Happy reading:)
Budayakan vote sebelum membaca
*
Selalu ada alasan kenapa seseorang bisa berubah
*
"Came, di mana? " Nelson berucap kala ia sudah berada di bibir pintu kamar para gadis, dan tidak menemukan Camelia di sana.
Suara Nelson yang besar dan berat yang otomatis mampu membangunkan para gadis, membuat Elisa segera bangun sambil mengucek matanya.
"Hah? Apa? " ucapnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
Nelson mendengus.
"Camelia. Dimana"
"Oh,bilang dong. Dia pergi ke minimarket terdekat. Katanya dia laper"
"Sendirian? "
"Iyalah."
"Ck,kalian" ucap Nelson geram.
Malam-malam begini? Sendirian? Oh, itu sangat buruk.
"Kalian nggak khawatir apa kalau dia kena apa—"
Gerutuan Nelson terintrupsi oleh suara seseorang—gadis.
"Aku pulang! "
"Tuh dia pulang. Nggak apa-apa kan? Kamu tuh terlalu posesif sama dia" Elisa kesal dan kemudian tanpa menunggu jawaban Nelson, ia melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu.
"Ada apa? Kenapa kamu di sini? " ucap Camelia heran. Ia mengangsurkan beberapa kantong plastik ke meja dapur.
"Ada yang ingin kutanyakan" Nelson menarik tangan Camelia ke ruang tamu. Dia menyuruh Camelia duduk. Dan ia menyusul duduk di seberang meja di hadapan Camelia.
Nelson mengamati gerak-gerik Camelia yang gelisah. Melirik kesana kemari dan memuntir jari-jarinya. Oleh karena itu, ia menunda pertanyaannya.
"Ada apa? " tanya Nelson.
Camelia menaikkan satu alisnya.
"Harusnya aku yang tanya gitu, ada apa? " ucap Camelia.
"Nggak. Ada yang kamu sembunyiin kan dari aku? Ingat Came, kamu nggak bisa nyembunyiin sesuatu dari aku" Nelson mulai melunakkan suaranya.
"Nggak, nggak ada apa-apa" ucap Camelia gugup.
"Cerita sama aku! Mata kamu tidak bisa berbohong, Cameliaroon dyra."
"Tidak sekarang, kalau nanti waktunya tepat, tentu saja. Tunggu saja"
Nelson mendengus geram,
"Fine. Terserah kamu."
"Kalau gitu, kamu punya alasan kan, bisa datang ke rumah kami malam-malam begini?"
"Sebenarnya, kami di suruh mama dan papa buat cari Dwi, kamu tahu kan,dimana dia?"
Mendadak Camelia membisu. Ia bimbang, di satu sisi, ia ingin sekali membantu keluarga Syra, namun, ia juga sudah berjanji pada Dwi untuk tidak memberitahukan lokasi tempat Dwi berada.
"Tidak. Aku tidak tahu" Camelia mengeraskan wajahnya. Berusaha tidak terlihat berbohong. Berusaha untuk menyembunyikan kebohongan di matanya.
Hal ini membuat Nelson bingung. Kata Rendi, Camelia tahu. Namun, sekarang apa yang dia dapat? Nelson mungkin tidak tahu kalau Camelia sedang berbohong, namun, ia tidak bisa mengacuhkan kata-kata Rendi begitu saja. Cowok itu tidak pernah berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️The Shadow Of Miracle (END)
Fantasy[Fantasy] [Major Fantasy] [ Minor Romance] ✅COMPLETED✅ 🔰🔰🔰PROSES REVISI!! 🔰🔰🔰 Persahabatan? Pertemanan? Itu sudah biasa. Inilah kisah tentang petualangan diantara 10 sahabat yang lain daripada yang lain.Tentang sihir dan persahabatan. Gwera da...