Chapter 3

4.4K 186 1
                                    

Nae menatap Batz dengan tatapan benci dan sinis.
Ia lihat Batz tertawa lepas bersama Baifren setelah apa yang Batz lakukan padanya.
Rasa marah bercampur aduk di hatinya,tanganya seakan ingin menjambak-jambak rambut Batz yang pirang itu.
Bahkan dengan santai Batz dan Baifren berjalan di hadapanya,mereka seolah tak melihat keberadaan Nae dan kedua sahabatnya.
Nae mengerakan kakinya seakan ingin mengejar Batz tapi lagi-lagi Pim dan Natta menahan pundaknya.

"Nae...sudahlah,sebaiknya kau tak perlu berurusan lagi denganya".Natta berusaha membuat Nae menahan emosinya

"aaaggggghhhhh ingin rasanya ku cabik-cabik mukanya yang sok cantik dan sok manis itu".Nae geram

"Nae dia memang cantik dan manis".ucap Pim polos

"Apa katamu???".Nae melotot pada Pim

"Eennggaakkk...aku bilang dia memang sok cantik dan sok manis,Nae".Pim berbohong

"Kau belum pernah melihat Nae jadi srigala???".Bisik Natta di telinga Pim

"Memang Nae bisa jadi Srigala???".Ucap Pim polos dengan suara cukup keras

"Apa yang barusan kau katakan,Pim???".Darah Nae seakan mendidih mendengar ucapan Pim

"Tidak ada".Pim mengelengkan kepala pelan

"Kau bilang aku Srigala!!!!".Nae mengerutkan kening

"Natta yang mengatakan kau bisa berubah jadi srigala".ucap Pim menunjuk Natta

Sementara Natta hanya bisa menepuk jidatnya sendiri melihat tingkah polos Pim.

"Naaaattttt".Nae melotot

"Ampun Nae".Natta berlari kencang melihat Nae marah

Sementara Pim garuk-garuk kepala tak mengerti kenapa Nae dan Natta saling kejar-kejaran.

Di taman belakang kampus Batz sedang duduk berdua dengan seorang  wanita yang cukup cantik,dia adalah juniornya yang beda 2 angkatan dengan Batz.

"Ada perlu apa kau mengajaku kemari???".ucap Batz to the point

"Kak,aku sangat mencintaimu.maukah kau jadikanaku kekasihmu???".ucap wanita itu tanpa basa-basi

"Maaf za,...aku tak bisa,bukankah kau tau aku sudah milik Baifren".ucap Batz lembut

"Aku tak apa jadi pacar simpananmu".Liza memaksa

"Maaf,Za....aku bukanlah orang seperti itu.maaf aku tak bisa menjadikanmu simpananku".

"Kalau begitu jadikan aku pacarmu".Liza mulai menangis

"Aku sudah punya pacar,kumohon kau mengerti.".Batz menghapus airmata Liza dengan tangannya

"Lalu bolehkah aku menjadi adikmu dan kau menyayangiku seperti seorang adik???".

"Tentu,saja boleh....sangat boleh".Ucap Batz memeluk Liza

"Sayang".Panggil Baifren pada Batz

Batz mengarahkan pandanganya pada Sumber suara,dilihatnya Baifren yang sedang melambaikan tanganya pada Batz.

"Za..,aku harus pergi.dddddaaaa".Batz meninggalkan Liza untuk menjumpai Baifren.

Baifren memeluk lengan Batz dengan mesra dan mereka berdua pergi ke kantin.

"Hhhooooyyyy....".Teriak seorang laki-laki dari bangku kantin,laki-laki itu melambaikan tangannya pada Batz dan Baifren.
Batz dan Baifren menghampiri laki-laki dan seorang perempuan yang sedang menunggu mereka.

"Kenapa lama sekali,aku sudah lapar tau".ucap Pai sahabat Baifren

"Biasa mengurusi adik-adik junior".Ucap Baifren mengulum senyum

"Apa ada lagi yang menembakmu???".Tanya Boy teman Batz heboh.

"Hemmm".jawab Batz santai

"Kau perempuan,kenapa banyak sekali perempuan yang tertarik padamu,aku saja tak pernah ada perempuan yang menembakku???".Ucap Boy memelas

"Tidak semua perempuan boy???".ucap Batz datar

"Ya...walaupun ada laki-laki yang menembakmu,tapi kalah banyak dari yang perempuan".

"Sudahlah boy,tampangmu memang tidak mendukung.jadi pasrah saja".ledek Pai

"Kenapa kau tidak jadi perempuan saja".ujar Baifren

"Enak saja".Boy cemberut.

Mereka tertawa melihat Boy merajuk seperti anak-anak.

"Aku dan Pai akan magang di perusahaan swasta mulai besok,pasti membosankan".ujar Baifren

"Kenapa kau tak magang di kantor papamu saja ,fren???
Papamu kan sedang dinas,dan perusahaanya justru orang lain yang mengurus.kenapa tidak kau saja".shut Boy

"Mana boleh,yang ada nilaiku di kurangi,lagi pula mengurus perusahaan nanti setelah aku lulus".timpal Baifren

"Iya,....lagi pulaa kau harus mandiri kan".Batz mencubit pipi Baifren gemas.

"Uuuhhh sungguh tidak enak punya papa seorang Jendral ya,terlalu ketat".ucap Pim tidak nyambung

"Enak kok,ya kan sayang".Batz memeluk Baifren.

Because,love is for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang