggak tadz" Melati yang diikuti teman-temannya termasuk Aisyah mendekati ustadz Muiz.

"Nih" ustadz Muiz memberikan burung hasil tangkapannya pada Melati.

"Ih imut ya, ih ucul,pegang sih" seru teman-teman yang lain, sedang para santrinya menggerubungi Melati yang memegang burung, ustadz Muis melanjutkan pencariannya lagi.

"Pegang sih Ana" pinta Aisyah pada Zara yang kini sedang memegang.

"Nih" Aisyah pun mengambilnya dengan senang, ia mengelus-elus burung itu dengan sayang.

"Kak, aku sih pegang" pinta Qonita.

"Nih" Aisyah menyerahkan burung yang ia pegang pada Qonita, Aisyah kira Qonita sudah bener-bener memegang namun ternyata.

"Ya lepas" pekik Qonita.

"Yaaa, kok bisa aih kamu mah Qon" decak Aisyah kesal.

"Nah lo, ganti-ganti " seru yang lain.

"Yah gimana dong"
"Sudah lepas"
"Gawat ini mah ustadz Muiz bisa marah"
"Ho'oh ustadz Muiz kalo marah kan serem"
"Haha yoyo" seru mereka.

"Bantu cari dong"pinta Qonita.

"Yuk yuk kita bantu cari"

Mereka pun mulai mencari dipepohonan yang tumbuh didepan kelas.


🍀🍀🍀🍀🌷🍀🍀🍀🍀

Tbc...
03-11-2018
19:26

My Teacher My Husband (Ta'aruf#2) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang