"Yoongi..."
"Maaf?" Youra memiringkan kepalanya, "Yoongi? Um... Siapa itu?" tanya Youra sedikit ragu.
"Keluarkan!" teriak makhluk itu.
"Iya iya! Tapi... apa yang harus aku keluarkan?" tanya Youra yang semakin jengkel. Dia pun kembali melihat sekeliling. Di samping tempatnya berdiri ada sebuah balok seperti lemari usang yang terjatuh.
Ya kali aku harus mengangkat lemari itu sendiri, Youra menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Lemari itu memang terlalu besar untuk Youra angkat sendirian.
"Kayaknya aku harus minta bantuan," kata Youra lalu mengambil ponselnya dan berusaha menyalakannya. Youra menghela nafas lega ketika ponselnya masih dapat menyala. Saat ia mencari kontak milik temannya, Ara, makhluk itu menerbangkan ponselnya.
"Hey!" teriak Youra. Dia berusaha meraih ponselnya yang melayang-layang di atas. Akan tetapi makhluk itu justru menerbangkan ponselnya lebih tinggi lagi, "Mau mu apa sih?!" tanya Youra dengan wajah merah padam karna kesal.
Makhluk itu terbang menghampirinya. Youra yang semula sangat kesal berubah menjadi pucat karna ketakutan, "M-maaf," kata Youra lirih.
"Jangan... panggil... bantuan...," bisik makhluk itu.
Whot?! Lalu gimana aku ngangkat lemari itu? Youra menelan salivanya. Pikirannya campur aduk sekarang. Rasa kesal, bingung, dan takut, semua itu bersatu di kepalanya.
"Mengerti?" bisik makhluk itu lagi dengan nada yang lebih mengerikan. Youra mengangguk pasrah. Makhluk itu terbang menjauh dan mengembalikan ponsel milik Youra.
Youra menghela nafasnya, mengumpulkan keberaniannya dan membuang jauh-jauh rasa takutnya untuk berkomunikasi dengan makhluk mengerikan itu, "Kau bilang tidak boleh memanggil bantuan, kan? Kau satu-satunya makhluk yang sudah ada di sini dan kau yang memanggilku, maka, kau yang harus membantuku," kata Youra sambil melipat tangannya untuk menyembunyikan tangannya yang gemetar.
Makhluk itu tetap diam di tempatnya, tidak mempedulikan kata-kata Youra.
"Setidaknya beri aku sedikit petunjuk," lanjut Youra.
"Tidak ada di situ," balas makhluk itu singkat.
"Hah? Maksudmu... sesuatu yang harus ku keluarkan itu tidak ada di dalam lemari ini?" tanya Youra dengan kerutan di dahinya.
"Yoongi di bawahnya," kata makhluk itu lagi.
Mata Youra terbelalak, "Jadi, Yoongi yang kau maksud itu tertimpa lemari ini? Kalau begitu harus cepat diangkat dong," kata Youra lalu memikirkan cara untuk mengangkat lemari itu.
Sudah hampir lima belas menit Youra berusaha mengangkat lemari itu sendirian, tiba-tiba sebuah ide terlintas di kepalanya.
"Bodohnya aku," gumam Youra sambil menepuk jidatnya, "Hey!" panggil Youra ke makhluk itu yang sedari tadi hanya memperhatikan Youra. Makhluk itu hanya menatap Youra tanpa membalas panggilan Youra.
"Kamu kan bisa nerbangin barang, bahkan mungkin manusia juga bisa, jadi, kenapa ga kamu sendiri aja yang nerbangin lemari ini?" usul Youra disertai tatapan tajam makhluk itu, "Oh ayolah, jangan bilang kamu ga mau," kata Youra sambil mengembungkan pipinya.
Makhluk itu terbang mendekati Youra, eh... melewatinya dan mendekati lemari di sampingnya. Makhluk itu menerbangkan lemari dengan perlahan. Saat lemari sudah berada di atas udara, bau busuk mulai masuk ke hidung Youra. Refleks, Youra langsung menutup hidungnya. Makhluk itu langsung memindahkan lemari yang diterbangkannya.
"Gitu lah dari kemarin, sekarang aku bisa pulang," kata Youra sambil membalikkan badannya. Akan tetapi, saat Youra hendak melangkahkan kakinya, makhluk itu sudah berada di depannya, menghadangnya.
"Bawa Yoongi," kata makhluk itu.
"Hah?! Kau pikir aku akan mau membawa manusia yang sudah tak utuh itu?" tanya Youra dengan nada kesal sambil menunjuk sesuatu yang tertimpa lemari tadi. Sesuatu itu adalah mayat manusia yang mati terbakar dengan anggota tubuh yang terpisah-pisah.
Lagi-lagi makhluk itu mendekati Youra. Spontan Youra berjalan mundur. Makhluk itu menerbangkan Youra hingga hampir membentur atap yang masih kokoh walau sudah terbakar.
"Ahh! Turunkan aku!" teriak Youra yang masih berputar-putar di langit-langit
"Bawa," balas makhluk itu.
"Bagaimana aku bisa bawa mayat yang udah ga wujud mayat lagi? Dengan organ tubuh yang membusuk pula," tolak Youra dengan tubuh masih melayang tak terkendali.
Tentu saja kalimat itu membuat si makhluk marah. Makhluk itu langsung melempar Youra. Youra pun terlempar dan terjatuh dengan kepalanya yang membentur batu bata di sana. Sangat kencang hingga membuat Youra langsung tak sadarkan diri. Darah segar mengalir dari kepalanya.
Makhluk itu menghampiri Youra sambil perlahan merubah wujudnya menjadi manusia normal yang tampan. Seringaian di bibirnya menimbulkan lesung pipi yang sangat dalam.
"Kau akan hidup bersama kami," bisik makhluk itu di telinga Youra yang tak sadarkan diri, "Lugu sekali, dia bukan Yoongi yang ku maksud."
===
Perlahan Youra membuka matanya. Dia langsung mendapati dirinya di rumah sakit yang tak asing. Ya, rumah sakit tempatnya oprasi mata dulu. Dilihatnya sekeliling ruangan tempatnya terbaring saat ini. Di jendela terlihat Mamanya tengah berbicara dengan seorang laki-laki tinggi di sampingnya.
"Mama...," Youra berusaha memanggil Mamanya.
Mendengar panggilan putri semata wayangnya yang samar-samar, Mama Youra langsung menoleh. Ketika beliau tau kalau Youra sudah bangun, beliau langsung masuk ke ruangan Youra dan menghampirinya. Di belakangnya laki-laki yang tadi berbicara dengannya mengikuti.
"Youra, syukurlah kamu sudah sadar, mama khawatir kamu kenapa-napa," kata Mama sambil menggenggam tangan kiri Youra.
"Iya Ma, Youra sekarang udah gapapa kok," balas Youra dengan senyuman di bibirnya, "Ma, di belakang mama itu siapa?" tanya Youra sambil menatap laki-laki tadi yang juga menatapnya dengan tatapan yang tidak asing.
"Oh, dia yang bawa kamu ke sini dari rumah terbakar itu, Kim Namjoon namanya," kata Mama memperkenalkan laki-laki yang bernama Namjoon itu. Namjoon yang diperkenalkan oleh Mama Youra langsung melambaikan tangannya pada Youra dengan senyuman. Lesung pipinya terlihat jelas ketika ia tersenyum.
Tampannya, tapi sepertinya dia tidak asing, pikir Youra sambil tersenyum ke Namjoon.
"Untungnya aku menemukanmu di rumah angker itu, kalau tidak pasti kau akan menjadi bagian dari 'mereka'," kata Namjoon masih dengan senyuman.
"Yah.. uh... terima kasih," kata Youra. Ada yang aneh, begitulah pikirnya saat ini. Bagaimana mungkin seorang laki-laki tanpa sengaja lewat dan membawanya ke sini, secara... lingkungan sekitar asrama itu kan sepi.
Tiba-tiba, dokter rumah sakit yang ber-nametag Han Kihyun itu memasuik ruangan Youra.
"Pasien sudah boleh pulang, syukurlah benturan di kepalanya tidak menimbulkan luka yang serius," kata Dokter Kihyun.
Mama Youra menghela nafas lega, sementara Namjoon terus tersenyum.
Setelah menyelesaikan administrasi, Youra dan mamanya segera pulang, tak lupa berterima kasih pada Namjoon sekali lagi.
Sebelum naik ke taksi, Namjoon mendekati Youra. Namjoon mendekatkan bibirnya di telinga kiri Youra lalu membisikkan sesuatu.
"Setelah ini, kita akan sering bertemu," bisik Namjoon dengan nada seram. Seketika jantung Youra berdegup kencang, perasaannya tidak enak. Dia merasa bisikan itu seperti sebuah teror yang akan menghantuinya.
Tentu saja, karna Namjoon adalah 'makhluk' itu.
TBC
====
Akhirnya bisa update lagi, of course karna dukungan kalian juga.
Jadi, mohon dukungannya biar gua makin semangat lagi buat nglanjutin story ini (kritik dan saran juga diperlukan) dan jangan lupa vote kalau kalian suka...
Oh ya, maaf kalau updatenya seenak jidat gua, belakangan ini gua sibuk (tugas, ulangan, les, dll), tapi karna liburan udah tiba, gua usahain tertib update~
YOU ARE READING
My Ghost Friends [BTS]
HorrorKecelakaan parah membuat gadis berusia 21 tahun ini membutuhkan donor mata untuk dapat kembali melihat. Seseorang yang berbaik hati mendonorkan mata anaknya untuk gadis ini. Akan tetapi siapa sangka mata itu malah mengubah kehidupannya yang damai. A...