Happy 6k readers! Thanks for supporting me!
Enjoy!
====
Hoseok menyarankan agar Youra lebih baik istirahat di rumahnya, ditemani oleh Seokjin dan Yoongi paling tidak. Kemudian sisanya akan membantu Ara semampu mereka.
Youra hanya bisa pasrah dengan hal itu. Dia pun pulang ditemani oleh Seokjin dan Yoongi dengan taksi yang sudah dicegah oleh Jungkook. Sementara Ara dan yang lain langsung terbang menuju rumah Ara.
Sampai di rumah, Youra pun langsung berjalan perlahan menuju kamarnya dibantu oleh Seokjin dan Yoongi.
"Aku ingin pergi ke kampus," gumam Youra sambil duduk di ranjangnya. Tentu saja apa yang dia katakan itu langsung mendapat tatapan menusuk dari Seokjin dan Yoongi. Youra yang melihat tatapan itu pun langsung mengalihkan pandangannya.
"Maaf, maaf, aku akan istirahat," ucapnya.
"Akan ku buatkan teh hangat," kata Seokjin lalu berlalu menuju dapur.
Kini hanya Youra dan Yoongi di kamar dengan keadaan sunyi, tidak ada satu pun yang memulai percakapan.
Yoongi terlihat menatap Youra yang tengah duduk di ranjang sambil menggoyang-goyangkan kakinya, sesekali dia meringis menahan sakit yang ada di dadanya.
"Aku bersyukur kau tidak apa-apa," ucap Yoongi tiba-tiba.
Youra yang agak terkejut langsung menengok ke arah Yoongi. Matanya menatap bingung, "Ah, iya, terima kasih," balas Youra canggung.
Yoongi menghela nafas, 'Kenapa Youra mirip sekali dengan dia,' batin Yoongi kemudian berlalu keluar kamar Youra.
Di pintu kamar, Yoongi berpapasan dengan Seokjin.
"Mau ke mana?" tanya Seokjin dengan segelas teh hangat di tangannya.
Yoongi tak menjawab. Dia tetap berlalu meninggalkan kamar Youra, entah mau ke mana. Seokjin mengerutkan dahinya, bingung. Setelahnya dia memasuki kamar Youra.
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Seokjin sambil meletakkan segelas teh hangat itu ke atas meja belajar Youra.
Youra menggeleng, "Bahkan tadi tidak ada topik pembicaraan," balas Youra.
Seokjin semakin bingung.
===
"Ini... parah sekali," ucap Jungkook sambil melihat ke penjuru ruang tengah milik Ara.
"Maafkan aku telah merepotkan kalian," ucap Ara lirih. Wajahnya tampak merasa bersalah.
Namjoon menghela nafas, lalu tersenyum setelahnya, "Jangan khawatir, ini bukan salahmu," ucapnya kemudian.
Ara tersenyum mendengar perkataan Namjoon.
"Nah, sebaiknya kita mulai membereskan kekacauan ini sekarang, lebih cepat lebih baik," ucap Jimin sambil berkacak pinggang.
Ara dan yang lain pun mengangguk. Mereka mulai membereskan kekacauan yang menghancurkan beberapa barang di ruang itu.
"Ini akan menguras banyak energi," ucap Hoseok.
"Kau benar," balas Namjoon.
"Hantu juga bisa lelah?" tanya Ara.
Hoseok menggeleng, "Bukan seperti itu, kalau kami terlalu banyak menguras energi dunia ini, nanti energi untuk memunculkan diri pun akan berkurang, makanya jika energi kami habis, kemungkinan kami tidak akan terlihat untuk sementara," jelas Hoseok.
"Bahkan suara?" tanya Ara lagi. Hoseok mengangguk membenarkan.
"Tak apa, istirahatnya tidak terlalu lama, hanya untuk mengumpulkan energi," ucap Jungkook sambil mulai memunguti pecahan-pecahan beling yang berserakan di lantai.

YOU ARE READING
My Ghost Friends [BTS]
HorrorKecelakaan parah membuat gadis berusia 21 tahun ini membutuhkan donor mata untuk dapat kembali melihat. Seseorang yang berbaik hati mendonorkan mata anaknya untuk gadis ini. Akan tetapi siapa sangka mata itu malah mengubah kehidupannya yang damai. A...