Part 33

847 59 6
                                    

"Hana bilang, kalau kita bisa menjaga diri dan perasaan Youra dengan baik, kita bisa tetap di sampingnya sampai waktu reinkarnasi kita habis," ujar Jungkook.

"Tunggu, memangnya itu benar Hana?" tanya Yoongi dengan nada ragu.

Jungkook mengangguk mantap, "Aku benar-benar yakin kalau itu adalah Hana, dan... ternyata memang benar, Hana adalah ibu Ara," kata Jungkook.

Semua tertegun mendengar apa yang dikatakan oleh Jungkook.

"Kalau begitu, aku akan menjaga Youra dengan baik!" ujar Jimin dengan nada serius diikuti oleh anggukan yang lain.

Prang!

Tiba-tiba terdengar suara benda terjatuh dari tempat Youra. Refleks Jungkook dan yang lain pun langsung berlari menghampiri Youra.

"Youra! Ada apa?!" tanya Jungkook begitu memasuki ruangan tempat Youra berada.

"I-itu...," Youra terlihat gugup dan berkeringat dingin.

Seokjin melihat sekeliling dan dilihatnya cangkir teh milik Youra sudah pecah dan berhamburan di lantai, "Kau tidak apa-apa, Youra?" tanya Seokjin dengan wajah khawatir.

"Aku... tidak apa-apa," jawab Youra lirih. Tangannya terlihat gemetar.

"Tidak, pasti ada sesuatu, apa yang kau pikirkan?" tanya Yoongi sambil melipat tangannya di depan dada.

"Aku... hanya merasa ada hal buruk yang akan menimpaku, ada firasat buruk muncul di hatiku," jelas Youra sambil menatap Yoongi dan yang lain bergiliran.

Mereka pun mulai memasang tampang serius sekaligus merasa kasihan dengan kondisi Youra saat ini.

Jimin duduk di samping Youra dan merangkulnya, "Jangan khawatir, kami akan selalu di sini menjagamu, kami pasti tidak akan membiarkan mu terluka lagi," ujarnya lembut.

Youra menundukkan kepalanya, "Tapi, firasatku mengatakan bahwa bukan aku yang akan celaka, ada orang lain yang menjadi keluargaku yang akan celaka," ujar Youra lirih sambil menatap Jimin dalam dengan mata yang berkaca-kaca.

Jimin terdiam mendengar perkataan Youra. Dia pun menatap teman-temannya bergiliran sambil bertanya apa yang harus dilakukannya dengan berbisik.

Jungkook pun berjalan mendekati Youra lalu jongkok di depannya, "Tenang saja, kau atau siapa pun itu pasti akan baik-baik saja, percaya padaku," ujar Jungkook lembut sambil mengusap kepala Youra.

Youra terdiam. Ditatapnya Jungkook dengan tatapan sayu. Perlahan bibirnya tersenyum kecil. Dia lalu mengusap mataynya yang mulai tak kuasa menampung air matanya, "Ku harap apa yang kau katakan itu benar."

Jungkook tersenyum lega begitu melihat senyum di wajah Youra, "Sekarang lebih baik kau tidur biar kondisimu cepat pulih, jadi kau sudah bisa masuk kuliah lagi," ujar Jungkook kemudian.

Youra mengangguk mantap. Dia pun berjalan perlahan menuju kamarnya ditemani oleh yang lain.

===

"Hoaa- aduh!" Youra memegang dadanya yang masih terasa nyeri saat dia hendak meregangkan badannya. Matanya melihat sekeliling, mencari di mana Namjoon dan yang lain berada. Dia pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju ruang tengah.

Sampai di ruang tengah, dilihatnya Namjoon dan yang lain tengah duduk di ruangan itu dengan wajah seakan tengah mengkhawatirkan sesuatu.

"Namjoon?" panggil Youra lirih. Terlihat Namjoon sedikit terkejut ketika dipanggil oleh Youra, begitu pula yang lain.

"Eh, uh, selamat pagi, Youra," ujar Namjoon cepat.

Youra memiringkan kepalanya, "Ada apa? Kenapa wajah kalian seperti itu?" tanya Youra.

Namjoon menggeleng pelan, "Bukan apa-apa kok, ini urusan kami sebagai ruh saja," ujar Namjoon dengan senyumannya yang membuat lesung pipinya terlihat.

"Baiklah kalau begitu..." ucap Youra.

"Bagaimana kondisimu? Dadamu masih sakit?" tanya Seokjin.

"Oh, yah, sudah lebih baik kok, walau masih nyeri sedikit," balas Youra sambil tersenyum.

"Syukurlah, kalau begitu kau bisa berangkat kuliah hari ini," ujar Seokjin dengan nada gembira. Youra pun ikut senang mendengarnya. Dia segera mengambil handuk dan mulai membersihkan badannya.

"Apa tidak apa-apa kita membohonginya seperti ini? Lagi pula, hal ini harus kita beritahukan padanya," ujar Taehyung dengan nada sedih.

Semua terdiam mendengar perkataan Taehyung. Kepala mereka perlahan menunduk.

"Tenang saja, semua akan baik-baik saja selagi kondisinya tidak buruk, aku tidak ingin Youra terluka lagi," ujar Hoseok lirih.

"Tapi tetap saja, dia itu-" Taehyung terdiam begitu mendengar suara langkah kaki Youra berjalan mendekati mereka.

Benar saja, Youra pun kembali ke ruangan itu dengan pakaian rapi dan tas kecil yang dia selempangkan, "Masih ada satu jam, aku bisa sarapan dulu," ujarnya riang.

"Kalau begitu, biar ku siapkan sarapanmu!" ujar Seokjin lalu bergegas menuju dapur.

"Oh! Biarkan aku membantu!" sahut Youra lalu berjalan menyusul Seokjin. Kini ruangan itu senyap tanpa ada satu pun yang bicara.

"Aku akan reinkarnasi sekarang," ujar Yoongi tiba-tiba. Sontak semua yang ada di sana pun terkejut.

"Tunggu, apa? Kau akan pergi sekarang, kenapa buru-buru sekali?" tanya Jimin dengan nada tak sabar.

"Aku tidak ingin melihat Youra terluka lagi, kalau memang ini semua karna kehadiran kita, sebaiknya kita segera meninggalkan Youra," jelas Yoongi.

"Apa benar... kejadian itu karna ulah kita? Aku tidak mengerti, apa yang telah kita perbuat hingga Youra mengalami musibah seberat ini," gumam Hoseok  lirih.

"Bahkan orang itu tidak berada di sekitar kita, tapi tetap saja...," sambung Jungkook.

"Dia sangat dekat dengan Youra, dia itu ibunya Youra, tentu saja dia akan tetap terkena imbasnya," ucap Namjoon cepat.

Semua terdiam mendengar perkataan Namjoon. Mereka bingung harus bagaimana. Mereka tidak ingin meninggalkan Youra secepat ini.

Taehyung mengangkat kepalanya, menatap langit-langit ruangan, "Youra itu... memang mirip sekali dengan Hana ya?" ujarnya sambil tersenyum.

Semua mata langsung tertuju pada Taehyung.

Namjoon tersenyum, "Perasaan itu yang membuat kita ingin selalu ada di dekat Youra," ujarnya. Taehyung dan Jimin mengangguk setuju.

"Jadi, kalian akan tetap di sini?" tanya Yoongi.

Taehyung mengangguk mantap, "Aku akan menjaganya dengan baik!"

"Kau hanya bisa menjaga tubuhnya, tidak perasaannya," kata Yoongi tegas.

Taehyung tertegun mendengar perkataan Yoongi, "Aku..."

"Hentikan Yoongi," Namjoon menepuk pundak Yoongi.

"Aku hanya mengatakan fakta," ucapnya.

"Kalian tengah membicarakan apa?" tanya Youra tiba-tiba. Semua yang di sana  pun langsung terdiam.

"Eh, kelasmu sudah hampir dimulai, sebaiknya kau berangkat sekarang, akan kami temani," ujar Jimin dengan senyuman.

"Okay??" Youra terlihat kebingungan.

Mereka pun mulai memesan taksi dan berangkat ke kampus.

TBC

My Ghost Friends [BTS]Where stories live. Discover now