Part 5

2.4K 198 7
                                    

Happy reading:)

Budayakan vote sebelum membaca:)

Aku tanpamu? Coba tebak,

Jawabannya mudah,

I am nothing

*


Terdengar derai tawa di pantai  itu. Pagi hari yang sangat cerah. Matahari bersinar dengan teriknya. Namun hal itu tak menyurutkan semangat sepuluh sekawan ini untuk bermain air.

"Wow. Air ini sangat asin." kata Camelia antusias.

"Kau ini orang darimana hah? Jelaslah kalau air laut itu asin." Ranie berkata kesal,sambil menjitak kepala Camelia.

Pletak

"Aww. Sakit tahu." ucap Camelia.

"Biarin. Weee" balas Ranie sambil menjulurkan lidah.

Mereka kemudian saling mencipratkan air laut satu sama lain.

Disisi lain......

"Hei, lihat istana pasirku, ini jauh lebih baik daripada punyamu." ucap Zuhair.

"Hei. Jangan mengejek. Aku bahkan bisa membuat istana asli disini. Yang tentu saja terbuat dari pasir. Bagaimana?" balas Dewa sombong.

"Huh. Sombong." ucap Zuhair.

"Bukan sombong. Tapi kenyataan." Dewa membalas.

"Halah. Mana? Sini tunjukin!" Zuhair menantang Dewa.

"Cih, siapa takut? Ayo!"

"Kalian berdua sama sombongnya. Sudah jangan bertengkar. Diam, dan lihat aku." mereka berdua menoleh dan mendapati Dwi berjalan ke arah mereka. Ternyata daritadi Dwi mengawasi mereka.

Ctak.

Satu jentikan jari, munculah sepasang ember dan sekop. Ember dan sekop itu muncul tepat di depan Zuhair dan Dewa. Masing masing memiliki satu ember dan satu sekop.

"Untuk apa benda benda ini?" mereka bertanya hampir berbarengan.

"Buatlah istana pasir. Peraturannya, jangan gunakan sihir. Manfaatkanlah benda-benda ini. Aku akan menilai dan menentukan siapa pemenangnya. Pemenangnya akan memperoleh hadiah. Dan yang kalah bakal memgakui kalau pemenangnya memang hebat. Ingat. Jangan menggunakan sihir." Dwi menyebutkan peraturan dalam lomba kecil ini.

Disisi lain.....

"Hei, apa yang dilakukan cowok-cowok disana?  Aku ingin tahu. Teman teman, yuk kesana." ajak Faricha. Ia sudah naik ke permukaan.

"Biarkan saja. Hanya lelucon para lelaki. Enakan disini. Ya kan guys?"Camelia sedikit berteriak. Ia menoleh untuk meminta persetujuan teman temannya. Tapi, ia hanya sendirian disini. Teman temannya sudah berkumpul di dekat para laki laki.

Dengan sedikit kesal ia memejamkan matanya.

Dan dalam sekejap ia sudah sampai di tempat temannya berkumpul.

"Hei. Kenapa kalian meninggalkan aku sendirian? " katanya dengan menggebu-gebu.

Tapi tak ada yang menyahut. Mereka sibuk melihat pertandingan antara Zuhair dan Dewa.

Tapi rasa kesalnya menghilang saat bahunya ditepuk. Ia pun menoleh .

Nelson berdiri dibelakangnya sambil tersenyum.

✔️The Shadow Of Miracle (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang