Part 4

1.8K 68 5
                                    

"Sini ma, biar ku bantu beresin," kata Youra sambil mengumpulkan piring dan mangkuk yang baru saja digunakan untuk makan malam. Mama hanya mengangguk sambil membawa beberapa gelas ke dapur.

Saat Youra sedang menumpuk beberapa piring di hadapannya, tiba-tiba matanya tertuju pada jendela yang tirainya masih terbuka. Ntah mengapa dia merasakan ada yang sedang mengawasinya dari balik jendela itu. Dengan perasaan setengah takut dan setengah penasaran, Youra mendekati jendela itu.

Di sana berdiri seorang laki-laki memakai jubah hitam dengan kepala menunduk. Youra menangkap aura tidak mengenakkan dari laki-laki itu. Dia menghela nafas lalu memberanikan dirinya untuk berkomunikasi dengan laki-laki itu.

"Siapa kau? Kenapa berdiri di situ?" tanya Youra sambil berusaha mengontrol suaranya agar tak terdengar seperti orang yang sedang ketakutan.

"Kumohon, bantu aku," kata laki-laki itu dengan suara yang halus. Youra masih berdiri di tempatnya dengan perasaan bingung. Tiba-tiba laki-laki itu menghampiri Youra dengan langkah yang sangat pelan, seperti tengah tebang, atau mungkin ada roda di bawah kakinya. Youra langsung menutup tirai jendelanya ketika ia menyadari laki-laki itu mendekatinya. Jantungnya berdegup kencang.

"Itu tadi manusia, itu tadi manusia," Youra berusaha membuat dirinya tidak takut akan apa yang baru saja dilihatnya. Dia memutuskan untuk lanjut membereskan piring-piring.

==

"Youra, sini, duduk di samping Mama," panggil Mama sambil menepuk sofa panjang tempat ia duduk sekarang. Youra hanya mengangguk kecil lalu duduk di samping Mamanya.

"Youra, kamu mau cerita kan apa yang terjadi di rumah Hyunjae?" tanya Mama pelan.

"Iya, Ma, tadi... Youra liat kepala terbang, kayaknya kepala itu yang ngejatuhin ornamen, rupanya serem, ga ada mata, trus dari lubangnya itu keluar cairan hitam," jelas Youra.

Mama mengangguk mengerti, "Kalau begitu, mulai sekarang kamu harus bisa menghadapi hal-hal seperti itu, ya," kata Mama sambil mengelus lembut rambut Youra.

"Tapi, apa Youra berani?" tanya Youra tak yakin, membayangkan rupa hantu khayalan saja sudah merinding.

"Tenang saja, Mama akan menjaga Youra dari mereka, Youra juga punya banyak teman yang baik di kampus, iya kan," kata Mama tersenyum berusaha menenangkan Youra.

Kata-kata Mama membuat Youra berani untuk menghadapi apa pun yang akan dia hadapi kedepannya. Mama benar, Youra punya teman-teman baik yang akan selalu menemani Youra.

"Iya, Ma," kata Youra seraya tersenyum di depan Mamanya, padahal di dalam hatinya dia masih ragu, apakah dia siap menghadapi makhluk-makhluk itu? Terlebih jika rupanya mengerikan.

"Sekarang lebih baik kamu tidur, besok kamu sudah bisa masuk kuliah," kata Mama sambil mengusap pundak Youra. Youra hanya mengangguk kecil lalu beranjak meninggalkan ruang keluarga menuju kamarnya.

Clack!

Youra mengunci pintu kamarnya lalu bersandar di sana. Dia menghela nafas. Dia berfikir, bagaimana caranya menghadapi 'mereka' nanti? Youra mengusap rambutnya lalu berjalan menuju jendela yang masih terbuka. Tiba-tiba dia teringat kejadian saat di ruang makan. Dia menelan salivanya. Sebenarnya dia masih penasaran dengan makhluk itu.

Dipegangnya kedua tirai yang masih terbuka agar siap menutupnya bila makhluk itu mendekatinya dengan tidak wajar. Matanya awas melihat ke seluruh penjuru halaman di balik jendela itu. Sepi. Sepertinya dia sudah pergi, pikir Youra seraya menghela nafas. Dia langsung menutup tirai jendelanya dan bersiap untuk tidur.

Youra merebahkan dirinya di tempat tidur dan langsung menarik selimutnya hingga menutupi badannya. Akan tetapi, ketika dia hendak menutup matanya, tiba-tiba...

My Ghost Friends [BTS]Where stories live. Discover now