Youra membuka matanya perlahan. Dia sadar dirinya kini tengah berada di sebuah taksi dengan Seokjin yang menjadi bantalnya.
"Youra! Kau sudah sadar!" ujar Seokjin lega. Jimin yang ada di kursi kiri pun menoleh, "Syukurlah!" ucap Jimin senang.
"Kita... mau ke mana?" tanya Youra sambil berusaha duduk dibantu oleh Seokjin.
"Kita mau ke rumah sakit, kau tadi tiba-tiba," jawab Jimin.
"Ah, tidak perlu, kita langsung pulang saja," cegah Youra, "Pak, kita langsung ke alamat xxx, ya," ujar Youra kemudian pada sopir.
"Kau yakin kau tidak apa-apa?" tanya Jimin.
Youra mengangguk mantap, "Aku tidak apa-apa, ngomong-ngomong, ada yang mau aku tanyakan ke kalian," ujar Youra.
"Tanyakan saja," balas Seokjin.
"Sebenarnya, ada apa kalian dengan Juhoo?" tanya Youra sambil menatap Seokjin dalam.
Seokjin terdiam mendengar pertanyaan Youra, "Apa kau bertemu dengan Juhoo saat kau tidak sadar?" Seokjin balik bertanya.
"Begitulah, dia ingin aku menyampaikan permintaan maafnya pada kalian," ujar Youra.
"Permintaan maaf... ya..." gumam Seokjin. Matanya menatap ke luar, "Aku bukan tipe orang yang sulit memaafkan orang lain, sih, hanya saja, apa yang sudah dia lakukan ke kami memang sudah sangat kertelaluan," ujarnya.
"Bukan keterlaluan lagi, dia benar-benar sudah melewati batas, asal kau tau, dia yang menyebabkan terbakarnya asrama kami!" kata Jimin dengan menaikan nada bicaranya karna marah.
"Ap-," Youra sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan oleh Jimin.
"Juhoo yang menumpahkan minyak ke seluruh asrama lalu membuat Hana tak sengaja menyulutkan api pada salah satu bagian asrama ini," jelas Seokjin.
"Hana tau ketidaksengajaannya, tapi dia tak memilih untuk menyelamatkan dirinya, dia memilih mati bersama kami," sambung Jimin.
"Lengan yang pertama kali kau temukan waktu itu, itu adalah potongan terakhir tubuh Hana yang belum ditemukan, itulah sebabnya lengan itu dekat dengan pintu keluar," ujar Seokjin lagi.
Youra mengangguk mengerti, "Lalu, apa yang membuat Juhoo melakukan perbuatan jahat itu?" tanya Youra.
"Hana," jawab Seokjin singkat.
Youra mengerutkan keningnya, "M-maksudmu?"
"Juhoo jatuh cinta pada Hana," jelas Seokjin.
Youra menganga mendengar apa yang Seokjin katakan, "L-lalu, kenapa Juhoo malah membunuhnya?"
"Kau masih belum mengerti? Juhoo lah yang membuat Hana menyulutkan api itu, posisi Hana saat itu ada di luar asrama, dia menyulutkan api itu dari luar, itu artinya kesempatan kabur Hana sangat besar dan Juhoo mengharapkan hal itu, tapi ternyata apa yang terjadi justru berkebalikan dari apa yang dia rencanakan," jelas Seokjin.
"Bagaimana Juhoo membuat Hana sendiri yang menyulut api itu?" tanya Youra lagi.
"Sampah," ucap Jimin. Youra langsung menoleh ke arah Jimin.
"Juhoo sengaja memancing Hana untuk membakar sampah daun di samping asrama, dan sampah itu juga sudah disiram oleh minyak, jalur minyak itu dihubungkan dan akhirnya menjalar ke bangunan asrama," jelas Jimin.
"Begitu..." ujar Youra. Dia menundukkan kepalanya perlahan, 'Mereka sama sekali tidak bersalah, benar-benar hanya kesalahan dari ego satu orang, jahat sekali,' pikir Youra. Tangannya mengepal di pahanya.
YOU ARE READING
My Ghost Friends [BTS]
HorrorKecelakaan parah membuat gadis berusia 21 tahun ini membutuhkan donor mata untuk dapat kembali melihat. Seseorang yang berbaik hati mendonorkan mata anaknya untuk gadis ini. Akan tetapi siapa sangka mata itu malah mengubah kehidupannya yang damai. A...