Part 31

796 64 2
                                    

Jimin mengamati darah itu.

"Oh?! Darah yang sama waktu di rumah Ara!" ujar Jimin setengah terkejut. Dia pun kembali menuju kamar Youra untuk memberi tahu hal ini pada yang lain.

"Jadi, ada kemungkinan tubuh Ara akan kemari?" tebak Taehyung diikuti anggukan Jimin.

"Teman-teman," panggil Youra lirih. Semua perhatian langsung tertuju pada Youra.

"Aku rasa, tidak hanya makhluk dalam tubuh Ara yang akan datang, aku merasa ada yang lain, auranya lebih lembut," ujar Youra dengan tatapan serius.

"Apa.. maksudmu?" kata Seokjin lirih. Terlihat ekspresi kebingungan terpampang di wajah Seokjin dan yang lain.

"Aku bahkan tidak merasakan apa pun," sela Jungkook.

"Benar, mungkin itu hanya perasaanmu saj- ukh!" tiba-tiba Namjoon dan yang lain seolah kesakitan.

"Hey! Kalian kenapa?!" tanya Youra panik.

"Ukh, apa-"

Bruk! Prang!

Tiba-tiba terdengar suara gaduh di luar kamar. Suaranya persis dari arah vas bunga yang jatuh tadi.

Mereka pun langsung berlari keluar kamar menuju sumber suara. Bahkan Youra pun ikut dibantu oleh Hoseok.

"Apa... yang terjadi?" pikir Namjoon lirih. Keadaan ruang tengah benar-benar kacau dalam sekejap. Semuanya berantakan. Seorang perempuan yang tak asing berdiri membelakangi mereka di pojok ruangan itu yang sosoknya sudah tak asing lagi.

"Ara..." gumam Youra lirih.

"Dia benar-benar kemari," ujar Yoongi.

Perlahan kepala Ara menoleh menatap Youra dan yang lain bergiliran dengan matanya yang tajam juga seringaian yang mengerikan di mulutnya yang mengalirkan darah.

"Aku harap tubuh Ara masih kuat menahan semua rasa sakit itu," kata Hoseok lirih.

Youra yang mendengar hal itu menghela nafas kasar, rasa khawatirnya terhadap Ara semakin besar. Tanpa sadar dirinya berjalan perlahan mendekati tubuh Ara itu.

"Hey," panggil Youra lirih.

"Youra, hentikan! Itu berbahaya!" cegah Seokjin.

"Kh! Apa-" Jungkook memegang kepalanya hingga tiba-tiba matanya menangkap sekelebat bayangan berwarna cerah lewat di belakang tubuh Ara, "Apa.. itu?"

Perlahan tangan Youra bergerak ingin menyentuh tubuh Ara. Tentu saja hal itu memancing makhluk di tubuh Ara. Makhluk itu mengayunkan tangannya yang memegang pisau dengan cepat ke arah Youra.

"Youra!" teriak Jimin dan Taehyung bersamaan. Refleks Youra pun menutup matanya erat dan membiarkan pisau itu menghunus dirinya.

"Graaaa!!!!!" tiba-tiba makhluk itu berteriak kesakitan sebelum pisau di tangannya menusuk tubuh Youra untuk yang kedua kalinya.

Youra pun membuka matanya dan melihat tubuh Ara seolah tengah sangat kesakitan. 

"Ara! Tubuhmu memudar!" seru Hoseok. Youra dan yang lain pun langsung menoleh ke arah Ara. Ara pun terkejut menyadari dirinya yang semakin lama semakin tidak terlihat.

"Ara?" Youra menghampiri Ara dengan wajah bingung bercampur khawatir. Sementara tubuh Ara semakin kesakitan seiring dengan memudarnya jiwa Ara.

"Gawat, tubuh Ara semakin tidak stabil, kemungkinan untuk dapat diambil alih sangat kecil," ujar Yoongi.

Mendengar hal itu, tanpa sadar air mata Youra menetes, "Pasti bisa! Ara pasti bisa kembali ke tubuhnya!" seru Youra dengan nada tinggi.

"Maaf Youra, tapi-" belum sempat Yoongi menyelesaikan kalimatnya. Mendadak tubuh Ara mulai diam dan terbujur kaku.

Youra terdiam, memperhatikan tubuh Ara yang mulai tidak bergerak, "Apakah?"

Jungkook terbelalak. Matanya kembali menangkap bayangan itu begitu tubuh Ara tidak bergerak. Bayangan itu kemudian memudar dan menghilang. Jungkook memilih diam karna dia pikir hanya dia yang dapat melihat bayangan itu.

Tiba-tiba suasana menjadi hening. Youra kembali menoleh ke arah Ara berada, namun ternyata Ara sudah menghilang. Perasaan Youra bercampur aduk, emosinya mulai tak terkontrol. Perlahan dilihatnya Namjoon dan yang lain tengah menundukkan kepalanya.

"Hey, apa yang terjadi?! Ara tidak mungkin mati kan?!" teriak Youra. Tidak ada yang menjawab.

"Jawab aku!" gertak Youra sambil mengguncang tubuh Yoongi.

Yoongi merapatkan matanya dan mengalihkan wajahnya, "Maaf," ujar Yoongi lirih.

Youra terdiam sejenak, lalu menggeleng cepat, "Ara pasti sudah kembali ke tubuhnya!" seru Youra lalu berlari mendekati tubuh Ara yang terbujur kaku.

"Ara!" panggil Youra sambil mengguncang tubuh Ara dengan kencang.

Namjoon mendekati Youra dan menepuk pundaknya, "Hentikan Youra, Ara sudah tidak ada, Ara anak yang baik, dia tidak meninggalkan satu urusan pun, biarkan dia tenang di sana, kalau kau bersedih seperti ini, dia pasti akan sedih juga," ucap Namjoon.

"Kalian pembohong! Kalian bilang akan membantu ku dan juga Ara! Sekarang...," ucapan Youra terhenti, air matanya sudah tidak dapat terbendung lagi. Tangisnya pecah saat itu juga.

Namjoon dan yang lain hanya diam membisu. Ditatapnya punggung Youra yang tengah menghadap jasad Ara dengan iba. Malam itu hanya terdengar isakan tangis Youra memecah keheningan.

===

Hari berikutnya, upacara pemakaman Ara dilakukan. Dengan bantuan saudara Youra, proses pemakamam berlangsung dengan cepat. Youra adalah orang pertama yang memberi bunga pada peti Ara.

"Ara... maafkan aku, aku tidak bisa menyelamatkanmu," ujar Youra lirih setelah ia meletakkan bunganya. Air matanya masih terus menetes. Dalam hatinya Youra selalu meminta maaf. Ditatapnya foto Ara dengan tatapan kosong.

"Youra," panggil Seokjin lirih. Youra pun tersadar, dia pun langsung kembali dan menatap peti Ara dari kejauhan. Upacara pemakaman pun berjalan hingga akhir.

===

Youra duduk termenung di sofa ruang tamunya. Di sana masih tersisa sedikit kekacauan tadi malam. Matanya menatap kosong ke depan. Pikirannya melayang tak terkendali. Namjoon dan yang lain hanya bisa diam dan lebih memilih untuk tidak mengganggunya.

Ngiiing!

Tiba-tiba terdengar suara dengungan di telinga Jungkook. Refleks Jungkook pun langsung memegang telinga kanannya.

"Jungkook, ada apa?" tanya Jimin yang menyadari hal itu.

"Eh, ah, b-bukan apa-apa, aku... kebelakang dulu," ujar Jugkook sambil berlalu ke belakang rumah dengan telinga kanannya yang masih berdengung. Jimin mengerutkan dahinya melihat tingkah Jungkook yang sedikit aneh.

===

"Ukh, kenapa dengungannya semakin kuat?" gerutu Jungkook sambil terus menutup telinga kanannya. Begitu sampai di belakang rumah, dilihatnya sesosok perempuan tengah berdiri membelakanginya.

"Huh? Siapa itu?" pikir Jungkook lirih. Sosok itu terlihat seperti Youra walau lebih tinggi. Jungkook pun mendekati perempuan itu perlahan.

Tak disangka perempuan itu menoleh lalu tersenyum ke arah Jungkook seolah memang sedang menunggunya. Wajah sosok itu mirip sekali dengan Youra.

"H-hana?!" ujar Jungkook kaget. Matanya terbelalak tak percaya. Tanpa sadar, dengungan di telinganya pun menghilang.

"Senang bertemu denganmu lagi, Jungkook."

TBC

====

Akhirnya gua bisa buka wattpad lagi setelah beberapa bulan. Dan yang bikin gua kaget, gua dapet 108 notif! (Beberapa dari temen sih xD)

Anyway guys, thanks for keep supporting me, makasih juga masih setia nungguin cerita ini update. Dan maaf, mungkin mulai sekarang gua mulai jarang upload dan ga menentu juga kapan uploadnya. Semoga kalian masih suka sama cerita gua yang makin gaje ini ya... (Honestly gua kehabisan ide :"v)

Last but no last, THANKS FOR 8k+ READERS!

See ya~

My Ghost Friends [BTS]Where stories live. Discover now