Chapter 40

4.2K 121 63
                                    

Di sebuah Apartemen Batz berjalan perlahan menyelusuri lorong mencari ruangan yang dia maksud.
Berhentilah Batz di sebuah ruangan dengan nomor 1600 di bagian sudut apartemen itu.
Dengan ragu Batz menekan bel yang berada di samping pintu, setelah tiga kali Batz menekan bel, terdengarlah seseorang dari dalam ruangan itu membuka pintu.

Tanpa menatap dan banyak bicara Batz langsung saja masuk kedalam apartemen milik orang tersebut sebelum sang pemilik mempersilahkannya masuk.

Batz berjalan ke arah jendela,menatap lekat ke arah gedung-gedung pencakar langit dengan tatapan sendu.
Dengan manja seseorang melingkarkan tangannya dari belakangnya,dan Batz hanya terdiam tanpa membalas.

"Apa sebenarnya yang kau mau dariku,Kao???".Tanya Batz dengan nada menahan marah.

"Hanya kau yang aku mau Batz".Kao masih bermanja di pundak Batz

"Kumohon berhentilah menganggu kebahagiaanku dan Nae...... kumohon Kao".

Kao menatap Batz,dan menyentuh pipi Batz dengan lembut.

"Apa kau tak pernah mencintaiku,Batz...?????apa aku tak pantas kau cintai????".Airmata mengalir di pipi Kao.

"Kao......aku sangat mencintaimu.....tapi sebagai seorang adik dan seorang sahabat,...mengertilah".Batz menatap Kao lekat.

"Aku ingin lebih".

"Kao kumohon, mengertilah aku sudah bahagia bersama Nae".

"BERHENTI.... BERHENTILAH menyebut nama wanita berengsek itu di hadapanku Batz,apa kau tak sadar dia telah merebutmu dariku".

Batz beranjak meninggalkan Kao.

"Terus temuilah aku seperti biasa,jika kau masih ingin melihatnya hidup".Ancam Kao pada Batz.

Batz berhenti sesaat mendengar ucapan Kao,dan kemudian membuka pintu lalu keluar dari apartemen Kao.



Di ruang tamu Baifren sedang bermain dengan Queen.

"Bai,.....kenapa Bai begitu cantik???".tanya Queen polos

"Bicara apa kamu sayang,Queen kn lebih cantik". Baifren membelai rambut Queen

"Kata Mommy Bai sangat cantik".Queen melirik Davikah yang sedang asyik memainkan ponselnya.

Muka Davikah memerah mendengar ucapan Queen.
Sementara Baifren tersipu malu melihat Davikah melirik ke arahnya.

"Ya sudah....kalau begitu Bai pulang dulu ya Queen".

"Aaaahhhhh,....Queen masih mau main sama Bai".Renggek Queen pada Baifren

"Queen inikan sudah malam, lagian Bai harus kerja besok yaaaa".

"Tapi Bai harus janji besok Bai kesini lagi".

"Iya sayang Bai janji".Baifren menyodorkan jari kelingkingnya pada Queen.

Davikah mengantar Baifren menuju mobilnya, muka Davikah masih nampak malu mendengar ucapan Queen sebelumnya.

"Terimakasih sudah menemani Queen hari ini".Ucap Davikah

Baifren hanya mengangguk.

Davikah berjalan perlahan kearah Baifren

"Cccuuuupppp". Davikah mencium bibir Baifren lembut.

"Mommy"..panggil Queen mengejutkan Davikah dan Baifren yang sedang menikmati ciuman mereka.

"Aku pulang....dddaaaaa".Baifren salah tingkah.

"Hati-hati".Davikah melambaikan tangan ke arah Baifren.

Setelah mobil Baifren melaju meninggalkannya, Davikah mulai masuk kedalam rumah sambil tersenyum-senyum malu,tak lupa ia usap bibirnya yang baru saja mencium Baifren.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because,love is for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang