Chapter 31

2.8K 116 4
                                    

Batz sedang mengajak Nae berjalan-jalan berkeliling rumah sakit mencari udara segar.
Mata Nae tersenyum sayu pada Batz yang sedang mendorong kursi rodanya.
Mereka berhenti di sebuah bangku di tengah taman rumah sakit.

"Sayang,jangan bersedih lagi ya".Batz berlutut dan mengengam kedua tangan Nae

Nae tak menjawab,perlahan airmata mengalir membasahi pipinya.

"Sayang....kenapa menangis???".Dengan cepat tangan Batz menghapus airmata Nae.

"Apa kau akan tetap mencintaiku meskipun aku cacat???".Nae sedikit terisak

"Sayang dengarkan aku".Batz memegang pipi Nae dengan kedua tangannya dan menatap Nae lekat.

"Aku akan selalu mencintaimu,apapun yang terjadi....aku tak akan mengalihkan pandanganku pada wanita lain seburuk apapun dirimu...percayalah".jelas Batz dengan nada serius

"Sungguh???".Nae menatap Batz

"Iya....aku sangat mencintaimu,....sangat...sangat...dan...sangat mencintaimu Nae Suthatta".Batz mencium kening Nae dan mendekap Nae ke dalam pelukanya.

"Bagaimana dengan Kao???".Nae melepas pelukanya

"Sudah jangan pikirkan itu,nanti aku akan bicara padanya".Batz mengusap lembut rambut Nae.

Batz memetik sebuah bunga mawar merah tak jauh dari tempatnya dan Nae berada.

Batz kembali berlutut di hadapan Nae dan menyodorkan bunga itu pada Nae.

"Nae maukah kau menikah denganku???".Batz menatap Nae

"Batz......kau serius???".Nae menutup mulutnya tak percaya

"Tentu saja,....apa kau mau menjadi istriku Nae???".Batz meminta untuk kedua kalinya

Nae mengangguk dan meneteskan airmata karna Bahagia.

"Apa???".Batz pura-pura tidak mengerti.

"Iya aku mau".ucap Nae

"APA???aku tidak dengar sayang????".Batz pura-pura tidak dengar

"IYA...AKU MAU MENIKAH DENGANMU".Nae sedikit berteriak.

Batz memeluk Nae dengan erat dan mencium kilas bibir Nae.

"Jadi setelah ini...kumohon tuan putri jangan bersedih lagi ya".

Nae mengangguk pertanda persetujuan.

"Berjanjilah padaku".Batz menyodorkan jari kelingkingnya pada Nae
Dan Nae menyambutnya dengan jari kelingkingnya.

"Aku sangat mencintaimu,Batz".ucap Nae

"Iya...aku juga sangat mencintaimu Nae".

Batz mendorong kursi roda Nae kembali ke kamarnya.

Setelah sampai di ruang rawat,Batz mengendong Nae ke tempat tidurnya.

"Sekarang istirahatlah".Batz mengusap rambut Nae lembut

"Apa kau akan menungguku???"

"Iya.....tidurlah,aku akan menjagamu di sini".

"Tidurlah di sini".Nae menepuk tempat di sampingnya

"Baiklah".Batz menurut dan tidur di samping Nae.

Batz menatap Nae lekat-lekat dan mencium kening Nae agak lama.

Because,love is for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang