Happy Reading...
🌼🌻👏👏👏👏👏🌻🌼
Jum'at keluar kali ini Aisyah tidak pulang kerumahnya karena baru seminggu yang lalu orang tuanya jenguk.
Pagi pukul tujuh Aisyah dkk sudah rapi, hari ini mereka akan main kepasar kota.
Dari pondok mereka perlu jalan sekitar setengah kilo untuk sampai dijalan Raya, karena jalan rame-rame dan sambil bercanda, tidak terasa mereka sudah sampai dipinggir jalan dan tengah berusaha menyetop angkot yang lewat, namun tiba-tiba mata Aisyah menangkap ustadz Ali yang naik motor berada tidak jauh darinya sedang berhenti.
"Eh ada ustadz Ali tuh" seru Eve.
"Iya, mau kemana kira-kira ya? " tanya Okta.
"Nebeng aja yuk sama ustadz Ali" seru Jinan.
"Palelo, terus kita taro dimana? " sahut Zara.
"Ana dijok, anti sama Jinan diban, Eve sama ka Ais di pentil" atur Okta yang dapat sorakan dari yang lain.
'Izin nggak ya, izin nggak ya? ' batin Aisyah, sesekali melirik kearah Ali yang masih ditempatnya.
"Tunggu sebentar ya, Ane ada something, tadz" teriak Aisyah meninggalkan teman-temannya dan berlari kearah Ali, Ali yang merasa ada yang memanggil pun mengurungkan niatnya yang akan melajukan motornya.
"Aisyah " gumamnya.
"Hosh, hosh"
"Aisyah, sedang apa kamu disini?" tanya Ali.
"Mmm lagi nunggu angkot aja sih, ustadz? "
"Ada urusan diluar, mau kemana? "
"Refreshing hi" cengir Aisyah, "mm dan Ana mau izin nih, boleh ya, kan udah disini juga masa balik lagi kan nggak seru" lanjut Aisyah menyengir.
"Wah istri sholehah ku" puji Ali sambil mengangguk, ucapan dan perlakuan Ali yang mengacak lembut jilbab Aisyah berhasil membuat Aisyah salah tingkah dan pipinya merona.
"Ustadz ikh, haaa-" gerutu Aisyah dan seketika mata Aisyah membulat saat menyadari ia tengah berada ditempat umum.
"Aisyah ngapain sih, terus itu kenapa ustadz Ali megang kepalanya terus -"
"Pake senyum-senyum segala lagi, aduh meleleh ana"
"Iya kan bukan mahrom"
"Lama lagi, kita tinggal aja yuk"
"Ish nggak boleh gitu"
Komentar Zara dkk.
"Gimana? " tanya Aisyah.
"Ka Ais Buru" teriak Zara karena sudah mendapatkan angkotnya.
"Ah ya, tunggu" balas Aisyah teriak.
"Ya sudah sana, jangan neko-neko ya" pesan Ali yang dibalas senyuman gembira oleh Aisyah.
"Punya uang? "
"Pu-punya lah"
"Bener? "
"Serius"
"Ka Ais" teriak Zara.
"Ah ya, ya tunggu bentar, tadz pergi dulu ya Assalamualaikum" pamit Aisyah berlari kearah Zara dkk yang sudah menaiki angkot.
Ali yang melihat kelakuan Aisyah tersenyum geli dan menggelengkan kepalanya, dan melajukan motornya setelah melihat Aisyah menaiki angkot.
"Ngapain sih tadi? "
"Iya lama banget"
"Kan ana bilang tadi ada something "
"Iya tapi apa? "
"Kepo eh-"
"Kak" rengek Okta.
🌼🌻👏👏👏👏👏🌼🌻
Aisyah dkk kini berdiri didepan sebuah warnet yang bersebrangan dengan masjid.
"Kemana lagi nih kita? " tanya Okta.
Mereka sudah berkeliling pasar dan kini bingung ingin kemana lagi.
"Entah"
"Gimana kalo masuk warnet aja" Eve memberi ide.
"Boleh tuh, gimana"
"Boleh, yuk"
"Mmm-"
"Kenapa kak?" tanya Zara yang mendengar gumaman Aisyah.
"Emmm-"
"Udah ayoklah"
Akhirnya mereka pun memasuki warnet yang ada didepannya, dan betapa kagetnya Aisyah yang emang baru pertama kali masuk warnet mendapati isinya cowok semua, dari yang masih bocah sd sampe anak kuliahan.
"Keluar aja yuk" ajak Aisyah berbisik pada teman-temannya, ia sedikit takut.
"Udah sih, terlanjur" ucap Jinan dan Aisyah tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa meringis.
Karena hanya tersisa satu komputer dan kebetulan tempatnya dipojok dan antara komputer satu sama yang lain ada sekatnya, dan ada juga yang tidak sih, tapi mereka dapet yang ada sekatnya.
Mereka duduk dilantai karena kebetulan komputer yang disekat itu, duduknya ngemper.
🌼🌻👏👏👏👏👏🌻🌼
Dilarang komen kok dikit oke, karena ini emang dikit 😜...
Tbc...
29-11-2018
11:10