"Mama kenapa tanya begitu, sih," kata Youra sambil menggenggam lengan Mamanya itu.
Mama tidak menjawab, ia terus menatap Hyunjae dengan tajam. Hyunjae yang terus ditatap Mama seperti itu hanya tersenyum kecil. Suasana sangat hening untuk saat ini.
Bruk!
Sampai tiba-tiba sebuah ornamen patung terjatuh dari atas meja dengan sendirinya. Sontak kejadian itu membuat Youra dan Mamanya kaget.
Hyunjae menoleh ke arah ornamen yang tergeletak di lantai itu lalu tersenyum. Youra yang merasa aneh dengan sikap si pemilik rumah itu lalu ikut melihat ke arah ornamen itu. Dilihatnya sebuah benda terbang di sekitar ornamen itu. Benda itu berbentuk seperti bola, tidak, seperti kepala! Youra menelah ludahnya lalu memalingkan pandangannya.
'Apa itu barusan?' pikir Youra dengan keringat dingin.
Mama yang tak mengerti apa-apa mencoba untuk bertanya pada Youra, "Ada apa, sayang? Kenapa ketakutan begitu?" Mama mengusap kepala Youra dengan lembut.
"M-ma, kayaknya ornamen itu ada yang jatuhin, deh," jawab Youra ragu dan tak berani melihat ke arah ornamen itu lagi.
Mama mengangguk mengerti lalu kembali menatap Hyunjae dengan tatapan yang lebih menusuk, "Saya perjelas pertanyaan saya, siapa sebenarnya anda dan keluarga anda ini? Kenapa tiba-tiba anda mau mendonorkan mata putra anda?" tanya Mama lagi dengan tak sabar.
"Wow, wow, tenang dulu, aku pasti akan menjawab semua rasa penasaranmu itu," balas Hyunjae lalu meminum tehnya dengan santai.
Setelah meletakkan cangkirnya kembali, Hyunjae menghela nafasnya dan mulai menjawab pertanyaan Mama.
"Anda ingin saya berkata jujur, maka saya akan mengatakan peristiwa yang sesungguhnya, keluarga kami dikenal sebagai keluarga cenayang, atau biasanya disebut paranormal, kami memiliki kemampuan yang tak biasa, seperti melihat dan merasakan apa yang tidak dapat dilihat atau dirasakan manusia biasa, bahkan meramal masa depan walau kadang ramalan kami salah, dan... soal kenapa saya mau mendonorkan mata putra saya ke putri anda itu... rahasia," terang Hyunjae dengan menekankan kata rahasia di akhir.
Mama menghela nafas kasar. Youra berusaha menenangkan Mamanya itu.
"Udahlah, Ma, oh ya, um... apa karna mata ini saya akan memiliki kemampuan itu juga?" tanya Youra pada Hyunjae sambil terus mengusap pundak Mamanya yang terlihat geram.
"Hanya sebagian, mungkin merasakan, melihat, atau bahkan berinteraksi," jawab Hyujae sambil menyilangkan kakinya.
"Melihat? Berarti tadi..." Youra berusaha melihat kembali ornamen yang jatuh tadi. Di sana masih terlihat benda, bukan, makhluk itu masih berputar-putar di atas ornamen itu.
Hyunjae tersenyum, "Kau benar, dia adalah salah satunya," katanya.
Youra menggigit bibir bawahnya dan berusaha melawan rasa takutnya, "Oh God, yang benar saja, lalu... siapa dia? Apa salah satu bagian dari keluarga anda juga?" tanya Youra walau agak sedikit ragu akan dijawab oleh Hyunjae.
"Kau benar-benar dapat melihatnya dengan jelas, ya? Tak ku sangka kemampuan itu akan langsung merangsang otakmu, kau benar, dia adalah salah satu anggota keluarga kami, lebih tepatnya dia adalah orang yang mendonorkan matanya padamu," jawab Hyunjae dengan senyuman yang menurut Youra creepy.
Sontak Youra dan Mamanya terkejut. Youra bergetar hebat karna ketakutan, "B-begitu ya," entah mengapa Youra justru malah melihat makhluk itu.
Tiba-tiba makhluk itu memutar kepalanya menghadap ke Youra. Kini Youra dapat melihat rupa makhluk itu. Matanya berlubang dan mengeluarkan cairan hitam, tanpa hidung atau pun mulut. Walau begitu, Youra dapat merasakan bahwa makhluk itu tengah menatapnya dengan senyuman yang mengerikan, terlihat dari lekuk kulitnya yang pucat pasi.
Seketika nafas Youra berat. Dia berusaha mengatur nafasnya, akan tetapi gagal. "Ukh," Youra memegang dadanya yang sesak. Wajahnya pucat dan keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya.
Youra melihat sekilas ke makhluk itu dengan ujung matanya. Dilihatnya makhluk itu diam, diam selama beberapa detik. Lalu secara tiba-tiba terbang melesat ke arah Youra dengan cepat. "Arhh!" reflek Youra menutup matanya.
Mama yang terkejut dengan tingkah Youra langsung memeluk Youra, "Ada apa, Youra? Kau kenapa?" tanya Mama khawatir. Sementara Hyunjae hanya melihat dengan tatapan serius, 'Seharusnya kau tidak melakukan itu, nak,' pikir Hyunjae sambil melihat makhluk itu yang sepertinya juga tengah melihatnya.
"Ukh... huft..." Youra memegang dadanya lebih keras, lalu tiba-tiba dia memukul-mukul dadanya, "Ma! Dada Youra sakit!" teriak Youra sambil terus memukul dadanya.
"K-kalau begitu kita ke dokter sekarang, Nyonya Hyunjae, kami permisi," kata Mama yang terlihat panik lalu membantu Youra berjalan keluar. Mama segera memesan taksi. Setelah taksi yang dipesan datang, Youra dan Mamanya segera melaju ke rumah sakit.
"Ma," panggil Youra lirih saat di dalam taksi.
"Ya? Ada apa, Youra," tanya Mama dengan wajah khawatir.
"Habis pergi dari rumah itu, dada Youra udah ga sesak lagi," kata Youra sambil mengelus dadanya dan bernafas dengan normal.
Mama bernafas lega. Akan tetapi ia merasakan ada yang aneh dengan Youra semenjak Youra menggunakan donor mata itu. "Kalau begitu, kita pulang saja dan istirahat, nanti di rumah Youra boleh cerita tentang peristiwa tadi sama Mama," kata Mama lalu membelai lembut kepala Youra.
Youra tersenyum kecil lalu mengangguk. Setelah Mama berbicara dengan sopir, taksi pun melaju cepat ke arah rumah Youra.
Beberapa menit kemudian, taksi sudah sampai di depan rumahnya. Setelah membayar, Youra dan Mamanya berjalan beriringan memasuki rumah.
"Youra mandi saja dulu, Mama akan menyiapkan makan malam," kata Mama setelah memasuki ruang tengah sambil melihat arlojinya.
Youra terperanjat, "Malam? Kayaknya kita tadi ga lama-lama banget di rumah tua itu," kata Youra yang sudah sampai setengah tangga. Kamar Youra memang berada di lantai dua.
"Soal itu Mama juga ga ngerti, lebih baik sekarang kamu mandi dulu, kita bahas ini nanti," kata Mama lalu berjalan menuju kamarnya untuk berganti baju.
Youra hanya mengangguk lalu melakukan perintah Mamanya itu. Youra dan Mamanya pun mulai melakukan aktivitasnya masing-masing. Youra merasa senang karna sekarang dia dapat melihat lagi setelah satu minggu dia hanya melihat kegelapan. Akan tetapi, di sisi lain Youra juga sedikit takut. Bagaimana dia dapat hidup normal dengan 'makhluk' yang mengelilinginya di mana pun dia berada?
Youra menghela nafas lalu menepuk pipinya, 'Oke, Youra kamu bisa hadapi ini,' bantin Youra guna menyemangati dirinya sendiri.
Selesai mandi, Youra mencium bau yang enak dari arah dapur. Mamanya telah selesai memasak bertepatan dengan keluarnya Youra dari kamar mandi. Setelah berganti baju, Youra langsung berlari menuju ruang makan.
Di atas meja makan sudah terhidang berbagai makanan kesukaan Youra, salah satunya tteokbokki. Youra segera duduk di kursinya lalu menunggu Mama yang tengah membawakan air putih dari dapur.
Suasana makan kali ini berbeda. Tanpa kehadiran seorang ayah yang menemani mereka makan. Walau begitu mereka tidak boleh terus-terusan bersedih. Mereka bertekad akan membuat Papa tersenyum senang disana, terutama Youra. Dia berharap dapat menjadi anak yang membanggakan seperti harapan Papanya dulu.
Setelah meletakkan dua gelas berisi air putih, Mama segera duduk dan mengambil sumpit. Youra pun segera mengambil sumpit dan memakan bagiannya.
"Setelah ini, kita bicarakan kejadian di rumah itu dulu, ya."
===
TBC
YOU ARE READING
My Ghost Friends [BTS]
HorrorKecelakaan parah membuat gadis berusia 21 tahun ini membutuhkan donor mata untuk dapat kembali melihat. Seseorang yang berbaik hati mendonorkan mata anaknya untuk gadis ini. Akan tetapi siapa sangka mata itu malah mengubah kehidupannya yang damai. A...