Happy Reading....
💦💦💦💦💦💦💦💦💦
Seminggu sebelum hari ini Aisyah sudah diberitahu oleh Ali jika ia ingin membuat acara syukuran dan memberitahu pada seluruh penghuni pesantren bahwa ia sudah menikah, awalnya Aisyah takut namun Ali meyakinkannya bahwa semua baik-baik saja, dan cepat atau lambat pernikahan mereka akan terungkap juga, lagian Aisyah juga sudah lulus.
Aisyah bersikap seperti biasa agar teman-temannya tidak ada yang curiga, walau sebenarnya jantungnya berdetak tak karuan.
Dan saat Ali dipersilahkan maju kedepan, jantung Aisyah berdetak semakin kencang, ia terus berusaha mengatur nafasnya agar jantungnya berdetak normal, namun sayang usahanya tidak berhasil, malah sekarang tubuhnya mengeluarkan keringat dingin, Aisyah meremas-remas jemarinya.
Dan sialnya Aisyah duduk dibarisan paling depan, berulang kali Aisyah memejamkan matanya untuk menetralisir detak jantungnya, dan mengunci rapat mulutnya membuat teman-temannya sedikit bingung dan saat ditanya bukannya menjawab Aisyah hanya tersenyum saja.
Aisyah sengaja mengunci mulutnya rapat-rapat, namun otaknya terus bekerja, ia kudu berhasil menjalani rencananya yang dimana ia kudu pura-pura syok mengetahui bahwa ustadz tercintanya telah menikah, biar teman-temannya pada bersimpati dan sekalian memberi kejutan yang tidak terduga.
"Jadi berdirinya saya disini ingin memberitahu bahwa sudah tiga tahun ini status saya sudah berubah dari single kini sudah menikah" ucap Ali membuat para hadirin syok.
"Haaaaaaaa?! "
"A-apa??? " gagap Aisyah syok.
Teman-temannya yang melihat Aisyah syok pun dengan sigap segera merangkulnya.
"Kak Ais baik-baik saja kan" ucap Okta.
"Ya Allah, kak Ais yang sabar ya" ucap Eve sambil mengusap pundak Aisyah.
"Dasar anti Ok mana ada sih orang yang baik-baik aja setelah mendengar berita buruk" ucap Angel.
"Iya nih" sahut Zara.
"Dan disini juga saya ingin memperkenalkan istri saya-"
Mendengar ucapan Ali yang belum kelar, sontak Aisyah melepaskan diri dari rangkulan teman-temannya, segera berdiri dan pergi meninggalkan teman-temannya yang menatap kasian.
"Ka Ais" panggil mereka namun Aisyah tidak menghiraukan panggilan itu, terus melangkahkan kakinya hingga menghilang dari pandang mereka.
Dan tanpa mereka sadari tadi sebelum Aisyah pergi Ali mengedipkan sebelah matanya pada Aisyah dan memberikan senyum hangat, sedang Aisyah menarik napas panjang dan menghembuskannya dan tanpa banyak kata ia segera pergi pura-pura tidak kuat untuk melihat langsung siapa wanita beruntung itu.
"Kasian ya ka Ais" ucap Eve.
"Iya pasti remuk banget tuh hatinya" sahut Jinan.
"Semoga nggak melakukan hal-hal yang aneh" sahut Vanka.
"Eh iya ya, yuk kita susul takutnya hiii" seru Puci.
"Sutt ucapan anti" ucap Sonia.
"Iih ini bukannya apa ya, anti pernah nonton atau baca berita nggak sih, kan banyak tuh berita-berita yang bunuh diri gara-gara patah hati, biasanya kalo orang yang patah hati itu bisa ngelakuin hal-hal aneh dan ekstrim" cerocos Vanka.
"Ho'oh" angguk yang lain.
"Kuylah kita susul kak Ais" ajak Jinan bangun dari duduknya.
"Kuylah"
"Hey" seru Zara menghentikan langkah Jinan, Vanka dan Puci.
"Apa? "
"Duduk" titah Zara.
"Ka Ais-"
"Udah duduk, kak Ais bakal baik-baik aja"
"Sok tau anti, emang anti nggak kasian tah sama kak Ais dia itu sedang patah hati tau, kita kudu-"
"Syuttttt" Qonita menempelkan jarinya dimulut, menyuruh Vanka untuk diam.
"Ck"
"-masuklah sayang" Ali melanjutkan ucapannya yang sempat terputus dan...
"Buka dong tadz, buka" seru santri.
"Baiklah akan saya bukan, tapi sebelum itu kalian kudu berpegang untuk menopang tubuh kalian saat saya membuka kain ini"
"Satu... Dua.. Tiga" kain penutup wajah Aisyah dibuka dan.
"AISYAHH" pekik para hadirin syok dan bruk bruk bruk semua santriwan pingsan berjamaah dan sebagian santriwati ikut pingsan dan sebagian lagi mengangap syok.
"Kak Aishhh" bisik lirih temen-temennya.
Ditempatnya, Aisyah meringis melihat hampir seluruh yang hadir pingsan, ia melirik kearah Ali dan Ali membalasnya sambil tersenyum membuat wajah Aisyah merona dan..
Allahu akbar..
Allahu akbar...
Allahu akbar...
Allahu akbar.....Adzan Isya berkumandang..
Setelah adzan selesai ust Oemar menghampiri santriwan dan..
"Bangun sendiri atau ustadz guyur" ancamnya dengan nada sedikit medok Jawanya.
Seketika sebagian santri yang mendengar itu langsung bangun dari pingsannya dan berucap "bidadariku... "
"Ini mimpikan? Pukul aku"'Plak'
"Auuu sakit, ini nyata? "
"Iyalah, cepet ambil wudhu, oh yang ini nggak mampan ya, mau jatah makan enaknya dikasih ke warga?!" ancam ustadz Oemar pada santri yang masih pingsan dan sontak saja mendengar ancaman itu mereka segera sadar dan tidak jauh dari reaksi yang pertama, mereka berharap ini mimpi buruk, namun sayang harapan mereka tidak terkabul.
Dengan lemas mereka mengambil wudhu dan shalat berjamaah, namun setelah selesai shalat saat mengambil makan semangat mereka kembali berkobar dan kembali layu saat ingin menyantap makanan yang ada dipiringnya masing-masing.
Sedang ditempat santriwati mereka memberondong pertanyaan pada Aisyah, dan Aisyah menjawabnya.
💦💦💦💦💦💦💦💦💦💦
Tbc...
13-02-2019
20:06Maaf GaJe ya