Chapter 7

3.2K 158 5
                                    

"Apa kau sungguh ingin keluar dari perusahaan magang itu???".Batz mengengam tangan Baifren.

Baifren hanya menganguk menatap Batz lalu keluar dari mobil.
___________________

Baifren memasukan semua barang-barangnya ke dalam kardus,karna hari ini Baifren memutuskan untuk berhenti magang di perusahaan itu.

"Fren,apa kau yakin???".Tanya Pai khawatir

"Iya Pai,aku sungguh tak bisa bekerja lagi denganya".Jawab Baifren datar,

Setelah selesai membereskan barang-barangnya Baifren berpamitan pada Pai dan beberapa karyawan lain.lalu bergegas berjalan menuju lift.

Baifren menekan nomor 1 pada lift,ketika pintu lift terbuka Davikah tepat berada di hadapan Baifren,tapi Baifren berusaha biasa saja

"Fren,mau kemana kau????".ucap Davikah

"Aku mau pulang".jawab Baifren dingin

"Apa kau mau berhenti???".

"Seperti yang kau lihat,".Baifren menunduk menatap kardus yang di jinjingnya dan berjalan keluar lift.

"Tunggu,fren apa kau marah karna kejadian waktu itu??".Davikah menahan pundak Baifren

"Apa hakku marah pada mu nona Davikah yang terhormat???".Baifren bicara tegas.

"Lalu kenapa kau keluar???"

"Aku hanya ingin".Jawab Baifren santai

"Kau tak bisa keluar begitu saja".

"Apa hak anda melarangku".

"Apa kau tak baca surat perjanjian magang yang kau tanda tangani???,___bahwa kau tak bisa keluar tanpa izin dan tanda tangan pengunduran diri dariku".jelas Davikah

"Ya sudah kau tinggal tanda tangani  dan memberiku izin,dan Selesaikan!!".ucap Baifren tanpa beban

"Tapi,..aku tak mau kau keluar".Davikah memalingkan muka

"Kenapa???".Baifren mulai kesal

"Aku tak perlu menjelaskannya padamu bukan,segeralah kembali keruanganmu karna ada banyak pekerjaan yang menunggumu".ucap Davikah membelakangi Baifren.

"Tapi pacarku sudah menungguku".Ucap Baifren marah

"Aku tak peduli".Davikah masuk kedalam lift

"Aaagggghhhhhh".Baifren membanting kardus yang dibawanya ke lantai.
Semua mata memandang Baifren dengan tatapan aneh.

Di ruanganya Davikah mondar-mandir tidak jelas.

"Aaaggghhh kenapa aku melarangnya keluar????bukankah itu lebih baik".Davikah berbicara sendiri

Davikah memegang dadanya,jantungnya berdetak sangat kencang.

"Aaaahhh aku tak peduli".Davikah menghempas badanya keatas sofa.

###################

"Brraaaaakkkk".Baifren membanting barangnya ke atas meja.

"Fren,kenapa kembali lagi???".Pai menatap Baifren binggung.

"Si Lampir itu melarangku keluar".Gerut Baifren

"Miss Davikah maksudmu???".tanya Pai

"Iya siapa lagi,kau pikir ada yang lebih menyebalkan dari dia disini".Bentak Baifren

Pai mengeser bangkunya agak menjauh dari Baifren,barang kali Baifren hendak menerkamnya.

"Kenapa kau menjauh???".Baifren melotot.

"Kau tidak sedang laparkan,fren???".Pai dengan muka takut

"Iya sangat lapar,dan ingin sekali rasanya aku memakannya".Baifren menatap geram ke ruangan Davikah

##########

Di kampus Batz tengah bermain basket bersama teman-temanya.mereka berteriak-teriak bahagia setiap kali memasukan bola.

"Hey....kalian pikir ini kampus milik kalian??".Nae dan beberapa temannya datang menghampiri Batz

"Apalagi masalalahmu,nona Nae yang terhormat".Boy dengan sedikit meledek

"Bisakah kalian membungkam mulut kalian yang berisik itu,kalian menganggu kami yang sedang latihan".Ucap Nae kesal

"Ooohhh ya???".Boy tak mau kalah

"Sudahlah boy untuk apa kau melayani si biang onar".Batz berbisik di kuping Boy sedikit keras.

"Apa katamu???".Nae menarik lengan Batz membuat mukanya dan muka Batz saling berpandangan.
Nae dan Batz saling menatap satu sama lain.
Nae menelan ludah melihat cantiknya Batz dengan rambut terikat dan keringat yang membasahi wajah dan lehernya membuat Batz terlihat lebih seksi.

"Si Biang Onar".ucap Batz melebur lamunan Nae dan seketika mata Nae melotot mendengar ucapan Batz

"Beraninya kau berkata seperti itu padaku".Nae mendorong Batz hingga tersungkur ke lantai.

Batz menyengir kesakitan dan segera bangkit,Batz memegang lengannya yang berdarah.

"Batz kau tak apa".Tanya seorang teman Wanita membantu Batz berdiri.

"Aku tidak apa-apa,....".Batz menatap teman-temanya.

"Hey...kau wanita iblis,apa masalahmu pada Batz????".Boy sangat kesal.

"Sudahlah Boy,percuma kau melawanya".Batz menarik tangan Boydan pergi bersama teman-temanya meningalkan lapangan Basket.

Nae hanya diam mematung,entah apa yang ada di pikiranya saat ini.

"Nae bukankah tadi keterlaluan???".Ucap Natta

Nae hanya diam tak menjawab dan lalu melangkahkan kakinya meninggalkan teman-temannya.

#maaf kalau ceritanya kurang seru ya Readers.....😫😫😫😫😫😫

Mohon beri masukanya.otak lagi buntu soalnya

Because,love is for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang