Part 14

1.1K 77 1
                                    


Namjoon melihat ke arah jam dinding. Waktu sudah menunjukkan hampir pukul sembilan.

"Kau besok tidak punya kelas pagi?" tanya Namjoon sambil mengarahkan bola matanya ke arah Youra yang sudah beberapa kali menguap.

Youra tersentak kaget, "Ah! Hampir saja aku lupa, baiklah, aku tidur sekarang," kata Youra sambil berjalan menuju kamar. Akan tetapi, baru saja beberapa langkah meninggalkan ruang tamu, Youra membalikkan badannya dengan wajah khawatir.

"Kenapa?" tanya Yoongi.

"Makhluk itu kan masih ada," kata Youra sambil  mendekati Namjoon dan Yoongi kembali.

Namjoon tersenyum, "Tak apa, kan ada kami, tidur lah," kata Namjoon sambil mendorong Youra agar Youra mau berjalan menuju kamarnya.

"Akh! Aku ga mau!" tolak Youra.

"Apa perlu kami ikut masuk ke kamarmu?" tanya Yoongi kemudian.

"Ya- ya gapapa," kata Youra sambil membuang muka.

"Baiklah, ayo Namjoon," kata Yoongi lalu berjalan menuju kamar Youra. Namjoon hanya mengangguk kecil lalu mengikuti Yoongi. Youra menghela nafas kasar lalu berjalan menuju kamarnya.

 Youra mendudukkan dirinya di atas tempat tidurnya. Yoongi terlihat tengah berdiri di dekat pintu.

"Sekarang tidur," kata Namjoon sambil duduk di kursi belajar Youra.

"Iya iya," kata Youra lalu meletakkan kepalanya di atas bantal lalu berusaha untuk tidur. Youra menarik selimutnya hingga menutupi seluruh tubuhnya kecuali kepala dan menutup matanya. Namjoon hanya memandang Youra yang mulai terlelap sementara Yoongi melihat ke sekeliling kamar.

===

Malam semakin larut. Youra sudah sampai di pulau khayalannya. Namjoon dan Yoongi masih menjaga Youra di kamarnya.

"Kau yakin makhluk itu masih ada di sini? Keberadaannya mulai tidak bisa ku rasakan," kata Yoongi sambil melipat tangannya.

Namjoon menopang dagunya di atas meja belajar Youra, "Hm... sepertinya memang sudah tidak ada, tapi makhluk itu bisa muncul kapan saja, kan," kata Namjoon sambil melirik Yoongi.

"Terserah apa katamu, seharusnya kita tidak perlu bersusah payah melakukan ini, lagi pula gadis itu hanya kita gunakan untuk mengubur jasad yang lain, kan? Kita bisa mencari jasad yang lain sendiri," kata Yoongi.

"Apa salahnya bermain-main sebentar di dunia ini?" kata Namjoon sambil menghadapkan badannya ke arah Yoongi.

"Ck, seharusnya dari dulu kau sudah bisa reinkarnasi, tapi tidak karena kau membuat janji itu," kata Yoongi sambil berjalan mendekati Namjoon. "Dengar, dunia kita bukan lagi dunia yang bisa kita mainkan, dan dunia ini bukan tempat kita yang seharusnya, aku tidak tahu teori 40 hari itu benar atau salah, tapi yang jelas, setelah kita semua berkumpul aku akan langsung reinkarnasi, untuk mu aku tidak peduli," lanjutnya.

"Kenapa kakak tiba-tiba berbicara seperti itu? Lagi pula bukan hanya aku yang membuat janji itu, janji untuk tetap bersama, sebagai keluarga, semuanya mengucapkan kalimat itu," kata Namjoon sambil berdiri dari duduknya.

"Tapi aku tidak," elak Yoongi.

"Mana ada, kau men-iya-kan waktu itu, kau... tersenyum waktu itu," kata Namjoon sambil menatap Yoongi.

"Aku-," Yoongi menundukkan kepalanya.

"Kak, asal kakak tau, kami ikut tersenyum ketika kakak tersenyum dengan hati, kami ingin... melihat senyum itu lagi," kata Namjoon sambil menepuk pundak Yoongi, "Kakak juga pernah bilang bahwa kami lebih baik dari pada keluarga kakak yang sesungguhnya, yang menelantarkan kakak, benar kan," lanjut Namjoon sambil menundukkan badannya dan melihat wajah Yoongi yang masih menunduk.

"Ck," wajah Yoongi terlihat pasrah. Matanya menatap mata naga Namjoon yang berbinar, itu berarti dia tidak main-main saat mengatakan itu.

Brak!

Tiba-tiba jendela kayu di kamar Youra terbuka dengan keras. Sontak Youra langsung terbangun. Namjoon dan Yoongi langsung menoleh ke jendela itu.

"Apa yang kalian lakukan?!" tanya Youra marah sambil memegang dadanya karena kaget.

"Kami tidak melakukan apa pun!" balas Namjoon.

"Sst! Dia kembali," kata Yoongi seketika membuat Namjoon dan Youra terdiam.

"Apa?" seketika Youra membeku.

Masih dalam wujud yang sama, hantu anak kecil itu masuk ke dalam kamar Youra dengan wajah yang separuh hancur dan seringaian tajam di bibirnya. Namjoon dan Yoongi langsung menghadang anak kecil itu. Tak disangka, anak kecil itu mendorong Namjoon hingga terpental.

"Aahh!" Youra menjerit ketika anak itu mendekatinya.

"Sial!" Yoongi berusaha menghalang anak kecil itu. Terlambat, anak kecil itu megambil raga Youra. Kini Youra hilang kendali. Youra menjerit dan bergerak tak terkendali. Beberapa kali dia memukulkan kepalanya ke dinding hingga berdarah. Yoongi dan Namjoon tampak panik. Mereka berusaha menahan tubuh Youra. Sayangnya, tenaga anak kecil itu terlalu kuat.

"Apa-apaan bocah ini," gerutu Yoongi yang masih berusaha menahan tubuh Youra yang masih tak terkendali.

"Aku akan coba ambil alih tubuh Youra dan mengeluarkan anak itu," kata Namjoon diikuti anggukan cepat dari Yoongi.

Yoongi menahan tubuh Youra sekuat tenaga dan memberi celah agar Namjoon dan memasuki raga Youra dan mengusir anak kecil itu keluar dari tubuh Youra.

====

"Ini...," Youra melihat sekeliling. Kini dia di tempat yang sangat gelap sendirian. Tiba-tiba, matanya tertuju pada seorang anak kecil tengah berdiri di hadapannya, membelakanginya.

"Hei, kau siapa?" tanya Youra sambil menepuk pelan pundak anak kecil itu.

Seketika anak kecil itu menoleh. Air mata menetes di pipi anak kecil itu. Sontak Youra terkejut.

"H-hey, kau kenapa?" tanya Youra sambil menyetarakan tinggi badannya dengan tinggi anak kecil itu.

"Mama..." kata anak kecil itu lirih sambil menangis.

Youra memperhatikan anak kecil itu. Anak kecil itu mirip seperti hantu yang memasuki kamarnya tadi.

Youra mengusap pelan kepala anak kecil itu lalu tersenyum, "Ada apa dengan mamamu?" tanya Youra pelan.

"Tolong tangkap mama," kata anak kecil itu sambil menatap Youra.

Youra kebingungan, "Apa yang terjadi denganmu?" tanya Youra lagi, mengingat wujud hantu anak ini yang begitu mengerikan.

"Mama bunuh aku sama papa," kata anak kecil itu sambil memainkan tangannya. Seketika ekspresi wajah Youra berubah. Youra menatap wajah pucat anak kecil itu.

"Mama pergi, dan polisi datang," kata anak kecil itu lagi.

Itu berarti mamanya kabur, kasihan sekali anak ini, apa sebaiknya aku bantu anak ini menangkap mamanya? Pikir youra sambil merangkul anak kecil itu.

"Youra! Youra!" panggil seseorang yang suaranya tak asing di telinga Youra.

"Namjoon?" seketika Youra menoleh ke arah suara itu.

Dilihatnya Namjoon tengah berjalan mendekatinya. Youra berdiri dan menggandeng anak kecil itu. Namjoon menatap anak itu.

"Jadi, dia anak yang merasukimu, apa yang terjadi?" tanya Namjoon sambil memasukkan tangannya ke saku celananya.

"Sepertinya dia hanya ingin meminta bantuan," kata Youra sambil menatap anak kecil itu yang tengah menunduk.

"Kau sudah tau apa yang terjadi padanya?" tanya Namjoon lagi sambil ikut menatap anak kecil itu.

"Ibunya membunuh dia dan ayahnya, aku tidak tau apa yang terjadi dengan keluarganya, tapi dia bilang kalau ibunya kabur dari polisi," jelas Youra, "Kita harus membantu anak kecil ini menemukan ibunya," lanjut Youra.

"Lalu, bagaimana kita bisa menemukan ibunya?" tanya Namjoon sambil terus menatap anak kecil itu. Youra menghela nafas lalu melihat ke arah anak kecil itu yang masih terus menundukkan kepalanya.

TBC

My Ghost Friends [BTS]Where stories live. Discover now